Kisah Viral TKW Usia 16 Tahun di Kuwait Dinikahi Bule Italia, Bongkar Kelakuan di Tempat Tidur

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah kisah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cianjur, Jawa Barat berusia 16 tahun bernama Hani di Kuwait yang dinikahi bule Italia. 

Kisahnya viral setelah terungkap pengakuan suaminya menyesal karena melihat aksi ranjang sang istri.

Pria asal Italia tersebut tak menyangka bahwa aksi ranjang TKW tersebut membuatnya geleng-geleng kepala.

Karena persoalan ranjang itulah, dia mengungkapkan kekesalannya di media sosial. Lantas, bagaimana kisah selengkapnya?

Dilansir TribunNewsmaker dari YouTube Smile For Life pada Selasa, (16/7/2024), TKW asal Indonesia tersebut bernama Hani.

Dalam sebuah unggahan video yang viral di media sosial, suami dari Hani membongkar tabiat asli Hani ketika di ranjang.

Aksi yang dilakukan Hani tersebut tentu membuatnya terheran-heran.

Meski demikian, bule tersebut tetap berusaha mencintai sang istri dengan tulus walau harus menghadapi aksi ranjang istrinya setiap malam yang membuat banyak orang heran.

Ia menikahi pria Italia yang biasa ia panggil dengan sebutan Akang.

Sebelum berumah tangga, Hani merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kuwait sejak usia 16 tahun.

Ia kemudian mengenal suaminya melalui media sosial.

Hani pun penasaran apa yang membuat sang suami mau menikahinya.

Padahal dirinya merupakan pembantu dan berasal dari keluarga miskin.

"Apa alasan kamu nikahin aku yang seorang pembantu dan datang dari keluarga yang tidak punya?," tanya Hani dilansir TribunNewsmaker.com dari YouTube Smile For Life, pada Selasa. (16/7/2024)

Akang mengaku tak punya alasan jatuh cinta pada Hani.

Namun ia memiliki perasaan yang penuh dan tulus kepada istrinya tersebut.

Akang juga tidak memperdulikan latar belakang Hani.

"Saya gak bisa menemukan alasan, aku gak punya alasan untuk melakukannya." ujar Akang

"Maksudku, aku punya perasaan, bukan alasan aku jatuh cinta. Masalah kamu datang dari mana, apa pekerjaanmu, itu tidak penting bagiku." lanjutnya.

"Orangtuaku mengajarkan aku untuk tidak pedulikan keadaan seseorang dari segi materi, lebih baik pedulikan jiwanya daripada uang yang dia punya," papar Akang.

Bagi Akang, paras rupawan dan uang memiliki masa kedaluwarsa.

Namun hal tersebut tak berlaku bagi hati.

"Uang datang dan pergi, kecantikan datang dan pergi, semua datang dan pergi, semua ada waktunya" bebernya,

"Semua ada waktu kedaluwarsanya kecuali perasaan, perasaan tidak akan berubah, dan itu yang harus kamu perdulikan," terangnya.

Kini Hani dan Akang telah menikah hampir 7 tahun dan tinggal di Italia.

Hani pun penasaran apa saja kebiasaan buruknya di mata Akang.

"Kita udah mau hidup 7 tahun, kamu tahu kebiasaan burukku setiap hari, bagaimana menurutmu?," tanya Hani.

"Setiap pagi aku bangun aku menyesal sudah menikahimu karena pas aku bangun, ada lututmu di hidungku, tangamu di mukaku, aku gak kebagian kasur." ungkapnya

"Aku gak kebagian kasur semenjak aku menikah, dia mengambil semua kasurnya dan aku tidur di pinggiran kasur, padahal dia cuma 50 kilogram," kata Akang bercanda.

Hani tertawa mendengar pengakuan sang suami.

Ia kemudian meminta Akang untuk serius dalam menjawab pertanyaannya.

Akang pun menegaskan tak ada yang pernah ia sesali.

Ia hanya menyayangkan orangtuanya tidak hadir saat dirinya menikahi Hani di Hongkong.

"Bagaimana aku bisa menyesal untuk itu, yang aku sesalkan hanya satu, orangtuaku tidak di sana pas pernikahan kita." ujar Akang,.

"Karena kami bukan orang kaya dan untuk datang ke Hongkong, kami butuh biaya, waktu itu situasi pekerjaan sedang kurang baik." (**)