Gaya Hidup Mewah Keluarga Jokowi

Siapa Teman Kaesang yang Tumpangi Jet Pribadi? Klarifikasi Kaesang ke KPK 

Kaesang Pangarep baru-baru ini menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (17/9/2024). 

Editor: Rita Lismini
Kompas/IG Kaesang
Potret jet Pribadi yang dinaiki Kaesang dan Erina Gudono. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kaesang Pangarep baru-baru ini menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Selasa (17/9/2024). 

Sempat menghilang bak ditelan bumi, Kaesang secara dadakan malah mendatangi KPk. 

Tak seorang diri, Kaesang ditemani oleh juru bicaranya (jubir), Francine Widjojo, dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni ke KPK. 

Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Kaesang datang dengan senyum sumringah. 

Ketika diwawancarai oleh awak media, Kaesang mengaku bahwa kedatangannya ke KPK bukan karena undangan ataupun panggilan melainkan atas inisiatifnya sendiri.

Kaesang  mengaku meminta arahan ke KPK perihal penggunaan fasilitas jet pribadi yang ramai jadi perbincangan publik. 

Seperti diketahui, sebelumnya Kaesang dan Erina Gudono kedapatan menaiki jet pribadi ketika ke Amerika.

Jika diperkirakan biaya sewa jet pribadi yang digunakan Kaesang dan Erina mencapai US$ 13.000 hingga US$ 19.750 per jam. 

Bila dikonversi ke rupiah, setara kurang lebih Rp 202 juta hingga Rp 308,8 juta per jam. 

Adapun jenis jet pribadi yang Kaesang tumpang itu adalah Gulfstream G650.

"Hari ini kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. Saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini bukan karena undangan bukan karena panggilan, tapi inisiatif saya sendiri," kata Kaesang, Selasa (17/9/24) dikutip dari Kompas.com. 

"Saya minta arahan dan nasihat dari KPK," imbuhnya.

Kaesang mengakui naik jet pribadi ke AS bersama istrinya, Erina Gudono. Dia menyebutkan numpang jet pribadi temannya.

"Saya mengklarifikasi perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat yang numpang atau bahasa dikenalnya nebeng pesawatnya temen saya," terang Kaesang. 

Tak ingin memberikan keterangan yang lebih lanjut, Kaesang mengatakan semuanya akan disampaikan oleh juru bicaranya Francine Widjojo. 

Kendati demikian, Francine Widjojo menyebutkan Kaesang mulanya berniat untuk menaiki pesawat komersial saat akan ke Amerika Serikat.

Menurut Francine, saat itu, teman Kaesang juga searah pergi ke Amerika. Akhirnya, kata dia, Kaesang menumpang ikut bersama temannya menggunakan jet pribadi.

"Sebenarnya waktu itu Mas Kaesang itu sudah rencana berangkat ke Amerika di sekitar tanggal 20 Agustus, rencana pakai pesawat komersial, kebetulan ada temannya yang juga berangkatnya searah di tanggal 18 Agustus makanya bareng lah nebeng," kata Francine di gedung lama KPK, Jakarta Selatan.

Francine mengatakan jet pribadi teman Kaesang saat itu masih cukup untuk dinaiki oleh Kaesang dan istrinya, Erina Gudono

"Pas masih muat. Kebetulan masih muat, makanya bisa bareng lah," ujarnya.

Namun hingga kini masih belum diketahui siapa teman yang beri tumpangan jet pribadi ke Kaesang.

Harga Sandal Hermes Kaesang 

Dikutip dari situs Viola, Kaesang memakai sandal dari  Hermes Izmir Calfskin Sandals Black.

Sandal tersebut dibanderol dengan harga Rp14 juta.

Terlihat mewah, sandal tersebut berbahan dasar kulit. 

Sandla tersebut ada huruf H di depannya, gaya ikonik.

Sedangkan kulit yang dipakai yakni kulit anak sapi.

Modelnya terlihat sederhana bahkan terkesan murahan, meski harganya sangat mahal dan tergolong barang mewah.

Untuk itulah tak heran banyak yang menilai sendal tersebut seperti sandal yang dijual di pasaran dengan harga miring.

Terancam Lengser dari Ketum PSI

Isu Kaesang Pangarep menerima gratifikasi jet pribadi tidak hanya berujung ke KPK, tapi juga mengancam posisi Kaesang sebagai Ketum PSI.

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, mengatakan putra Presiden Jokowi itu terancam dilengserkan dari Ketum PSI.

Pada Senin (9/9/2024), Petrus mengatakan hal itu merupakan buntut Kaesang tak melaporkan dugaan gratifikasi jet pribadi.

Sikap dan perilaku Kaesang yang tidak tanggap terhadap suara publik, ucapnya, akan memperburuk posisi PSI. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved