Gadis Penjual Gorengan Tewas di Padang

Tersangka IS Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman, 2 Kali ke Pemukiman Warga Sebelum Buron

Hal ini diungkap Wali Korong Pasa Gelombang, Desi Novita mengatakan, kedatangan pelaku ke permukiman warga ini terlihat oleh masyarakat.

Editor: Hendrik Budiman
Kolase Tribun Bogor
Polisi telah menetapkan IS alias Indra Septiarman sebagai tersangka pembunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan ternyata sempat datang ke permukiman warga di Pasa Gelombang, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak dua kali.

Hal ini diungkap Wali Korong Pasa Gelombang, Desi Novita mengatakan, kedatangan pelaku ke permukiman warga ini terlihat oleh masyarakat.

"Informasi dari masyarakat itu ada sebanyak dua kali melihat tersangka ini datang ke permukiman, saat sore dan malam hari," ujarnya, ditemui Senin (16/9/2024). Dikutip dari Tribunpadang.com

Saat ke permukiman warga, tersangka ini hanya lewat begitu saja, seperti berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Akibat melihat sosok Indra Septiarman alias IS, masyarakat kini menjadi cemas dan waspada, terlebih sekarang statusnya sudah menjadi tersangka.

"Kami harap pihak kepolisian segera bisa menangkap pelaku ini, semoga masyarakat bisa lebih tenang dan kasus ini bisa terbuka dengan jelas," katanya.

Identitas Lengkap IS

Terungkap identitas lengkap IS tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Pariaman, Sumatera Barat yang kini buron ternyata pecandu narkoba dan sudah 2 kali masuk penjara.

Diketahui, pria bernama Indra Septiarman tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Penetapan tersangka Indra Septiarman ini setelah lebih dari sepekan penyelidikan dan perburuan.

Bahkan tersangka Indra Septiarman (IS) sempat dikejar ke hutan.

Baca juga: Fakta Baru Sosok IS Otak Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan, Pernah Dipidana 6 Tahun 

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat Kombes Dwi Sulistyawan mengungkap penyebab tersangka IS belum berhasil ditangkap.

"Masih kesulitan untuk melakukan penangkapan. Sebab, si pelaku sangat mengenal medan pelarian,"ujarnya.

Hal itulah kendala untuk bisa mengamankan terduga pelaku itu.

"Terduga pelaku sangat mengenal medan di sini. Jadi dia bisa dengan mudah melarikan diri, sementara personel kita belum mengenal medan," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved