Gadis Penjual Gorengan Tewas di Padang

Keinginan Nia Kurnia, Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Dibunuh Ternyata Ingin Kuliah-Bangun Rumah

Keinginan Nia Kurnia, gadis penjual horengan yang dibunuh IS ternyata ingin kuliah hingga ingin membangun rumah untuk orang tuanya.

Editor: Yuni Astuti
Kolase TribunPadang.com
Kolase foto Nia Kurni Sari (kiri) dan Rani (kanan). Keinginan Nia Kurnia, Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Dibunuh Ternyata Ingin Kuliah-Bangun Rumah 

TRIBUNBENGKULU.COM - Keinginan Nia Kurnia, gadis penjual horengan yang dibunuh IS ternyata ingin kuliah hingga ingin membangun rumah untuk orang tuanya.

Kasus kematian gadis penjual gorengan di Padang masih menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.

Apalagi tewasnya Nia Kurnia Sari akibat dari perilaku keji yang dilakukan Indra  Septiarman pada dirinya.

Kesedihan masih diratapi oleh keluarga Nia Kurnia Sari.

Bahkan kakak dari Nia, Rini mengatakan jika sang adik memiliki keinginan untuk kuliah dan membangun rumah sebelum ditemukan tewas.

Tak hanya itu, Nia ternyata juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Meski kini semuanya hanya tinggal kenagan, namun keinginan Nia pun akhirnya terwujud, banyak bantuan yang mengalir untuk membantu orang tua Nia membangun rumah.

"Rumah yang sedang dalam pembangunan ini merupakan bantuan dari Bupati," kata Kakak Nia, Rini, dikutip dari Tribunpadang.com

Rini, kakak NKS mengatakan untuk mewujudkan cita-citanya Nia menjual gorengan milik orang lain, dengan penghasilan tertinggi mencapai Rp40 ribu dan terendah Rp30 ribu dalam sehari. 

"Nia menjual gorengan milik orang lain, dan dalam sehari mendapatkan penghasilan antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu," ujar kakak Nia, Rini. 

Setiap gorengan yang dijual Nia dihargai Rp1.000 per satuan, dan ia memperoleh komisi sebesar Rp200 per gorengan.

Rini, kakak Nia, mengungkapkan bahwa adiknya adalah anak rumahan yang jarang keluar. 

Aktivitasnya sehari-hari diisi dengan berada di rumah dari pagi hingga pukul 16.00 WIB, dan kemudian menjual gorengan dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.

"Kegiatannya di rumah dari pagi hingga pukul 16.00 WIB, lalu lanjut berjualan gorengan hingga pukul 18.00 WIB," katanya.

Baca juga: Siasat Licik IS, Sempat Ganti Pakaian dan Nongkrong Usai Rudapaksa dan Bunuh Nia Penjual Gorengan

Keraguan Ibu Almarhumah

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved