Calon Menteri Kabinet Prabowo

2 Putra Asli Bengkulu Kandidat Jadi Menteri Koperasi dan Mendes PDT di Kabinet Prabowo-Gibran 

Kedua putra asli Provinsi berjuluk 'Bumi Rafflesia' yang bakal jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran yakni Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dan Yandri

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Sultan Bersama Prabowo (Kiri) dan Yandri Susanto (Kanan). 2 Putra Asli Bengkulu Kandidat Jadi Menteri Koperasi dan Mendes PDT di Kabinet Prabowo-Gibran  

TRIBUNBENGKULU.COM - Dua putra asli Bengkulu jadi kandidat mengisi jabatan Menteri Koperasi dan Menteri Desa & Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) di Kabinet Prabowo.

Kedua putra asli Provinsi berjuluk 'Bumi Rafflesia' yang bakal jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran yakni Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto.

Sultan dan Yandri Susanto diketahui sama-sama berasal dari Provinsi Bengkulu, dimana Sultan lahir dan tumbuh sebagai anak petani desa di Anggut, Pino Kabupaten Bengkulu Selatan.

Sedangkan Yandri Susanto politisi PAN asal Desa Palak Siring, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

Nama Sultan dan Yandri menguat bakal mengisi jabatan menteri usai keduanya dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). 

Yandri Susanto mengaku banyak berbincang tentang desa saat bertemu presiden terpilih, Prabowo Subianto di kediamannya, Kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). 

Baca juga: Sosok Sultan B Najamudin Asal Bengkulu, Ketua DPD RI Kandidat Menteri Koperasi Kabinet Prabowo

Namun ia tak bisa memastikan apakah perbincangan tentang desa itu mengisyaratkan dirinya bakal menduduki posisi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam kabinet Prabowo ke depan. 

"Ya tadi salah satunya bahwa di Indonesia ini ada kota, ada desa, banyak penduduk terbanyak di desa dan sebagainya," kata Yandri di depan kediaman Prabowo. 

Yandri menegaskan bahwa soal kursi menteri secara detail adalah hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai presiden nantinya. 

Untuk itu, ia meminta semua menunggu kabar selanjutnya terkait kepastian posisi menteri tersebut.

"Intinya kan semua kementerian itu strategis dan penting dan semuanya harus ikut arahan Pak Presiden Pak Prabowo nanti. Posnya apa detailnya apa nanti tunggu pengumuman. Karena itu kan prerogatif Pak Presiden," ujar dia.

Terakhir, Yandri mengaku siap ditempatkan sebagai menteri apa pun pada saatnya. Terlebih ia mengaku memang sudah diminta membantu kabinet Prabowo nantinya.

"Pak Prabowo menyampaikan, intinya saya diminta untuk bantu beliau di kabinet. Dan saya bilang saya siap demi bangsa dan negara, panggilan ini mulia," tutur Yandri.

Profil Yandri Susanto

Yandri Susanto lahir pada 7 November 1974, di Palak Siring, Bengkulu.

Ia merupakan lulusan Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu tahun 1998.

Selain sebagai politisi, Yandri juga pernah menjabat sebagai Manajer Direktur PT Solusi Plus (2004-2012) dan Direktur Utama PT Suplai Plus (2010-2012), dilansir Kompas.com.

Karier politik Yandri bermula pada 2004, ketika ia aktif di Barusan Muda (BM) PAN.

Jabatan pertamanya adalah Wakil Sekretaris Jenderal DPP BM PAN.

Baca juga: Cerita Siptin Adik Yandri Susanto, Bangga sang Kakak Jadi Menteri Kabinet Prabowo Sangat Terharu

Dua tahun setelahnya, ia naik menjadi Sekjen DPP BM PAN dan jabatan tersebut diembannya hingga 2011.

Tetapi, pada 2009, Yandri dipercaya menjadi Staf Ahli Menteri Kehutanan di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan.

Setelahnya, Yandri menjadi Ketua Umum BM PAN periode 2010-2015.

Ia tercatat menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode, yaitu 2012-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.

Yandri juga mengemban jabatan sebagai Ketua MPR pada Juni 2022, setelah kursi tersebut ditinggalkan Zulkifli Hasan lantaran dilantik menjadi Menteri Perdagangan.

Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Yandri maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

Namun, Yandri gagal lolos ke Senayan, dikutip dari TribunBanten.com.

Sosok Sultan

Sosok Sultan B Najamudin putra asli Bengkulu, Ketua DPD RI terpilih yang Jadi Kandidat Menteri Koperasi Kabinet Prabowo.

Nama Sultan B Najamudin mencuat usai dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). 

Para calon  menteri kabinet Prabowo, setidaknya 49 tokoh hadir dipangil Prabowo Subianto diantaranya mantan wakil gubernur Bengkulu itu.

Lantas siapa Sosok Sultan?

Sosok Sultan Backtiar Najamudin baru saja terpilih menjadi ketua DPD RI periode 2024-2029.

Pria yang akrab disapa Sultan B Najamudin ini juga memiliki pengalaman hampir dua puluh tahun dalam politik lokal.

Hal itulah yang menjadikan sosok ini dinilai unggul oleh pengamat dalam melakoni tarung perebutan kursi DPD RI pada pemilu 2024.

Sultan Backtiar Najamudin sendiri lahir dan tumbuh sebagai anak petani desa di Anggut, Pino Kabupaten Bengkulu Selatan pada 11 Mei 1979 lalu.

Sultan menempuh pendidikan mulai dari SD Negeri Gedung Agung Pino, SMP Negeri Ulu Talo dan SMA Negeri 1 Manna Kabupaten Bengkulu Selatan.

Nilai akademis yang terbilang unggul sejak jenjang SD hingga SMA.

Ditinggalkan Sang Ayah dalam usia yang masih sangat dini, putra bungsu dari 6 bersaudara ini terus merawat asa dan harapan menjadi kebanggaan Ibunda tercinta dan keluarga.

Ia bahkan belajar dan bergaul dengan anak-anak ibukota di Universitas Indonesia.

Membangun bisnis di Jakarta  menjadi langkah awal Sultan jauh sebelum  terjun ke dunia Politik.

Mulai menjadi tukang AC keliling di Jakarta, lalu kemudian berkembang membuka Bengkel kecil di daerah Daan Mogot.

Hingga merambah ke bisnis Senjata, alat peledak dan pembuatan tangki tabung gas, berskala nasional dibawah bendera ASA KARYA GRUP.

Sultan masuk ke dunia Politik dengan menjadi jenderal lapangan untuk sang kakak Agusrin M Najamudin dalam merebut kursi Gubenur Bengkulu tahun 2005.

Alumni Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia ini sudah dipercayakan oleh masyarakat Bengkulu sebagai senator atau anggota DPD RI.

Ia juga sempat menjadi wakil gubernur Bengkulu dan maju sebagai kandidat Gubernur Bengkulu namun gagal.

Namun jalan politik aktivis KNPI ini tak buntu, pada pemilu 2019, Sultan kembali dipercayakan oleh masyarakat Bengkulu sebagai senator dan bahkan  dipercayakan menjadi pimpinan DPD RI.

Mantan ketua HIPMI Bengkulu ini menjadi ketua DPD RI periode 2024-2029.

Daftar 49 Orang Dipanggil Prabowo

Daftar 49 tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto untuk duduk di Kabinet Prabowo-Gibran

  1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi 
  2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
  3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
  4. Pegiat HAM, Natalius Pigai 
  5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto 
  6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
  7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
  8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf 
  9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
  10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
  11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
  12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya 
  13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
  14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi 
  15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian 
  16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
  17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
  18. Akademisi, Yassierli
  19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra 
  20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia 
  21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
  22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
  23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
  24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
  25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
  26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
  27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
  28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman⁠
  29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
  30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
  31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
  32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
  33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
  34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
  35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
  36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
  37. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman 
  38. Menteri BUMN, Erick Thohir
  39. Menpora, Dito Ariotedjo
  40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin 
  41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto 
  42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
  43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
  44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
  45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas 
  46. Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
  47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
  48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra.
  49. Politikus Golkar Meutya Hafid


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved