Mahasiswa Akhiri Hidup di Hari Wisuda

Keseharian Mahasiswa UM Bengkulu Akhiri Hidup di Hari Wisuda, Dibongkar Tetangganya 

Keseharian mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bengkulu bernama Miko (25) yang akhiri hidup di hari wisudanya, Sabtu (26/10/24). 

Editor: Rita Lismini
TribunBengkulu
Kolase foto kediaman rumah duka korban (Kiri) dan mahasiswa UM Bengkulu yang akhiri hidup di hari Wisuda. 

Meskipun pendiam, korban Miko termasuk orang yang aktif jika ada acara hajatan ataupun musibah di lingkungan tempat tinggalnya.

Termasuk juga pada saat lebaran, dirinya juga sering berkeliling ke rumah-rumah tetangga hanya sekedar untuk bersilaturahmi.

"Orangnya memang agak pendiam bisa dibilang kalau tidak kita tegur kadang tidak akan bicara. Tapi kalau kegiatan disini seperti misal ada kematian seperti ini dia rajin juga datang," kata Anton.

Terpisah, Edi Handoko (31) kakak kandung korban membenarkan jika memang korban dikenal sebagai sosok yang pendiam di masyarakat.

Sedangkan di mata keluarga, sosok Miko termasuk sosok orang yang baik dan tidak banyak membuat ulah yang menyusahkan orang tua.

Bahkan sosok Miko juga dikenal sosok yang penyayang terutama terhadap kedua adik laki-lakinya yang saat ini baru duduk di bangku kuliah dan masin kelas 5 SD.

"Biasanya memang korban ini baru akan banyak ngobrol atau bicara dengan orang-orang yang benar-benar sudah ia kenal. Seperti adiknya atau teman-teman akrabnya seperti itu," ujar Edi.

Tanggapan Pihak Kampus

Pihak kampus UMB Bengkulu Adetiara Yulinda, Kaprodi Manajemen (kiri), Dekan Fakultas Ekonomi, Furqonti Ranidiah (tengah), dan Wakil Dekan I Islam Mudin (Kanan). Berikan klarifikasi terkait mahasiswa bunuh diri.

Kepala Prodi Manajemen UMB, Ade Tiara Yulinda, menyatakan bahwa mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB, namun sudah tidak aktif kuliah sejak semester 5 pada tahun 2021.

"Benar, beliau memang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB, namun sudah tidak aktif sejak tahun 2021 pada semester 5," ujar Ade Tiara saat dikonfirmasi.

Ade Tiara juga mengungkapkan bahwa mahasiswa berinisial Mi (25) tersebut mengalami kendala dalam pembayaran uang kuliah, yang terlihat dari riwayat sistem akademik.

"Terakhir kali dia melakukan registrasi pada tahun 2021, dan sejak itu ada tunggakan pada pembayaran SPP," kata Ade Tiara, Sabtu (26/10/24).

Selain itu, Ade Tiara menegaskan tidak benar bahwa mahasiswa tersebut mengikuti wisuda hari ini, sebagaimana yang diberitahukan kepada orang tuanya.

"Saya mendengar ia sempat mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia mengikuti wisuda hari ini dengan menggunakan undangan fisik. Namun, itu tidak benar karena UMB menggunakan undangan barcode. Berdasarkan laporan akademik, mahasiswa tersebut tidak mengikuti wisuda karena sudah tidak aktif sejak 2021 dan memiliki tunggakan SPP," jelasnya.

Ade Tiara juga menambahkan bahwa selama masa aktifnya sebagai mahasiswa, Mi dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan, namun terkendala oleh biaya kuliah.

"Beliau adalah anak yang baik dan sopan. Hanya saja, ia sering terhambat oleh biaya SPP dan terakhir kali membayar saat semester empat," tutup Ade Tiara.

Isi Chat Terakhir Korban 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved