Audit Dana Kampanye Pilbup Kepahiang Bengkulu 2024, KPU Libatkan Akuntan Publik

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - KPU Kepahiang mulai melakukan audit dana kampanye yang digunakan oleh tiga pasangan calon (paslon) di Pemilihan Bupati (Pilbup) Kepahiang 2024.

Tiga paslon di Pilbup Kepahiang 2024 sebelumnya telah menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran dana Kampanye (LPPDK) kepada KPU.

Dalam laporan ini, paslon nomor urut 1 Riri Damayanti dan Ujang Irmansyah (Riri-Ujang) melaporkan penerimaan dan pengeluaran paling tinggi, yakni Rp 952,3 juta.

Dari Rp 952,3 juta ini, telah dipergunakan sebanyak Rp 951,2 juta, sehingga sisa saldo akhir Riri-Ujang ada di angka Rp 1,1 juta.

Kemudian, paslon nomor urut 2, Windra Purnawan dan Ramli (Windra-Ramli) melaporkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye paling kecil, yakni sebesar Rp 30 juta.

Dari Rp 30 juta ini, telah dipergunakan sebesar Rp 29,8 juta, sehingga saldo akhir menjadi Rp 150 ribu.

Terakhir, paslon nomor urut 3, Zurdi Nata dan Abdul Hafizh (Nata-Hafizh) melaporkan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sebesar Rp 875 juta.

Dari Rp 875 juta ini, Nata-Hafizh telah menggunakan sebesar Rp 875 juta, dengan saldo akhir menjadi Rp 0.

"Dan sekarang, kita sudah mulai melakukan audit, dengan melibatkan kantor akuntan publik yang sebelumnya sudah kita tunjuk," kata Komisioner KPU Kabupaten Kepahiang, Anthaka Rhamadan kepada TribunBengkulu.com, Minggu (1/12/2024).

Ditambahkan Anthaka, audit ini adalah bentuk pertanggungjawaban paslon terhadap publik, dari dana kampanye yang telah digunakan.

Audit ini juga bertujuan untuk tranparansi, untuk memastikan kampanye berlangsung jujur dan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Mudah-mudahan, dalam waktu dekat hasil audit ini sudah bisa kita terima," ungkap Anthaka.

Baca juga: Profil Zurdi Nata, Menang Versi Quick Count di Pilbup Kepahiang 2024, Pebisnis Terjun ke Politik