Viral di Media Sosial

Puas Buang Dagangan Siswi MTS di Berebes, Kini Guru PKWU Jadi Sasaran Makian Ibu Kantin

Isak tangis Kholipah, guru MTS di Brebes lantaran kena mental usai dimaki oleh ibu kantin yang buang dagangan siswa.

Editor: Rita Lismini
Tribun Medan
Puas Buang Dagangan Siswi MTS di Berebes, Kini Guru PKWU Jadi Sasaran Makian Ibu Kantin 

TRIBUNBENGKULU.COM - Isak tangis Kholipah, guru MTS di Brebes lantaran kena mental usai dimaki oleh ibu kantin yang buang dagangan siswa.

Kholipah mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran sudah ketakutan.

Bahkan, ibu kantin galak tersebut disebut melakukan ancaman dengan menggunakan senjata tajam.

"Sudah dimarah-marahin sama ibu kantin, begitu saya masuk saya belum sempat turun masih di motor, langsung ibu kantin itu langsung datang ngomel-ngomel sambil numpahin dagangan,mangkanya saya enggak berani ngelawan, si perempuan itu langsung nunjuk-nunjuk saya, dan ada laki-laki dua bawak itu," ungkap Kholipah sang guru sambil menangis terseduh-seduh, dilansir dari Youtube Beritasatu.

Diketahui, kekerasan mental yang dialami Kholipah terjadi tidak jauh dari lokasi kantin di perkarangan sekolah.

Kronologi

Sahroni, pihak Sekolah MTs Nurul Huda bagian kurikulum menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

Kejadian itu terjadi pada hari Selasa, 17 Desember 2024 sekira pukul 07:15 WIB di Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Sahroni mengatakan dagangan yang viral di media sosial dibuang ibu kantin bukan dagangan siswa atau orang tua siswa, melainan tugas sekolah.

"Kronologi aslinya itu jajanan yang viral di video itu sebenarnya itu produk dari Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana hal tersebut berkenaan dengan kewirausahaan dan ini sebagai bentuk proyek pengembangan pancasila," kata Sahroni lewat Instagram @updatebrebes.id, Jumat (20/12/2024).

"Jadi perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan jualan siswa atau orang tua siswa tetapi itu merupakan bentuk dari karya untuk materi kewirausahaan," sambungnya.

Sementara berdasarkan keterangan unggahan, saat itu beberapa siswa MTs Nurul Huda Kalibuntu sedang berada di depan ruang guru. 

Mereka tengah menanti kedatangan Ibu Kholipah, yang bertugas sebagai koordinator kegiatan P5RA (Proyek Penguatan Profif Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil'alaamin).

Guru Kholipah membawa produk hasil karya siswa yang telah selesai dibuat untuk dipresentasikan dan dipamerkan, namun, ketika Kholipah tiba, situasi yang diharapkan justru berubah tegang.

Ibu kantin, yang berada di sekitar lokasi, mendekat dan langsung marah-marah tanpa sebab yang jelas.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved