Mayat dalam Koper di Ngawi

Sadisnya Rohmad Mutilasi Uswatun Mayat Dalam Koper Merah di Ngawi, Eksekusi Korban Selama 3,5 Jam

Rohmad Tri Hartanto mutilasi Uswatun Khasanah hingga tubuhnya tercerai-berai di 3 Kabupaten sekaligus hanya butuh waktu selama 3 jam.

Editor: Hendrik Budiman
Tribun Jatim/Luhur Pambudi dan Tiktok Uswatun Khasanah
Kolase Foto Korban Uswatun Khasanah Semasa Hidup (kiri) dan Rohmad Tri Hartanto Pelaku mutilasi Uswatun Khasanah (Kanan). Rohmad Tri Hartanto mutilasi Uswatun Khasanah hingga tubuhnya dibuang di 3 Kabupaten sekaligus hanya butuh waktu selama 3 jam. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sadisnya Rohmad Tri Hartanto mutilasi Uswatun Khasanah hingga tubuhnya dibuang di 3 Kabupaten sekaligus hanya butuh waktu selama 3 jam.

Setelah mencekik korban di kamar hotel, Rohmad membeli pisau dapur berwarn ahijau di minimarket dekat hotel di Kediri. 

Meski pisau dapur itu terbilang kecil, ternyata tersangka memiliki teknik khusus agar memudahkan upayanya memutilasi tubuh korban. 

Tekniknya, tersangka memotong tepat pada bagian pangkal sendi antar tulang gerak seperti sendi panggul dan betis. 

Nah, sedangkan pada bagian leher tersangka membelah kulit dan daging leher korban secara bertahap untuk menemukan tulang leher yang terdapat susunan sendinya. 

"Eksekusi di kamar mandi. Sendi-sendi dipotong. Kalau bagian leher 'dibelek' dulu (sayatan berkali-kali). Pisau beli di minimarket," ungkap, PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Fauzi, Selasa (28/1/2025). 

Baca juga: Tangis Rohmad usai Bunuh dan Mutilasi Uswatun, Bela Anak Berujung Mendekam di Sel Tahanan 

Tersangka membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam untuk memotong-motong tubuh korban menjadi tiba unit bagian anggota tubuh. 

Yakni mulai pukul 01.30 hingga pukul 05.00 WIB, sesuai bukti rekaman CCTV di teras kamar hotel yang disewa tersangka.

Pisau berwarna hijau cerah itu, lazim dipakai ibu rumah tangga mengiris bumbu dapur berukuran kecil. 

Tapi anehnya, pisau terasa bisa begitu luar biasa fungsinya tatkala dipegang Tersangka Rohmad. 

Lalu dari mana tersangka memperoleh pengetahuan dan kemampuan memotong daging tersebut?

AKP Fauzi mengungkapkan, tersangka mengaku kepada dirinya saat diinterogasi memperoleh kemampuan karena pernah memotong-motong kambing. 

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita; saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia," ujar Fauzi seraya menirukan kalimat yang didengarkan dari tersangka selama interogasi.

Tersangka mengeksekusi korban dengan cara mencekiknya hingga terjatuh dan kepalanya mengalami pendarahan hebat. 

"Pertama dicekik, sampai jatuh terbentur kepalanya. Lalu ditutup seprei. Lalu dia ambil koper di Tulungagung di rumah pribadi," katanya. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved