Berita Bengkulu Utara

Aksi Pencurian Kotak Amal di Warung Sate Madura Cak Imron Bengkulu Utara Terekam CCTV

Aksi pencurian kotak amal di Warung Sate Madura Cak Imron Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, terekam CCTV.

Penulis: Bima Kurniawan | Editor: Yunike Karolina
M. Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com
PENCURIAN - Pemilik warung sate Madura Imron saat diwawancara TribunBengkulu.com pada Minggu (9/2/2025). Aksi pencurian kotak amal di warung sate madura Cak Imron di Kelurahan Gunung Alam, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu terekam CCTV pada Sabtu (8/2/2025). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan  

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Aksi pencurian kotak amal di warung sate Madura Cak Imron terekam CCTV.

Peristiwa pencurian kotak amal itu terjadi pada Sabtu siang (9/1/2025) tepatnya di Kelurahan Gunung Alam Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Kotak amal yang dicuri merupakan titipan dari pondok pesantren PCNU Annahdloh yang rencananya digunakan untuk pembangunan pesantren, dan sudah 8 bulan terakhir belum diambil. 

Lantaran dicuri saat pemilik warung sate pasangan suami Istri Imron (47) dan Siti Khodijah (45) sedang lengah, kotak amal itu tidak dapat disetorkan kepada pihak pesantren. 

"Iya betul ada aksi pencurian kotak amal terjadi kemarin Sabtu sekitar jam 12.00 WIB. Saat itu istri saya yang berjaga sedang kebelakang," ucap Imron. 

Dari dua rekaman CCTV terlihat pelaku berjumlah 2 orang menggunakan satu kendaraan sepeda motor matic sudah mengintai kotak amal. 

"Kalau yang saya pantau dari CCTV, dia (pelaku_red) mantau dari samping terus balik arah baru masuk, ada dua orang menggunakan satu kendaraan sepeda motor Beat warnanya hitam dan merah tidak ada nopolnya," beber Imron. 

Hasil CCTV juga menunjukan salah satu pelaku bertugas untuk mengambil kotak amal, sedangkan satu rekan pelaku menunggu di motor. 

Akibat dari peristiwa pencurian kotak amal tersebut, kerugian yang dialami korban kehilangan uang tunai sekitar Rp 500.000. 

"Kurang lebih sekitar Rp 500.000 isinya," jelas Imron. 

Dari peristiwa tersebut ia belum membuat laporan tertulis ke pihak kepolisian namun sudah diketahui pihak kepolisian melalui media sosial. 

"Laporan secara tertulis belum tetapi pihak kepolisan sudah tahu dari medsos yang beredar dan sudah datang ke sini untuk melakukan olah TKP," ungkap Imron. 

Harapannya pelaku dapat segera diamankan supaya tidak meresahkan masyarakat lainnya. 

"Biar tidak meresahkan masyarakat lainnya mudah-mudahan bisa diamankan dan juga buat masyarakat Bengkulu Utara harus lebih waspada," kata Imron.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Bengkulu Utara Naik Lagi, Tertinggi Rp 2.910

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved