Rekam Jejak Noer Fajrieansyah: Mantan Ketum PB HMI, DPP KNPI dan Eks Direktur PT PPI

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Noer Fajrieansyah kini mendadak menjadi sorotan karena diduga terlibat kasus korupsi impor gula.

Noer Fajrieansyah adalah sosok yang telah malang melintang di berbagai organisasi kepemudaan dan dunia bisnis. 

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan mantan Ketua Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI).

Tidak hanya di ranah organisasi, Noer Fajrieansyah juga memiliki rekam jejak di dunia korporasi sebagai mantan Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI). 

Noer Fajrieansyah juga dikenal sebagai suami Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Nama Noer Fajrieansyah terseret-seret dalam kasus korupsi impor gula gara-gara jabatan lamanya di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai Direktur Corporate Resources and Financial Officer pada 2015-2017.

PT PPI diketahui salah satu korporasi yang terlibat kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun 2015-2023, 

Kasus dugaan korupsi importasi gula ini menjerat Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong yang didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp578 miliar.

Lantas bagaimana rekam jejak Noer Fajrieansyah selama ini?

Rekam Jejak Noer Fajrieansyah

Noer Fajrieansyah lahir di Jakarta pada 4 Februari 1983.

Mereka dikaruniai seorang putri bernama Lyora Shaqueena Ansyah yang lahir pada 9 September 2022.

Ia telah menikah dengan Meutya Viada Hafid atau yang akrab disapa Meutya Hafid, yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Noer Fajrieansyah meraih gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia (UI).

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan magister di bidang Ilmu Administrasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo.

Tak berhenti di situ, ia juga memperoleh gelar PhD dalam Ilmu Administrasi dari Universitas Brawijaya.