Viral di Media Sosial

Pilu Suryani, Pedagang Danau Dendam Bengkulu yang Kursi dan Mejanya Dirusak: Gak Pernah Saya Maksa

Lapak Suryani di Danau Dendam Bengkulu dirusak. Meja kursi dibuang ke danau. Ia menangis, sambil memunguti serpihan-serpihan.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Ricky Jenihansen
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
PERUSAKAN DI DANAU DENDAM - Insiden mengejutkan terjadi di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu, Minggu(18/5/2025). Lapak Suryani di Danau Dendam Bengkulu dirusak. Meja kursi dibuang ke danau. Ia menangis, sambil memunguti serpihan-serpihan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pilu dirasakan Suryani, seorang pedagang di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Bengkulu, saat mengetahui lapaknya dirusak.

Kursi dan meja dagangannya dihancurkan dan dibuang ke danau.

Kawasan wisata DDTS mendadak viral di media sosial setelah video amatir yang merekam kondisi lapak berserakan tersebar pada Sabtu pagi (17/5/2025).

Sejumlah kursi dan meja milik pedagang yang biasa berjualan di tepi danau tampak berhamburan, rusak, bahkan sebagian besar hilang.

Suryani, salah satu pedagang yang menjadi korban, mengaku terkejut atas peristiwa nahas tersebut.

Saat ditemui TribunBengkulu.com, ia menceritakan kronologi kejadian yang membuatnya syok dan menangis pagi itu.

"Pagi-pagi jam setengah enam saya datang ke sini. Kaget, kok tempat saya sepi, nggak ada kursi, nggak ada orang. Pas saya lari ke lapak, ternyata semua kursi dan bangku sudah nggak ada," kata Ibu Suryani dengan mata berkaca-kaca, Minggu (18/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa seluruh bangku dan meja yang biasa digunakan untuk melayani pengunjung ditemukan dalam kondisi rusak dan berserakan. Sebagian bahkan tercebur ke danau.

"Hancur, dirusak, dibuang. Saya sampai nangis, ngambilin serpihan-serpihan meja dan kursi itu satu-satu," ucapnya.

Suryani mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pelaku perusakan tersebut. 

Namun, kabar itu cepat menyebar melalui grup percakapan para pedagang dan menjadi perbincangan hangat di grup WhatsApp hingga media sosial.

"Kalau buat lagi, saya nggak sanggup. Banyak ruginya," katanya.

Perempuan yang sudah berjualan di kawasan DDTS sejak 2018 ini mengaku mengalami kerugian besar akibat insiden itu. 

Ia menegaskan tidak pernah memaksa pengunjung membeli dagangannya, meski duduk di area lapaknya. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved