Berita Viral
Nasib Kades Banjar Hulu Simalungun, Tersangka Korupsi Dana Desa Nyebur ke Sungai dan Tewaskan Jaksa
Jaksa muda tewas saat kejar Kades Banjar Hulu yang nyebur ke sungai untuk kabur dari kasus korupsi.
TRIBUNBENGKULU.COM - Upaya Kejaksaan Negeri Simalungun menangkap Kardianto, Kepala Desa Banjar Hulu yang jadi tersangka korupsi Dana Desa, berujung tragedi.
Jaksa muda Reynanda Prima Ginting (26) tewas tenggelam di Sungai Silau setelah mengejar tersangka yang melompat ke sungai saat hendak ditangkap. Seorang warga sipil yang ikut menolong juga ditemukan meninggal dunia.
Inspektur IV pada Inspektorat Kabupaten Simalungun, Elyanto Purba menyampaikan bahwa kasus korupsi yang dilakukan Kardianto memang sudah ditangani Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dengan Kejaksaan Negeri Simalungun.
“Yang bersangkutan (Kardianto) sudah lama diperiksa dalam kasus Dana Desa Tahun Anggaran 2024. Dia juga sudah diperiksa oleh Inspektorat Pembantu Khusus (Irbansus),” kata Elyanto.
Namun demikian, terkait jumlah kerugian negara yang dilakukan Kardianto dalam jabatannya sebagai Kepala Desa Banjar Hulu, Elyanto menyarankan agar lebih detail menghubungi Irbansus.
Desa/Nagori Banjar Hulu yang terletak di Kecamatan Ujung Padang sendiri dikenal berada cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun dan lebih dekat ke Kabupaten Batubara.
Patut diduga, Kardianto memanfaatkan jauhnya rentang pengawasan ini untuk melakukan korupsi.
“Kardianto sudah diperiksa mulai bulan Februari 2025 lalu oleh kejaksaan. Untuk jumlah indikasi korupsinya silakan ditanyakan ke Irbansus,” tuturnya.
Informasi yang dihimpun Tribun, Kardianto lebih dulu dilaporkan melakukan korupsi oleh warganya sendiri.
Laporan itu dilayangkan warga ke DPRD Kabupaten Simalungun pada 12 Januari 2025. Ia dituding melakukan korupsi sebesar Rp 467 juta.
Aksi demo pun terus-menerus dilakukan warga namun Kardianto tetap enggan mengembalikan uang negara yang dipakainya.
Korupsi yang dilakukannya adalah:
1. Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2024 yang tidak ia realisasikan sebagai Pangulu Banjar Hulu mulai dari Bantuan Langsung Tunai (BLT)
2. Dana Desa Tambahan; Dana Ketahanan Pangan
3. Dana BUMNag;
4. Pelatihan BUMNag
5. Program Makan Tambahan (PMT).
Inspektur khusus pada Inspektorat Kabupaten Simalungun, Berlin Purba menjelaskan total kerugian negara yang ditimbulkan akibat ulah Kardianto sekitar Rp 573 juta, lebih banyak dari perkiraan warga.
“Kalau total kerugian negaranya itu sekitar Rp 573 juta ya. Dan sudah kita serahkan ke Kejaksaan Negeri Simalungun. Makanya untuk lebih jelas bisa ditanyakan ke Kejaksaan terkait proses hukumnya," kata Berlin Purba.
Kardianto diperiksa sejak bulan Februari 2025. Namun saat proses penangkapan yang berlangsung di Kisaran pada Rabu (2/7/2025) berujung petaka.
Informasi terbaru, Pangulu atau Kepala Desa Nagori Banjar Hulu, Kabupaten Simalungun, Kardianto, telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi APBDesa.
Jaksa Muda Tewas
Jaksa muda Kejaksaan Negeri Simalungun, Reynanda Prima Ginting (26), tewas setelah hanyut di Sungai Silau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (2/7/2025).
Peristiwa tragis itu terjadi saat Reynanda tengah mengejar Kepala Desa Banjar Hulu, Kardianto, yang diduga terlibat kasus korupsi Dana Desa.
Tersangka melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai, dan Reynanda ikut mengejar hingga akhirnya tenggelam.
Seorang warga sipil yang berusaha menolong juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah Reynanda ditemukan pada Kamis (3/7/2025), sekitar tiga kilometer dari titik awal ia dinyatakan hanyut.
Tim SAR gabungan menyatakan masih akan melanjutkan pencarian terhadap satu korban lainnya, yakni Fahri.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, menjelaskan bahwa Reynanda merupakan calon jaksa lulusan tahun 2025 yang baru bergabung di Kejari Simalungun. Jaksa muda itu dikenal sebagai sosok yang baik dan loyal dalam bekerja.
"Calon jaksa angkatan 2025 ini. Mereka ikut dalam tim Pidsus untuk mengejar saksi penghulu (kepala desa) yang saat itu didapati di Kisaran," ujar Edison.
Namun, saat proses penangkapan berlangsung, tersangka melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri dengan melompat ke sungai.
Reynanda pun ikut mengejar ke dalam sungai.
Diduga karena kelelahan dan tidak memahami medan, Reynanda terbawa arus dan meninggal dunia.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi terhimpun, Reynanda diduga kelelahan usai melompat ke sungai untuk menolong warga dalam operasi penjemputan paksa dua saksi kasus korupsi dana desa.
Reynanda yang merupakan staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Simalungun, awalnya ikut dalam operasi penjemputan paksa terhadap dua saksi yang beberapa kali mangkir dari pemeriksaan.
Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, menjelaskan kedua saksi tersebut adalah Kardianto, Pangulu Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, dan Bambang Surya Siregar, bendahara desa.
“Kardianto dan Bambang belum pernah memenuhi panggilan meski sudah lima kali dilakukan pemanggilan. Upaya paksa dilakukan setelah mendapat titik lokasi dari informan, kemudian ditindaklanjuti ke sana,” kata Edison saat dihubungi, Kamis (3/7/2025).
Saat hendak diamankan, Kardianto melawan dan melompat ke Sungai Silau.
Menurut Edison, Reynanda mencoba mengejar.
“Mereka melakukan perlawanan sehingga almarhum melompat mengejar dia,” ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun, Kardianto tidak bisa berenang.
Seorang warga bernama Fahri, yang merupakan adik pemilik kafe di dekat sungai, ikut melompat untuk menolongnya.
Kardianto berhasil diselamatkan ke pinggir sungai.
Namun Fahri justru kelelahan di tengah sungai.
Saat itulah Reynanda melompat lagi ke sungai untuk membantu Fahri.
Keduanya lalu hanyut terbawa arus sungai yang deras.
Video detik-detik kejadian itu beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @potretlabura.
Jasad Reynanda ditemukan Kamis (3/7/2025) pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia sekitar 3 kilometer dari titik awal hanyut.
Sementara Fahri hingga kini masih dalam pencarian.
Jenazah Reynanda sempat dibawa ke RSUD H. Abdul Manan Simatupang, Kabupaten Asahan, untuk pemeriksaan forensik.
“Selanjutnya keluarga korban membawa jenazah ke rumah duka yang beralamat di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo,” ujar Edison.
Sementara itu, Kepala seksi Intelijen Kejari Asahan, Heriyanto Manurung mengungkap detik mencekam hanyutnya Reynanda Ginting di Sungai Silau, Kisaran.
Dia mengatakan, Reynanda sempat bergelut dengan tersangka Kardianto di dalam sungai saat hendak diamankan.
"Kami kejaksaan negeri (Kejari) Asahan membantu kejaksaan negeri Simalungun untuk mencari target orang yang ada di Kisaran. Target itu berada di salah satu kafe pinggir sungai Silau," ungkap Hariyanto, Jumat (4/7/2025).
Saat hendak diamankan, tersangka Kardianto melakukan perlawanan.
Dia melompati pagar pembatas kafe dan langsung cebur ke sungai untuk menghindari kejaran.
Korban Reynanda Ginting tetap berupaya mengejar tersangka di Sungai Silau.
"Di dalam sungai itu, mereka sempat bergelut (berkelahi), dan korban ditendang hingga semakin ke tengah sungai," ungkapnya.
Korban yang tidak memahami Medan Sungai Silau, Kisaran, diduga kelelahan.
Saat itulah, Muhammad Safari Siregar, yang merupakan pengunjung kafe ikut masuk ke sungai hendak menolong Reynanda Primta Ginting.
Nahas, Safari Siregar juga hanyut dan belakangan ditemukan meninggal dunia.
"Kami, Kejaksaan Negeri Asahan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya kedua korban," pungkasnya.
Sosok Reynanda
Ricky Pratama Ginting, kakak kandung korban, menuturkan, adiknya baru sebulan bertugas di Kejari Simalungun.
Sejak Juni lalu, Reynanda bertugas di bagian Pidana Khusus (Pidsus).
"Adik saya ini anak ketiga dari 3 bersaudara. Ini baru satu bulan bertugas dari bulan Juni lalu. Dia ditempatkan di bidang Pidsus," kata Ricky saat ditemui di rumah duka, Jalan Namori, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (4/7/2025).
Ricky mengenang adiknya tersebut sebagai sosok yang kalem. Sejak lama, Reynanda sudah bercita-cita sebagai jaksa.
Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Bogor, Reynanda langsung mencoba melamar sebagai Jaksa.
Pada tahun pertama dia gagal, barulah pada 2024 Reynanda diterima dan ditugaskan di Kejaksaan Simalungun.
"Dari dulu dia memang bercita cita sebagai Jaksa, karena kita juga Jaksa. Tahun sebelumnya dia ikut tes tapi belum rejekinya. tapi tahun 2024 dua ikut kembali dan puji Tuhan dia lulus," kata Ricky.
Meski kini merasa kehilangan, Ricky mengaku tetap merasa bangga terhadap apa yang dilakukan adiknya dalam melakukan tugasnya.
Jenazah Reynanda dimakamkan di tempat pemakaman umum Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, Sabtu (5/7/2025).
Senasib dengan Ahmad Sahroni, Sri Mulyani Nangis Dapat Balasan Pahit, Padahal Bantu Urus Negara |
![]() |
---|
Beraninya Anak Menkeu Purbaya Sadewa Tantang Buzzer Usai Viral Sindir Sri Mulyani: Mana Nih Buzzer |
![]() |
---|
Resmi Dicopot! UYA KUYA Putuskan Tinggalkan Jakarta, Trauma Rumah Dijarah dan Merasa Dizalimi |
![]() |
---|
Pantas Anak Menkeu Purbaya Berani Pamer Saldo, Trader Kripto Sejak SMA, Penghasilan Miliaran |
![]() |
---|
'Kamu Sombong' Sindiran Istri Menkeu Purbaya Saat Suaminya Janjikan Ekonomi Indonesia Naik 6 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.