Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Isak Tangis Ibu Prada Lucky Namo Tahu Anak Tewas Dianiaya Senior, 'Hati Mama sangat Hancur'

duka yang begitu mendalama dirasakan ibu dari Prada Lucky Namo, yang tewas dianiaya senior.

Editor: Yuni Astuti
Instgaram
POLISI ANIAYA POLISI - Kolase foto Prada Lucky semasa hidup (Kiri) dan dinyatakan meninggal dunia usai diduga dianiaya oleh seniornya, Kamis (7/8/2025). Isak tangis ibu Prada Lucky Namo tewas dianiaya senior. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Isak tangis ibu Prada Lucky Namo tahu anak tewas dianiaya senior.

Duka menyelimuti keluarga Prada Lucky Namo, putra tercinta mereka tewas.

Sefriana Pauwina sang ibunda tak menyangka bahwa anaknya yang dibanggakan justru meninggal dalam kondisi yang mengenaskan.

Melalui postingan facebooknya, Eppy Mirpey, mengungkapkan perasaan hancurnya atas kepergian sang anak.

"Sayangku sudah pergi jauh sekali. Hati mama sangat hancur, sayang," tulisnya, pada Kamis, (7/8/2025).

Eppy bahkan rela jika dirinya harus pergi terlebih dahulu dibanding putranya.

"Mama sendiri tidak bisa bilang mama kuat, karena dunia mama sudah hancur, sayangku…
Kenapa bukan mama saja yang pergi, tapi kamu yang pergi, sayang… Kebanggaan mama sudah pergi jauh sekali." tulisnya.

Banyak dari rekan keluarga pun memberikan kekuatan untuk sang ibunda agar kuat menghadapi kenyataan pahit tersebut.

Terlihat dari tayangan Poskupang.com, orang tua  Prada Lucky Chepril Saputra Namo tak kuasa membendung tangis saat melihat jenazah putranya untuk yang terakhir kali.

Kepergian Prada Lucky menjadi pukulan berat bagi keluarga, terutama sang ayah yang juga telah mengabdikan diri sebagai prajurit.

Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke Kupang untuk proses pemakaman lebih lanjut.

Jenazah Prada Lucky akan disemayamkan di rumah duka yang terletak di samping Rusunawa Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang.

Pengakuan Prada Lucky

Sebelum tewas, Prada Lucky masih dalam kondisi sadar dan sempat mengeluh kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban kekerasan oleh sesama prajurit TNI.

Pernyataan terakhirnya itu kini menjadi titik awal pengungkapan kasus yang diduga kuat melibatkan penganiayaan internal di tubuh kesatuan Yonif TP 834/WM.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved