Demo Bupati Pati

Jika Bupati Pati Sudewo Lengser, Risma Ardhi Naik? Intip Harta Kekayaannya

Sosok Risma Ardhi kini menjadi sorotan publik di tengah demo Bupati Pati.

Editor: Yunike Karolina
Tribunnews.com
DEMO BUPATI PATI - Kolase foto Wakil Bupati Pati Risma Ardhi (kiri), Bupati Sudewo saat menemui massa demo dilempari sandal, pada Rabu (13/8/2025). Sosok Risma Ardhi kini menjadi sorotan publik di tengah demo Bupati Pati. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Risma Ardhi kini menjadi sorotan publik di tengah demo Bupati Pati.

Menjabat sebagai Wakil Bupati Pati, namanya mencuat ke permukaan seiring dengan desakan sejumlah massa aksi yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur dari jabatannya. 

Massa demo tuntut Bupati Sudewo mundur sudah memadati Alun-Alun Pati sejak Subuh, Rabu (13/8/2025).

Jika tuntutan tersebut dikabulkan, besar kemungkinan Risma Ardhi akan naik menggantikan posisi orang nomor satu di Kabupaten Pati tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, wakil bupati akan menggantikan posisi bupati sampai sisa masa jabatan berakhir jika kursi kepala daerah kosong.

Awalnya Bupati Pati Sudewo keukeh menaikan PBB sekalipun ada 50 ribu orang yang berunjuk rasa.

Sudewo yakin bahwa segala kebijakan yang ia buat, termasuk dalam hal penyesuaian tarif PBB-P2, adalah yang terbaik demi masyarakat dan pembangunan Kabupaten Pati

Orang nomor satu di Pati itu juga mengaku tidak akan gentar sekalipun didemo puluhan ribu orang.

Namun belakangan Sudewo memberikan pernyataan tidak akan menaikan PBB Kabupaten Pati.

Meski demikian masyarakat yang terlanjur kecewa dengan reaksi awal bupati menanggapi protes kenaikan PBB, tetap menggelar demo.

Harta Kekayaan Risma Ardhi

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 11 April 2025, Risma Ardhi Chandra tercatat memiliki total kekayaan Rp 3,89 miliar.

Asetnya terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan roda empat, serta kas dan setara kas.

Nilai tersebut jauh di bawah kekayaan Sudewo yang mencapai Rp 31,5 miliar, dengan kepemilikan lahan luas, deretan kendaraan mewah, serta surat berharga.

LHKPN Risma Ardhi
BIDANG : EKSEKUTIF

LEMBAGA : PEMERINTAH KABUPATEN PATI

UNIT KERJA : WAKIL PIMPINAN

I. DATA PRIBADI

1. Nama : RISMA ARDHI CHANDRA

2. Jabatan : WAKIL BUPATI

3. NHK : 967479

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.000.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/144 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG , HASIL SENDIRI Rp. 2.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.405.000.000

1. MOBIL, MISTSUBHISHI XPANDER XPANDER ULTIMATE Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 225.000.000

2. MOBIL, LEXUS LX.570AT Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp. 950.000.000

3. MOBIL, TOYOTA RAIZE Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 230.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 15.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 345.780.950

F. HARTA LAINNYA Rp. 125.000.000

Sub Total Rp. 3.890.780.950

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 3.890.780.950. 

Demo Bupati Pati138
Bendera One Piece berkibar saat demo tuntut Bupati Pati Sudewo mundur, Rabu (13/8/2025).

DPRD Bentuk Pansus

Pati Memanas! Hanya hitungan jam setelah demonstrasi besar-besaran berujung ricuh, DPRD Kabupaten Pati menggelar sidang paripurna dadakan dan sepakat membentuk Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket untuk pemakzulan Bupati Sudewo.

Keputusan ini diambil sebagai respons atas demonstrasi besar yang menolak kebijakan kenaikan PBB-P2.

Dikutip dari akun X @Ary_PrasKe2 "Kita dari PDIP kita menerima aspirasi masyarakat untuk pemakzulan Bupati Pati Sudewo," kata Sekretaris fraksi PDIP DPRD Kabupaten Pati, Danu Iksan.

Sikap DPRD ini selang beberapa jam dari ricuhnya demo besar yang digelar di depan kantor Bupati Pati. 

Kaca kantor bupati dipecahkan, gerbang dirobohkan, mobil polisi dibakar.

Demo Berlangsung Ricuh

Setelah serangan gas air mata, situasi makin memanas.

Massa bergerak ke sisi timur alun-alun Pati dan membalikkan mobil provos milik Polres Grobogan.

Tak hanya membalik, mobil tersebut dibakar.

Api terlihat membumbung tinggi, sementara massa berada di sekitar lokasi.

Sebagian massa bergerak ke arah utara alun-alun Pati.

Sampai saat ini, pukul 12.57 WIB, pendemo memadati sisi utara alun-alun Pati.

Data mengenai korban gas air mata masih dihimpun.

Tak hanya itu, massa juga merobohkan gerbang Pendapa Pati.

Dari video viral yang beredar di media sosial, terlihat beberapa aparat tumbang diduga akibat gas air mata.

Demo Bupati Pati1382

Aparat Siram Water Cannon

Melalui siaran langsung Youtube Tribun Jateng pada Rabu (13/8/2025) terlihat Polisi mengerahkan meriam air atau mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.

Tak hanya itu, Polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.

Beberapa massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.

Terlihat seorang anggota Brimob mulai emosional, ia berteriak ke arah massa dengan mengatakan:

"Bukan hanya kalian yang punya anak istri, perlakuan kalian kayak gini?," teriak seorang anggota Brimob sembari menunjuk ke arah sejumlah polisi yang tengah berjaga.

Aksi para demonstran kali ini dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.

"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa.

"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga," 

"Kita di sini mengikuti tantangan Bupati Sudewo, kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo tidak menampakkan diri. Bupati pengecut," ucap massa di atas panggung.

Diketahui sebelumnya jika Bupati Pati Sudewo baru saja dilantik pada 18 Juli 2025 lalu, kini ia dituntut massa untuk mengundurkan diri.

Ancam Demo Berhari-hari

Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, mengatakan bahwa massa bakal berunjuk rasa sampai Sudewo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Bupati Pati.

Namun, karena Sudewo enggan mundur, pihaknya tetap menggelar unjuk rasa besar-besaran besok sampai Sudewo sadar untuk mengundurkan diri.

“Kemarin saya ngobrol sama pihak Polresta. Supaya tertib, aman, damai, sebelum tanggal 13 harusnya dia gelar konferensi pers, nyatakan mengundurkan diri. Gitu aja, malah dia menjaga martabat. Kalau dilengserkan, kan, martabatnya jatuh. Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang, tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat,” kata Teguh pada TribunJateng.com di posko donasi Aliansi, Selasa (12/8/2025).

Teguh bahkan mengancam, pihaknya bakal melanjutkan aksi sampai berhari-hari jika besok Sudewo masih enggan mundur. Sebab, pihaknya tidak rakyat Pati jadi “uji coba” pemimpin yang kapasitasnya belum memadai.

“Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur. Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggui di sini sampai mundur. Karena kesimpulannya memang seperti itu. Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin. Pemimpin harus yang betul-betul paham, tahu kondisi masyarakat bawah, sehingga ada rasa empati dan simpati dengan rakyat,” tegas dia.

Menurut Teguh, dari sisi pengalaman, Sudewo masih minim. Bahkan malah punya riwayat tersandung dugaan kasus suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

“Efeknya ya seperti ini. Kami tunjukkan bahwa ada kekurangan, harus introspeksi diri bahwa belum layak, rekam jejak juga tidak baik. Maka harus memperbaiki dulu, nanti 5 tahun lagi, bisalah nyalon lagi. Sekarang legowo lah, mundur dulu. Dia dalam keterangannya di live tv kan juga bilang masih baru, masih perlu belajar. Orang belajar jangan korbankan rakyat, belajar dulu lah sebelum menjabat,” ucap dia.

Dia berharap, Sudewo berkenan mundur agar. Menurut Teguh, jika masih bersikukuh memimpin, Sudewo akan membuat Pati makin runyam dan rusak.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved