Kasus Pembunuhan
Janggal! Dea Lapor Dapat Ancaman Tapi Tak Digubris Polisi Berujung Tewas, Korban Dituding Selingkuh
Saat ini kasus pembunuhan Dea Permata Kharisma yang diduga dihabisi oleh pembantunya sendiri, Ade Mulyana masih menimbulkan tanda tanya.
"Saat itu masih laporan yang sifatnya koordinasi, dan saya memutuskan untuk memasang CCTV," ucapnya.
Setelah pemasangan CCTV pada 5 Agustus 2025, Fery menyebutkan bahwa ancaman yang kerap terjadi oleh istrinya sudah tidak pernah ada lagi.
Namun nahas, istri Fery, Dea Permata Karisma ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya yang berada di Komplek PJT II, Desa Jatimekar Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta pada Selasa (12/8/2025) kemarin.
Fery yang saat itu sedang bekerja, dijemput oleh Ade Mulyana yang memberi kabar bahwa rumah sedang dikepung oleh banyak orang.
"Bukannya jagain istri saya, si Ade malah jemput saya ke kantor dengan kasih kabar rumah dikepung, di situ saya masih percaya. Tapi mulai curiga pas Ade bilang bahwa istri saya minta dibelikan susu, padahal istri saya itu engga suka susu, kalau kopi, iya doyan," ucap Fery.
Saat tiba di rumah, ia mengatakan, sang istri sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan tertutup selimut.
"Banyak darah, posisi berada di lantai dan tertutup selimut dari atas hingga ke kaki, tapi wajah sudah tak terbentuk," ucapnya.
Klarifikasi Polres Purwakarta
Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi, menyebutkan pihak Satreskrim Polres Purwakarta telah bergerak cepat mengamankan terduga pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Pelaku saat ini berhasil diamankan di wilayah Jatiluhur dan sedang diperiksa oleh penyidik Polres Purwakarta," kata Enjang.
Mengenai kabar polisi mengabaikan ancaman yang diterima Dea sebelum kematiannya, Enjang membantah.
Ia menjelaskan korban pertama kali menyampaikan ancaman tersebut kepada anggota bhabinkamtibmas saat menghadiri sebuah acara bersama suaminya.
"Jadi bukan membuat laporan, tapi korban sempat konsultasi ke Pak Babin pada bulan Juli 2025 kemarin. Dia bertanya soal ancaman yang diterimanya, dan dari situ mulai ditindaklanjuti," ujar Enjang saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, korban saat itu belum membuat laporan polisi secara resmi karena masih mengumpulkan bukti, salah satunya berupa tangkapan layar ancaman yang dikirim melalui WhatsApp.
"Laporan resmi memang belum dibuat saat itu, karena polisi perlu bukti. Kalau ancamannya sudah ada dan bisa ditunjukkan, baru bisa diproses," tambahnya.
Sosok Pembunuh Dea
Kasus Pembunuhan Dea Permata
Dea Permata Karisma
Kasus Pembunuhan
Polres Purwakarta
Klarifikasi Polres Purwakarta
Pilunya Anak Brigadir Esco Ingin Susul Ayah ke Surga, Ibunya Briptu Rizka Mendekam di Penjara |
![]() |
---|
Nasib Karier Briptu Rizka, Tersangka Pembunuhan Suami Sendiri Brigadir Esco, Terancam Dipecat? |
![]() |
---|
Analisa Ahli Psikologi Forensik Bongkar Alasan Briptu Rizka Tega Habisi Suaminya Brigadir Esco |
![]() |
---|
Mirisnya 2 Anak Brigadir Esco Polisi Tewas Dihabisi Istrinya Briptu Rizka, Tak Henti Cari Sang Ayah |
![]() |
---|
Nasib Anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka: Tertekan hingga Ingin Menyusul Sang Ayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.