Mpok Alpa Meninggal Dunia

Pilihan Tersulit Mpok Alpa, Antara Hidup dan Mati sang Komedian Sebenarnya Masih Bisa Sembuh

Antara hidup dan mati, ternyata selama ini Mpok Alpa diberi dua pilihan, sebenarnya sang komedian masih bisa sembuh dari penyakit kankernya.

Editor: Yuni Astuti
IG Mpok Alpa
MPOK ALPA MENINGGAL - Foto Mpok Alpa saat dijenguk oleh Raffi Ahmadan dan Irfan Hakim serta momen kebersamaan Mpok Alpa bersama bayi kembarnya. Ada dua pilihan yang harus ditentukan mpok Alpa antara hidup dan mati, namun sang komedian ingin sang anak hidup lebih lama dibandingkan dirinya, Selasa (19/8/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ternyata mpok Alpa memiliki pilihan tersulit dalam hidupnya.

Sebelum meninggal dunia, Mpok Alpa diberikan dua pilihan oleh dokter yakni antara hidup dan mati.

Hal ini disampaikan langsung oleh John LBF dengan nama asli Henry Kurnia Adhi.

Disampaikan John LBF, sebenarnya Mpok Alpa memiliki kemungkinan untuk bisa selamat dari penyakit kanker yang diidapnya itu.

Namun vonis itu datang ketika Mpok Alpa hamil empat bulan dan dokter menyampaikan hanya dua pilihan berat.

Pilihan Mpok Alpa sebagai seorang ibu membuat hati John LBF bergetar.

Hal ini disampaikan John LBF saat berkunjung dan memberikan bantuan biaya pendidikan untuk anak-anak Almarhum Mpok Alpa.

"Seorang ibu itu benar-benar luar biasa, teman-teman. Jadi dari cerita yang saya dapat dari Bang Idung (suami Mpok Alpa), Poalpa itu usia kehamilan 4 bulan dia diindikasi terkena kanker payudara," kata John LBF dikutip dari Youtube Cumi-cumi, Senin (18/8/2025).

John mengatakan bahwa Mpok Alpa sebenarnya masih punya pilihan untuk menyelamatkan hidupnya.

Karena saat vonis itu dijatuhkan, kanker di tubuh Mpok Alpa masih stadium satu.

Namun perawatan untuk kanker stadium satu Mpok Alpa bisa berdampak pada kesehatan bayi yang dia kandung.

Baca juga: Wasiat Mpok Alpa ke Sang Suami Sebelum Meninggal Dunia, Singgung Soal Anak-Anak

"Beliau bisa memilih untuk menyelamatkan hidupnya. Tapi beliau waktu dokter bilang, 'Ini kamu bisa selamatin nyawa kamu, tapi resikonya anak kamu tidak selamat atau cacat'," kata John LBF.

"Jawaban Mpok Alpa adalah yang sangat menggetarkan hati kita semua. 'Saya jangan diapa-apain, saya jangan dikemo'. Padahal itu baru stadium satu, itu bisa banget sembuh," kata John LBF.

Karena penyembuhan kanker stadium satu itu berisiko bagi bayi kembarnya, Mpok Alpa lebih memilih agar anak-anaknya sehat, dibanding kesehatannya sendiri.

"'Saya jangan diapa-apain. Biarin saya mau membesarkan, mau melahirkan anak ini. Buah hati saya yang kembar ini'. Bahkan suami pun juga sudah menyampaikan untuk, 'udah Mah nanti anak kita insyaallah bisa dapat lagi'," cerita John LBF.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved