Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Cerita keluarga korban kecelakaan mobil tertabrak kereta api di Desa Lubuk Bingin Baru Kecamatan Sindang Beliti Ilir Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, pada Minggu (1/9/2024) siang.
Ternyata keberangkatan rombongan keluarga yang menggunakan mobil angkutan jenis Mitsubishi dengan Nopol BD 9864 KC hendak melaksanakan hajatan pernikahan.
Mobil yang berisikan satu keluarga besar dengan total 15 penumpang dan sopir ini tertabrak kereta api saat hendak menjemput pengantin perempuan. Mobil ini mengalami macet di tengah rel kereta api hingga akhirnya tertabrak.
Sopir angkutan yakni Muhammad Jauhari (45) warga Desa Merantau Kecamatan SBI sebelumnya diminta tolong oleh pemilik hajatan untuk menjemput pengantin perempuan.
Pada saat itu, Jauhari yang biasanya mengangkut sayuran ini menyetujuinya. Mobil angkutan miliknya mengangkut satu keluarga besar dengan total 14 orang.
Saat sedang melaju dari arah Desa Lubuk Binjai Kecamatan Linggau Timur Kota Lubuklinggau menuju Desa Lubuk Bingin Baru kecamatan SBI, mobil tersebut tiba-tiba macet di tengah rel kereta api. Naas, mobil akhirnya tertabrak kereta api yang sedang melintas.
Padahal, rombongan yang berasal dari Desa Karang Baru Kecamatan SBI ini telah tiba di lokasi tujuannya. Pengantin perempuan yang hendak dijemput itu berada di Desa Lubuk Bingin Baru Kecamatan SBI. Sebelum sampai dirumah pengantin perempuan, mobil yang mereka naiki tertabrak kereta api.
Salah satu keluarga penumpang mobil, Herman menerangkan, mobil itu rencananya hendak menjemput pengantin perempuan. Herman yang merupakan Kepala Desa Merantau ini mengatakan sang sopir angkutan adalah warganya.
Sopir mobil angkutan itu biasanya mengambil sayuran. Karena kebetulan ada warga yang meminta tolong untuk menjemput pengantin, warganya ini lantas mau mengantarkannya.
"Iya warga kita sopirnya, itu mau jemput pengantin perempuan, penumpangnya itu satu keluarga besar," ungkap Herman.
Herman juga mengungkapkan, korban yang meninggal dunia yakni Saluna (70) warga Desa Karang Baru Kecamatan SBI masih keluarganya.
Korban meninggal dunia karena mengalami luka benturan parah di bagian kepala. Pada saat itu, korban ini tidak dapat keluar dari mobil hingga ikut terpental saat mobil tertabrak kereta api.
"Masih keluarga kami juga, sudah dimakamkan, meninggal karena luka benturan di kepala," lanjut Herman.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Bingin Baru, Helenra menjelaskan pada saat kejadian ini suasana sangat heboh. Teriakan histeris dari para penumpang mobil sangat terdengar.
Terutama saat berusaha hendak keluar dari mobil angkutan yang macet di tengah rel kereta api. Tak berselang lama, suara dentuman keras terdengar.
"Sangat mencekam tadi suasananya, itu kejadiannya sangat cepat, ada teriakan histeris kemudian ada dentuman keras," cerita Helenra.
Baca juga: Kecelakaan Mobil Tertabrak Kereta Api di Rejang Lebong: 1 Meninggal, 2 Luka-luka, 13 Selamat