Akibat penganiayaan itu berdampak pada kondisi kesehatan Prada Lucky Namo. Pada Senin (4/8) pukul 23.30 Wita, Prada Lucky Namo masuk ruang ICU RSUD Aeramo, Nagekeo.
Dari total pelaku sebanyak 20 orang, rupanya ada satu yang memiliki pangkat lebih tinggi dari ayah Prada Lucky, Serma Christian Namo, yakni Letda Inf Thariq Singajuru.
Meski penganiaya anaknya merupakan perwira TNI, namun ayah Prada Lucky Namo tak gentar.
Ia meminta agar semua pelaku penganiayaan terhadap anaknya dihukum mati dan dipecat.
"Cuma dua buat saya, hukuman mati dan pecat. Tidak ada di bawah itu. Nyawa saya taruhan, tentara saya lepas," katanya dikutip dari Youtube Metro TV, Jumat (8/8/2025).
Serma Christian menegaskan, tidak ada seorang pun yang bisa membungkam dirinya.
"Tidak ada yang berani tutup mulut saya, siapapun itu, tidak ada yang berani. Untuk kebenaran, untuk keadilan," katanya dikutip dari Youtube Liputan6.
Ia pun menegaskan, jika ada yang berani menyentuhnya maka akan ia kejar hingga nyawa jadi taruhannya.
"Berani sentuh saya? Nyawa saya taruhan kok. Saya mati dulu baru masalah ini selesai. Selama saya hidup, saya kejar terus," katanya.
Serma Christian pun tak takut meski yang dihadapinya berpangkat lebih tinggi dari dia.
"Siapa berani tes mulut saya? Ayo mana sini, saya lawan. Demi keadilan, saya mengurus kebenaran dan keadilan. Saya tentara, silakan jalur terntara. Mengurus keadilan saya mengurus HAM saya sebagai manusia," katanya.
"Silakan kau lawan. Kau mau tentara atau apa, silakan. Dan nyawa saya taruhannya," tegas Serma Christian Namo lagi.
Ia berhadap para pelaku diberikan hukuman setimpal agar tak ada korban lainnya.
"Kalau bisa semua dihukum mati, biar tidak ada Lucky Lucky yang lain. Ingat bapak, anak tentara saja dibunuh kok, bagaimana yang lain?," tandasnya.
Dirinya pun akan terus berjuang bagi keadilan anaknya yang telah meninggal dunia.