Sepekan terakhir, wilayah tersebut diguyur hujan sehingga membuat akses satu-satunya menuju desa itu kian sulit dilalui.
Kepala Desa Padang Capo Ilir, Burman, mengatakan masyarakat menunggu realisasi janji Gubernur Bengkulu untuk membangun jalan yang merupakan akses utama menuju desa mereka.
"Janji Pak Gubernur untuk membangun jalan kami ini sangat kami tunggu. Karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda jalan kami akan diperbaiki," ucap Burman kepada TribunBengkulu.com, Kamis siang (14/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
Burman menjelaskan, panjang jalan yang kondisinya parah mencapai sekitar tujuh kilometer.
Jalan masih berupa tanah liat dengan tebing tinggi, sehingga saat hujan turun sebentar saja menjadi lumpur dan sangat sulit dilewati.
"Yang rusak parah itu sekitar tujuh kilometer lagi. Itu masih tanah, tebing tinggi, dengan kondisi badan jalan yang telah rusak parah," kata Burman.
Menurut Burman, pada 2017 lalu badan jalan sempat diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, namun tidak keseluruhan.
Kemudian pada 2020, jalan mendapat paket TMMD untuk perbaikan, namun kini kondisinya kembali rusak parah.
"Total panjang jalan Padang Capo ini sekitar 15 kilometer. Tahun 2017 dibangun sepanjang lima kilometer, lalu tahun 2020 melalui TMMD sepanjang tiga kilometer telah dilakukan pengerasan," beber Burman.
Melihat kondisi jalan yang semakin rusak, Burman berharap Gubernur Bengkulu segera melakukan perbaikan.
Pasalnya, kerusakan jalan berdampak pada rendahnya harga hasil perkebunan dan pertanian masyarakat, sementara harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
"Akses jalan ini sangat kami butuhkan. Jadi atas nama masyarakat, kami berharap Pak Gubernur segera merealisasikan pembangunan jalan ini agar penderitaan masyarakat Desa Padang Capo akibat jalan rusak berakhir," ujar Burman.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menganggarkan Rp 80 miliar untuk Kabupaten Seluma.
Anggaran ini dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana SMA/SMK serta pembangunan tiga link jalan milik provinsi di kabupaten tersebut.
Tiga link jalan tersebut antara lain:
-Jalan Pasar Talo – Pering Baru – Kembang Mumpo, titik nol 17–26 Juni 2025, waktu pengerjaan 6,5 bulan.
-Jalan Simpang 3 Ngalam – Pasar Ngalam, titik nol 13–26 Juni 2025, waktu pengerjaan 6 bulan.
-Jalan Sukaraja – Padang Capo sampai Air Klinsar perbatasan Sumatera Selatan, awalnya dijadwalkan titik nol 14–18 Juli 2025, dengan waktu pengerjaan 4 bulan.