5 Petani di Bengkulu Selatan Ditembak

HMI Cabang Curup Kecam Penembakan 5 Petani di Bengkulu Selatan Oleh Pihak Keamanan Perusahaan Sawit

Lima petani dilaporkan mengalami luka tembak usai diduga ditembak oleh oknum keamanan perusahaan sawit PT Agro Bengkulu Selatan

|
Editor: Hendrik Budiman
Tribunnews.com/HO
PENEMBAKAN PETANI - Kolase Petani Buyung ditembak aparat keamanan perusahaan sawit saat mendapat perawatan (kiri) dan Ketua Umum HMI Cabang Curup M. Dio Putra (kanan).  Insiden penembakan terhadap lima petani di Pino Raya, Bengkulu Selatan, pada Senin (24/11/2025) 

Ketegangan bermula ketika warga meminta pihak perusahaan untuk menghentikan penggusuran lahan yang masih berstatus sengketa.

Namun, permintaan tersebut diabaikan dan pihak perusahaan tetap melanjutkan aktivitas penggusuran dengan alat berat, sehingga memicu kemarahan warga di lokasi.

Kejadian semakin panik setelah lima petani mengalami luka tembak  yang diduga aparat keamanan sebuah perusahaan kelapa sawit.

Kini kondisi terkini para korban dilarikan di Rumag Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah, Bengkulu Selatan.

Menurut keterangan saksi, tembakan dilepaskan oleh petugas keamanan perusahaan bernama Ricky.

Tembakan pertama langsung diarahkan ke dada korban tanpa ada tembakan peringatan, membuat warga yang berada di sekitar lokasi terkejut dan panik.

Saksi menyebut setelah Buyung tumbang, Ricky bukannya berhenti melainkan diduga melarikan diri sambil menembak membabi buta ke arah belakang.

Rentetan tembakan itu kemudian mengenai empat petani lainnya.

Salah satu korban, Edi Susanto, menceritakan detik-detik penembakan tersebut setelah dibawa penanganan di RSUD Manna.

“Ricky orang PT melakukan enam tembakan. Yang pertama langsung ke dada Buyung, tidak ada tembakan peringatan. Tembakan kedua meleset. Tembakan ketiga kena saya di bagian rusuk bawah, jaraknya sekitar dua meter,” ujar Edi, Senin (24/11/2025).

Dengan adanya kejadian ini, Edi mengatakan warga yang marah langsung menyerbu kawasan PT, menuntut pertanggungjawaban atas tindakan brutal tersebut.

Suasana di lokasi pun semakin tidak terkendali, dengan sebagian warga mengevakuasi korban dan lainnya berusaha mengamankan area.

Hingga kini aparat kepolisian masih menyelidiki kasus ini, mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti.

Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait keterlibatan aparat keamanan perusahaan maupun perkembangan pencarian pelaku.

Duduk Perkara

Sumber: Tribun Bengkulu
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved