Berita Nasional

Respons Prabowo Soal Ribuan Siswa Keracunan MBG, Ngotot Lanjutkan Program: Sudah Ada 30 Juta Manfaat

Presiden Prabowo Subianto buka suara soal ribuan siswa yang keracunan program MBG (Makan Bergizi Gratis). 

Editor: Rita Lismini
Tribunnews.com
PRABOWO SUBIANTO - Foto Prabowo Subianto, buka suara soal ribuan siswa yang keracunan program MBG (Makan Bergizi Gratis), ngotot lanjutkan program karena banyak manfaatnya, Senin (29/9/2025). 

Bahkan, orangtua siswa ketakutan bila tetap membiarkan anaknya menyantap makanan bergizi gratis tersebut.

Program MBG ini juga menuai sorotan dari Chef Arnold yang membuat cuitan melalui aplikasi X (Twitter) baru-baru ini.

Tepatnya pada Selasa (23/9/2025) juri langganan MasterChef Indonesia tersebut merepost cuitan dari akun X @fajarsumantri.

Dalam cuitan tersebut, ia menyarankan agar Chef Arnold dilibatkan dalam program MBG ini.

“Gua saran sih Arnold ya @ArnoldPoernomo. Beliau dulu udah pernah breakdown menu + RAB tuh. Gua yakin dengan kompetensinya, bisa membawa MBG lebih baik cc Pak @prabowo x.com/MiskinTV_/stat, “ terang dalam caption.

Sementara itu, Chef Arnold melalui postingannya sendiri menyentil MBG sesungguhnya program yang bagus.

Namun ia menyayangkan banyak anak-anak yang keracunan akibat eksekusi yang kurang baik. 

“Programnya bagus cuma eksekusinya kurang.

Kasihan anak2 yg keracunan, orang tua, team dapur MBG, team medis, “ ujarnya.

Dari kejadian ini, sahabat Chef Juna dan Chef Renatta tersebut merasa kasihan kepada orangtua, tim dapur MBG dan para tenaga kerja.

Seperti diketahui, MBG adalah program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang berjalan sejak 6 Januari 2025, dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Tujuan awalnya menyediakan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, balita, ibu hamil, dan kelompok rentan, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.

Dengan target penerima  82,9 juta orang.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari 2025, sejauh ini sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat MBG ditemukan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi. 

Muncul dua opsi untuk tetap menghentikan sementara dengan evaluasi menyeluruh atau menghentikan dengan mengalihkan anggarannya untuk pendidikan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved