Berita Nasional
Kesaksian Warga Sekitar Kilang Pertamina Dumai Riau yang Terbakar, Ledakan Hebat-Api Berkobar
Kesaksian warga di sekitar area Kilang Pertamina yang terbakar di Dumai, Riau, terdengar suara ledakan hebat.
TRIBUNBENGKULU.COM - Kesaksian warga di sekitar area Kilang Pertamina yang terbakar di Dumai Provinsi Riau, terdengar suara ledakan hebat dan api berkobar.
Peristiwa kebakaran di area Kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai itu terjadi, pada Rabu malam (1/10/2025).
Sudara ledakan itu masih menyisakan trauma bagi masyarakat sekitar, khususnya warga Kelurahaan Tanjung Palas.
Najib, salah satu warga RT 02 Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, menjadi saksi langsung momen mencekam itu pada malam hari sekitar pukul 20.59 WIB.
Pria paruh baya tersebut mengungkapkan ia sangat terkejut ketika mendengar suara ledakan keras yang berasal dari arah kilang.
Suara ledakan itu begitu mengagetkan hingga membuatnya spontan bangkit dari kursi saat tengah berada di dalam rumah.
"Keras betul Bang suara ledakannya, sampai awak kaget bunyi apa itu, saat itu saya lagi di dalam rumah, jadi langsung saya keluar rumah dan melihat api besar membumbung tinggi di area Kilang RU II Dumai," katanya, Kamis (2/10/2025).
Najib juga mengungkapkan bahwa api besar yang terlihat dari kilang membuat warga sekitar panik dan berhamburan ke luar rumah.
Ia bahkan mengaku khawatir akan terjadi ledakan susulan seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2023 dan 2014.
"Jalanan di luar rumah ramai bang, warga berbondong-bondong ke luar rumah untuk menyelamatkan diri, ada juga yang ingin mengetahui jadi malah mendekat," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, Najib tidak bisa tidur sepanjang malam karena dihantui rasa takut akan adanya ledakan susulan.
Trauma yang ia alami membuatnya berharap agar wilayah RT 02 bisa dimasukkan ke dalam perluasan buffer zone yang dirancang untuk mengantisipasi dampak dari operasional kilang.
Buffer zone adalah area penyangga atau zona peralihan yang dibuat untuk memisahkan dua wilayah dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari satu wilayah terhadap yang lain.
Dalam konteks industri seperti kilang minyak, buffer zone berfungsi sebagai zona aman antara fasilitas industri dan pemukiman masyarakat.
"Masih trauma Bang, mudah-mudahan ini tak terjadi lagi, dan perluasan buffer zone bisa sampai ke RT 02, jadi kami tak lagi resah," harapnya.
Tak hanya Najib, warga lainnya, Mulyadi dari RT 022 Tanjung Palas, juga mengaku mengalami trauma akibat insiden ledakan tersebut.
Meskipun pihak kilang bergerak cepat memadamkan api, suara ledakan dan kobaran api tetap menimbulkan ketakutan bagi warga.
"Suaranya itu Bang sama api, buat kami takut, dan trauma lah, walaupun pihak Kilang cepat memadamkannya, tapi trauma dan ketakutan ini membuat kami was-was bang," imbuhnya.
Mulyadi pun berharap agar proses ganti rugi serta perluasan Buffer Zone dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai bisa segera diselesaikan, agar warga bisa merasa lebih aman.
"Buffer Zone ini kan udah lama, sampai sekarang belum selesai, jadi kami minta lah dipercepat biar kami pindah, karena sudah tidak aman ini," pungkasnya.
Baca juga: Baru Sehari Menkeu Purbaya Bicara soal Kilang Dibakar, Dumai Langsung Terbakar
Detik-detik Kebakaran
Detik-detik kebakaran hebat di area Kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai, Rabu malam (1/10/2025).
Api yang muncul sekitar pukul 20.00 WIB ini berhasil dipadamkan setelah lebih dari tiga jam berkat kesigapan tim pemadam internal.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Api pertama kali diketahui oleh operator yang sedang bertugas.
Mereka segera melakukan pemadaman awal dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun api terus membesar.
Tim pemadam kebakaran internal kemudian diterjunkan untuk mengendalikan situasi dan mencegah api merembet ke area lain.
Setelah proses pendinginan intensif, api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 23.20 WIB.
Area yang terbakar diperkirakan seluas 100 meter persegi di bagian atas bangunan.
Kepolisian Resor (Polres) Dumai langsung bertindak cepat begitu menerima laporan.
Petugas langsung berkoordinasi dengan pihak PT KPI RU II Dumai, namun belum bisa mendekat ke lokasi karena masih dalam proses pemadaman.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak manajemen PT KPI RU II Dumai," jelas Kapolres Dumai AKBP Angga F Herlambang, Kamis (2/10/2025).
"Namun, area kejadian belum bisa kami dekati karena masih dalam proses pendinginan untuk memastikan tidak ada potensi ledakan lanjutan,” tambah dia.
Pada pukul 00.30 WIB, petugas akhirnya dapat bertemu dengan perwakilan manajemen PT KPI, untuk mengumpulkan informasi awal.
Meskipun demikian, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara rinci belum dapat dilakukan.
"Sampai saat ini, tim kami belum bisa melakukan olah TKP secara mendalam karena area masih dalam tahap pendinginan dan harus dipastikan aman terlebih dahulu," kata AKBP Angga.
Pihaknya disebutkan Angga, akan menunggu sampai lokasi benar-benar aman untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mencari tahu penyebab pasti dari kebakaran ini.
Meskipun belum dapat mendekat, tim polisi dapat memantau lokasi dari jarak sekitar 100 meter.
Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
Pihak Pertamina telah melakukan langkah-langkah sterilisasi dan pengamanan di sekitar area kilang untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut.
Sehari Setelah Diungkit Menkeu Purbaya
Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyindir PT Pertamina (Persero) yang dianggapnya bermalas-malasan membangun kilang minyak baru.
"Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuman pertaminanya malas-malesan saja," kata Purbaya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta dikutip dari siaran TV Parlemen, Rabu (1/10/2025).
Dampak dari besarnya impor, subsidi BBM terus membengkak karena volume impor BBM terus naik dari tahun ke tahun.
Tingginya impor BBM juga berdampak buruk pada neraca perdagangan Indonesia.
Padahal pembangunan kilang minyak baru dibutuhkan untuk mengangkat produksi BBM dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor BBM yang membebani APBN.
"Subsidi energi naik terus dari tahun ke tahun, BBM tuh solar, diesel, kita banyak impornya sampai puluhan miliar dollar setahun," beber Purbaya.
Yang bikin dirinya tidak habis pikir, kondisi ini seolah dibiarkan bertahun-tahun. APBN pun tersedot untuk menyubsidi BBM impor yang terkadang harganya melonjak tinggi.
"Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut sudah puluhan tahun kan. Kita pernah bangun kilang baru enggak, enggak pernah," ucap Purbaya.
Kilang Minyak Dibakar?
Purbaya lalu mengungkit soal janji Pertamina untuk membangun 7 kilang baru dalam 5 tahun pada 2018 silam, namun hingga sampai sekarang sudah 7 tahun berlalu, tak satu pun kilang dibangun.
Pada 2018, Purbaya saat itu menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di bawah Luhut Binsar Pandjaitan, sehingga tugasnya kerap bersinggungan dengan Pertamina.
Padahal saat itu, kata Purbaya, terdapat investor asal China yang menawarkan diri untuk membangun kilang baru di Indonesia, dengan tawaran Pertamina harus membeli produk mereka.
Investor China tersebut juga menjanjikan ke Pertamina, bahwa bila sudah beroperasi selama 30 tahun maka kilang minyak tersebut bisa diambil alih Pertamina secara cuma-cuma. Kendati demikian, tawaran investor China itu ditolak oleh Pertamina.
Saat itu, Pertamina berdalih sudah merencanakan pembangunan 7 kilang baru, sehingga bila menyetujui proposal dari China, bisa berpotensi mengakibatkan kelebihan kapasitas.
"Mereka (Pertamina) akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu 5 tahun. sampai sekarang kan enggak ada satu pun. Yang ada malah beberapa dibakar. Jadi bapak tolong kontrol mereka juga," kata Purbaya.
Ia meminta DPR sebagai fungsi legislatif, ikut mendesak Pertamina agar segera membangun kilang minyak baru supaya APBN tidak jebol.
"Dari saya kontrol, dari bapak-bapak juga kontrol (Pertamina), karena kita rugi besar. karena kita impor dari mana dari Singapura.
"Mereka bilang iya tapi ke depan akan jadi, sampai sekarang enggak jadi. Yang ada malah beberapa dibakar kan," ucap Purbaya mengungkit soal beberapa insiden kebakaran di kilang Pertamina beberapa waktu terakhir.
Artikel ini sebagian telah tayang di TribunPekanbaru.com
Detik-detik Kebakaran Hebat di Kilang Pertamina Dumai, Polisi Belum Bisa Mendekat |
![]() |
---|
Pengakuan Menohok Megawati Soekarnoputri Ogah Ditawari Kuliah di UGM: Nanti Saya Kuper |
![]() |
---|
Megawati Soekarnoputri Ngaku Tak Lulus Fakultas Pertanian Unpad, Tapi Miliki Gelar Setumpuk |
![]() |
---|
Baru Sehari Menkeu Purbaya Bicara soal Kilang Dibakar, Dumai Langsung Terbakar |
![]() |
---|
Reaksi Ketua Mahkamah PPP soal SK Ketum Terpilih Mardiono Diteken Menkum, Ada Pelanggaran? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.