Berita Nasional
Gebrakan Purbaya, Tak Main-main Purbaya Pecat 26 Pegawai Pajak yang Tak Serius Urus Uang Negara
Gebrakan baru Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang pecat 26 pegawai pajak yang main-main dengan uang negara.
TRIBUNBENGKULU.COM - Gebrakan baru Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang pecat 26 pegawai pajak yang main-main dengan uang negara.
Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan jika pihaknya tengah melakukan bersih-bersih khusunya di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Ada sebanyak 26 pegawai Pajak Kementerian Keuangan yang dipecat oleh Dirjen Pajak Kemenkeu Bimo Wijayanto.
Purbaya pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan mengampuni orang-orang yang menerima suap.
"Mungkin dia (Dirjen Pajak Bimo Wijayanto) nemuin orang-orang (pegawai DJP) yang menerima uang, yang enggak bisa diampuni lagi, ya dipecat," kata Purbaya.
Purbaya menegaskan bahwa hal ini memberi pesan kepada teman PNS Pajak lain untuk tidak main-main lagi.
"Ya biar saja (pegawai DJP dipecat), kita lakukan pembersihan di situ. Message-nya adalah ke teman-teman Pajak yang lain, sekarang bukan saatnya main-main lagi!" ujar Purbaya.
Sebelumnya sebanyak 26 pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dipecat karena terbukti melanggar menyalahgunakan wewenang.
Selain itu masih ada 13 pegawai lainya sedang diproses.
Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto mengatakan, pemecatan karyawan itu tidak lain karena mereka melanggar dan demi mengembalikan kepercayaan publik.
"Dengan sangat menyesal, kami telah memberhentikan 26 karyawan. Hari ini, ada tambahan 13 kasus yang sedang saya tangani,” ujar Bimo dalam acara peluncuran Piagam Wajib Pajak di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Jumat (3/10/2025).
Bimo menegaskan bahwa tindakan tegas ini dilakukan tanpa pandang bulu.
Ia berkomitmen untuk memecat siapa pun yang terbukti melakukan kecurangan, sekecil apa pun nilainya.
“Seratus rupiah saja jika ada fraud, saya akan pecat. Handphone saya terbuka untuk para whistleblower dari Bapak dan Ibu sekalian, dan saya jamin keamanannya,” tegasnya.
Menurut Bimo, langkah bersih-bersih ini merupakan bagian dari upaya membangun kembali kepercayaan wajib pajak.
Memasuki bulan keempat saya menjabat, saya ingin menegaskan bahwa kami terus berbenah, memperbaiki diri, dan membersihkan institusi ini,” katanya.
Ia menambahkan, kepercayaan publik adalah modal sosial paling penting dalam sistem perpajakan modern.
Tanpa kepercayaan, kepatuhan sukarela sulit tercapai.
Tanpa kepatuhan sukarela, efektivitas negara dalam mengumpulkan penerimaan akan menurun.
Untuk itu, Bimo berharap langkah-langkah pembenahan internal dapat meyakinkan masyarakat bahwa hak dan kewajiban wajib pajak benar-benar dijamin, sebagaimana tertuang dalam Piagam Wajib Pajak yang baru saja diluncurkan.
Baca juga: Niat Baik Dedi Mulyadi Buat Gebrakan Donasi RP1000 Per Hari Dibalas Menohok Menkeu Purbaya
Dipuji Mahfud MD
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD, memberikan pujian terbuka kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, Senin (6/10/2025) sekitar pukul 05.50 WIB.
Sosok Menkeu Purbaya belakangan memang menarik perhatian publik tanah air dengan sejumlah gebrakannya.
Sehari setelah dilantik sebagai Menkeu, Purbaya langsung mengeluarkan kebijakan menggelontorkan Rp200 triliun ke Bank Himbara.
Beberapa hari kemudian, ia kembali menarik perhatian dengan menegaskan tidak akan menaikkan tarif pajak atau menambah pajak baru.
Alih-alih menaikkan pajak atau menambah pajak baru, untuk mengejar target pajak, Menkeu Purbaya justru memilih mengejar Rp60 triliun pajak tertunggak dari 200 wajib pajak besar.
Upaya tersebut sepertinya tidak mudah karena tren pelemahan penerimaan, celah kepatuhan wajib pajak, serta potensi terpangkasnya setoran akibat kebijakan insentif masih membayangi target APBN 2025.
Hingga saat ini, Menkeu Purbaya menegaskan akan menarik anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika dana tersebut tidak terserap maksimal.
Sejumlah kebijakan tersebut dinilai mendapatkan respons positif dari publik dan pasar.
Bahkan belakangan muncul istilah "Purbaya Effect", yang merujuk pada reaksi pasar serta pergeseran ekspektasi kebijakan ekonomi setelah Purbaya Yudhi Sadewa menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Dengan sejumlah gebrakan tersebut, beberapa pihak sepertinya terganggu dengan langkah-langkah Menkeu Purbaya.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, sampai menyinggung langsung kebijakan Menkeu Purbaya.
Namun tidak sedikit, terutama publik, yang mengapresiasi langkah-langkah dan gebrakan Menkeu Purbaya.
Termasuk Mahfud MD, yang kini terang-terangan menunjukkan dukungannya terhadap Menkeu Purbaya.
Pujian Mahfud MD
Dalam postingan tersebut, Mahfud MD membagikan tulisannya disertai dengan tautan laman Wikipedia Purbaya Yudhi Sadewa.
Dalam postingannya, Mahfud menyoroti kinerja Purbaya yang dinilai tidak membebani rakyat dengan pungutan pajak baru, sekaligus menindak praktik korupsi, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi di kementerian/lembaga dan BUMN.
"Salut kpd Menkeu Pak Purbaya. Dia tdk membebani rakyat dgn pungutan pajak-pajak baru. Dia sikat korupsi. Dia lakukan efektifitas dan efisiensi di K/L & BUMN. Dia mulai hantam korupsi dan ilegalitas di perpajakan dan kepabeanan. Trs maju, Pak. Bravo.????????????????," tulis Mahfud.
Postingan ini menarik perhatian publik dengan lebih dari 76 ribu tayangan dalam waktu singkat. Postingan tersebut juga dibagikan ulang hampir 1.000 kali, disukai lebih dari 4.000 akun, dan memicu lebih dari 327 komentar.
Beberapa warganet menyoroti dukungan mereka terhadap langkah-langkah Menkeu Purbaya.
Akun Ibnu Fallah menulis, “Riak-riak kecil mulai terasa mengganggu Pak Menkeu: 'Jangan tarik dana MBG, sdh bagus kok terserap,' kata orang kuat. 'Jangan sok paling jago,' kata salah satu anggota parpol. Gak sadar apa gangguan2 pd menkeu sama aja memancing amarah rakyat.”
Sementara akun Elle menilai kinerja Purbaya sebagai angin segar di tengah banyak kebijakan pejabat yang dianggap kontroversial.
"Anomali ya prof, dari sekian banyak pejabat dan kebijakannya yang bikin hati panas, yang ngasih angin segar berasa banget kayak oase di gurun. Meskipun kita belum lihat hasilnya, semoga kedepannya terjadi perubahan yang baik," tulisnya.
Komentar lain bahkan menempatkan Purbaya di jajaran tokoh nasional yang diharapkan membawa perubahan positif, bersama beberapa nama publik figur lainnya.
Pujian Mahfud ini sekaligus menyinggung soal perbedaan kebijakan pajak saat ini dengan era sebelumnya, menunjukkan dukungan terhadap langkah-langkah Menkeu Purbaya yang lebih pro-rakyat dan tegas menindak korupsi.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Dinilai Tak Amanah, Muncul Bus Khusus Bertuliskan 'Pulangkan Lucky Hakim ke-Cilacap' |
![]() |
---|
Gugatan Tak Dilayani, Subhan Palal Malu Tuntut Wapres Gibran Rp125 Triliun, Kini Mendadak Mundur |
![]() |
---|
Jawaban Menkeu Purbaya Usai Digeruduk Gubernur se-Indonesia soal TKD 2026 : Beresin Dulu Belanjanya |
![]() |
---|
Alasan Kepala BGN Tolak Usulan MBG Diganti Bantuan Uang Tunai 'Khawatir Uang Tidak Tepat Sasaran' |
![]() |
---|
Belum Ditahan, Halim Kalla dan 3 Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Dicekal ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.