Hari Guru 2025

Kumpulan Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2025 yang Bikin Guru Terharu

Hari Guru Nasional yang jatuh setiap 25 November menjadi momen sempurna untuk menunjukkan rasa terima kasih.

Editor: Yunike Karolina
TribunBengkulu.com
HARI GURU 2025 - Ilustrasi puisi Hari Guru Nasional 2025. Salah satu cara paling berkesan untuk menyemarakkan Hari Guru 2025 adalah dengan membacakan puisi yang penuh makna. 
Ringkasan Berita:
  • Kumpulan contoh puisi Hari Guru 2025 yang bikin guru terharu
  • Hari Guru Nasional yang jatuh setiap 25 November menjadi momen sempurna untuk menunjukkan rasa terima kasih

TRIBUNBENGKULU.COM - Hari Guru Nasional yang jatuh setiap 25 November menjadi momen sempurna untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada para pahlawan tanpa tanda jasa, guru.

Salah satu cara paling berkesan untuk menyemarakkan hari spesial ini adalah dengan membacakan puisi yang penuh makna.

Jika Tribuners masih bingung ingin mengekspresikan rasa hormat dan penghargaan lewat kata-kata, jangan khawatir!

Berikut 10 contoh puisi Hari Guru 2025 yang bisa menjadi inspirasi untuk membuat guru tersentuh dan terinspirasi.

1. Tokoh Bangsa

Lentera dalam pengetahuan
Pencetak masa depan
Pendidik terhebat sepanjang masa
Guruku, Tanpamu pelangi tiada bisa terpancar

Tanpamu dunia kan beku dan bisu
Tanpamu kehidupan tiada pernah terlaksana
Terima kasih
Takkan ku lupa jasamu

2. Perisai Langkah

Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah
Mengubur gelap pada masa
Menebas kejahilan di dinding waktu
Mengejar terang

Membawa petuah
Terimakasih guruku
Tiada kata yang bisa menyetara jasamu
Setiap momen bersamamu adalah rindu

Senyummu lentara di ruang bisu
Buku dan pensil yang kubawa
Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon

3. Guruku, Melati di Ujung Laman

Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Tapi embun masih memberi harapan
Padamu yang masih igaukan fitri

Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang

Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah

Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman


4. Gerbang Masa Depan

Aku melangkah
Dari lembah yang gelap
Helaan napas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang

Kau datang
Tangan halusnya menyentuh
Meraba
Membuai
Membelai penuh kasih

Hingga ke dasar hati yang dalam
Menuntunku
Menuju gerbang masa depan
Dengan tatanan sikap pengetahuan

Dan keterampilan yang kau tebar
Aku yang dulu bukan apa-apa
Karena kebodohan
Kini aku mampu berdiri tegak
Menjadi siapa dan siapa

Baca juga: Kalender 2026: Deretan Long Weekend Setengah Tahun, Berikut Libur Nasionalnya

5. Sebatang Rotan

Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Disitulah aku memahami rasa sakit

Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa
Agar muridnya kelak menjadi manusia yang berakhlak mulia

6. Perajut Asa, Penyambung Mimpi

Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa

Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih

Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaanmu tak bergeming

Wahai insan perajut asa
Meski diri kadang tak kuasa
Memendam amarah mengumbar murka
Namun hati masih terbuka

7. Guruku Sang Penerang Jalan

Guruku…
Kau laksana pelita
Pelita yang menuntun langkahku
Pelita yang mengarahkan perjalananku yang masih panjang

Tak hanya ilmu akademik yang kau tuangkan untuk kami
Tapi, pesan moral yang kau selalu selipkan di tiap ilmu yang kau berikan
Pesan moral yang bermanfaat untuk kehidupan mendatang kami
Ketika kami melakukan kesalahan

Kau selalu menasihati kami
Ketika kau mulai emosi, kami tahu itu bukan karena kau marah
Tapi karena kau sayang dan ingin melihat kami lebih sukses darimu
Maafkan kami atas perbuatan kami yang mungkin pernah menyakitimu

Maafkan kami yang sering membuatmu kesal atas kelakuan kami
Maafkan kami yang pernah menganggap remeh dirimu
Maafkan kami yang pernah membantah kata-katamu
Jasa-jasamu takkan pernah kami lupa

Selalu kuingat sampai kapan pun
Hanya ada dua kata yang mampu kuucap
Terima kasih dan maaf oh guruku…

8. Sang Pengabdi

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut

Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa

Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal

Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna

Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih ilahi

Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti

9. Puisi Guru

Dia datang tuk mengantarkan
Pada banyak harapan
Kepada semua putera puteri bangsa
Tuk lestarikan peradaban

Dia datang dengan semangat penuh
Menghantar ilmu dan pengetahuan
Kepada generasi bangsa
Demi kemajuan bangsa pula

Guru,
Adalah profesi yang berharga
Bukan sebab angka
Peran yang sangat mulia
Bukan sebab julukan ataupun panggilannya

Guru,
Itulah nama spesialnya
Pun panggilan akrabnya
Bagi anak-anaknya

Guru,
Kau yang berbagi dengan kami
Akan pengetahuan dan ilmu
Yang berguna bagi kami nanti

Dimanapun kami bertemu denganmu
Di sekolah, di rumah, di pasar, di tempat bermain
Kau tetaplah guru
Begitupun seterusnya
Kau kan ku panggil begitu

10. Pesan untuk Guruku

Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar

11. Jasamu Tak Terbalas

Ketika ilmuku gelap gulita
Engkaulah pelitanya
Ketika ilmuku butuh cahaya
Engkaulah penerangnya

Kau bagi ilmu
Menerangi otakku
Seolah engkau berkata
“Rajinlah belajar muridku.. Agar kau sukses nantinya..”

Batinmu…
Padamu guru-guruku
Aku haturkan rasa hormatku
Untukmu guru-guruku

Aku ucapkan terima kasih
Atas ilmu yg telah kau bagi pada murid-muridmu
Jasamu tak kan pernah terbalas
Selamat hari pahlawan..

Untukmu pahlawan tanpa tanda jasa
Terima kasihku…
Karna tanpamu
Aku terjatuh di alam kebodohan

12. Sang Guru

Tentang kegelapan…
Tentang buta pada zaman dahulu kala.…
Tentang kebodohan yang merajalela….
Dan tentang sosok penumpas itu semua….

Ialah sang guru….
Sosok yang ikhlas berbagi ilmu….
1, 2, 3 ,4 dan seterusnya….
Harapnya tetap tak lekang dimakan usia….

Tetap tak basi dari sebuah tradisi….
Dia tetap mulia…
Dengan segala wibawanya….

Masa depan?

Jangan kau tanyakan….
Aku dan kamulah sang harapan…
Menjadi lebih hebat dari apa yang ia ajarkan….
Maka genggamlah apa yang ia percayakan…

13. Guru, Pejuang Di Zaman Ini

Guru… Kau adalah
Pejuang Yang siap membentengi kami
Demi untuk kecerdasan bangsa ini
Kau latih kami untuk kuat

Kau ajari kami untuk menang
Kau bimbing kami untuk menuju sukses
Kau marah saat kami menyerah
Kau kecewa saat kami gagal

Tapi kau bahagia saat kami menang Guru…
Perjuanganmu sungguh mulia
Kau senang mengorbankan semuanya
Demi kami anak-anak bangsa

14. Doa untuk Guruku

Tanpa ilmu dan kasih sayangmu
Pada siapakah ku wajib bertanya
Dari manakah ini asalnya
Kuhaus ilmu dan mengidamkan belajar

Guru…
Terlalu cepat kau menghilang dariku
Begitu cepat kau dan aku berpisah
Akankah kita bersua kembali

Guru…
Ingin ku balas jasa-jasamu
Namun ku tak dapat melakukannya
Ingin rasanya ku membuatmu bangga

Tapi apakah ada langkah untuk melakukannya
Kini……
hanya rangkaian doa
yang dapat kupersembahkan untukmu
semoga panjang umur dan berhasil selalu

Hingga kita dapat bersua kembali
Kiranya Allah menghendaki

15. Tombak Keberhasilanku

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku

Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu

Guruku …………..
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu

Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

 

Baca juga: Butuh Ide Lomba Hari Guru 2025? Ini 33 Rekomendasi Kegiatan Seru untuk Sekolah

Sumber: Tribun Bengkulu
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved