Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu
Kematian Tragis Keluarga Sahroni, Ditemukan Dalam Satu Liang Bersama Anak, Menantu dan Cucu
Kematian tragis keluarga Haji Sahroni, ditemukan dalam satu liang di halaman rumah mereka, Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu.
TRIBUNBENGKULU.COM - Kematian tragis keluarga Haji Sahroni, ditemukan terkubur dalam satu liang di halaman rumah mereka, Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Tak ada yang menyangka, Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan, ditemukan tewas mengenaskan, pada Senin malam (1/9/2025).
Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya besar bagi warga sekitar.
Menurut penuturan tetangga korban, Sohib (42), keluarga Sahroni dikenal cukup tertutup.
Aktivitas mereka sehari-hari tak banyak terlihat oleh warga sekitar.
“Kalau sosok Pak Sahroni itu, keluarga ini memang keluarga tertutup,".
"Dari masyarakat sekitar juga kalau melihat cuma hanya lewat dari samping naik motor ke masjid, seperti salat Zuhur atau Asar ke masjid,” ujar Sohib saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).
Haji Sahroni sendiri diketahui sudah pensiun.
Sementara anaknya, Budi (43), merupakan seorang pengusaha sembako grosir.
Usaha itu berlokasi di samping rumah, hanya berjarak sekitar 30 meter.
“Anaknya Budi ini pengusaha grosiran sembako ya, di samping rumah sebelah kiri."
"Kalau ada mobil boks datang beberapa hari sebelumnya, itu hanya ngirim barang usaha Mas Budi seperti gula, pasir, dan lainnya,” ucapnya.
Sohib menuturkan, mobil boks terakhir kali datang pada Jumat atau Sabtu sebelum peristiwa terungkap.
Ia menegaskan, hal itu wajar karena terkait usaha Budi.
Baca juga: Kronologi Penemuan 5 Jasad Satu Keluarga Terkubur di Bawah Pohon Nangka, Ada Bayi Mungil
Gegerkan Warga
Warga Kelurahan Paoman digemparkan dengan penemuan lima jasad dalam satu lubang di halaman rumah Sahroni pada Senin (1/9/2025) malam.
Korban terdiri dari Haji Sahroni, anaknya Budi, menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan.
Awal mula kecurigaan muncul sejak Kamis pekan lalu, saat komunikasi dengan keluarga mendadak terputus.
Upaya menghubungi lewat WhatsApp tidak kunjung direspons, hingga akhirnya warga bersama kerabat mendobrak pintu rumah pada Senin sore.
Dari situlah bau menyengat tercium di halaman, yang kemudian mengarah pada penemuan jasad keluarga Sahroni terkubur di bawah pohon nangka.
“Jam 19.30 WIB sudah ramai, polisi datang dan melakukan penggalian."
"Yang nemuin jasad lain itu polisi, tapi informasinya semua masih satu lubang,” kata Sohib.
Penjelasan Polisi
Polisi terus mendalami kasus penemuan lima jasad dari satu keluarga yang terkubur di halaman belakang sebuah rumah di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu.
Hingga Selasa (2/9/2025), penyidik Polres Indramayu telah memeriksa lima orang saksi yang dianggap mengetahui kondisi keluarga korban sebelum tragedi itu terjadi.
“Untuk tindakan kepolisian, telah meminta keterangan sebanyak lima orang. Kelima saksi ini tentu yang berkompeten,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, saat diwawancarai di Mapolres setempat, Selasa (2/9/2025).
Tarno menjelaskan, kelima jasad tersebut ditemukan Senin (1/9/2025) sore sekitar pukul 17.00 WIB setelah warga melapor adanya bau busuk yang menyengat dari rumah di Jalan Siliwangi Nomor 52.
Polisi yang mendatangi lokasi menemukan gundukan tanah di halaman belakang dan setelah digali, terdapat lima jasad dalam satu lubang yang sama.
“Di TKP ditunjukkanlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut."
"Setelah dilakukan penggalian, ditemukanlah, diangkat sebanyak lima jenazah, yang mana terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” ucapnya.
Lima jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk diidentifikasi dan diautopsi.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti mencurigakan di lokasi, mulai dari cangkul, ember kecil, sprei biru, hingga terpal yang semuanya terdapat bercak darah.
“Untuk lengkapnya, apakah ditemukan luka-luka atau hal-hal lainnya, lima jenazah tersebut makanya kami bawa ke rumah sakit," ucapnya.
Polisi memastikan seluruh korban dimakamkan dalam satu lubang yang sama, tanpa ada ikatan di tubuh mereka.
Dari perkiraan awal, korban telah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.