Berita Viral

Sahara Lagi-lagi Buat Ulah, Yai Mim Ngaku Diteror Hingga Sajadah Dibakar

Yai Mim kini bongkar fakta baru tentang Sahara, kini tetangganya itu disebut tengah menerornya.

Editor: Yuni Astuti
TikTok/Instagram
PERSETERUAN YAI MIM DAN SAHARA - Kolase foto Yai Mim dan Sahara, Kini Yai Mim mengaku sempat diteror pihak Sahara sebelum dirinya diusir dari rumah miliknya, Jumat (3/10/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Yai Mim kini bongkar fakta baru tentang Sahara, kini tetangganya itu disebut tengah menerornya.

Perseteruan Yai Mim dan Sahara makin hari makin memanas.

Terbaru Yai Mim mengungkap pengakuan jika dirinya diteror oleh pihak Sahara.

Diketahui saat ini Yai Mim telah diusir dari rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag III,Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 22 September 2025.

Meski kini telah pindah dari rumahnya, Yai Mim mengaku jika ketika belum pindah ia mendapat teror dari pihak Sahara.

"Saya terus diteror, tiap malam itu ada kotoran manusia (di rumah)," kata Yai Mim, dikutip dari YouTube Cumicumi, Jumat (3/10/2025).

Yai Mim juga mengaku bahwa sajadahnya yang seharga Rp48 juta dibakar oleh suami Nurul Sahara, Sofyan.

"Ditambah lagi dengan pembakaran sajadah saya. Yang membakar siapa? Ditunjukkan oleh auditor Irjen Kemenag, gambarnya itu di situ ada Pak Sofyan (suami Sahara)," kata Yai Mim.

"Padahal sajadah itu sajadah istri saya. Limited, hanya diproduk 12 barang. Sajadah itu ciri khasnya, kena rokok dikit langsung hilang. Empuk sekali. Hanya diproduk 12. Itu harganya Rp48 juta," jelasnya.

Tidak berhenti di situ, Yai Mim juga mendapat teror santet yang dilakukan oleh Sumaryono, pemilik rumah yang ditempati oleh Nurul Sahara.

"Ada teror santet yang dilakukan oleh Pak Sumaryono, pemilik rumah yang dikontrak oleh Pak Sofyan. Rumah sekarang itu milik Sahara berdasarkan keterangan Pak Yono," katanya.

Alih-alih menerima santet yang dilakukan oleh Sumaryono, Yai Mim justru berdrama seolah santet yang dilakukan oleh Sumaryono berhasil.

Ia berpura-pura mengalami sakit stroke saat disantet oleh Sumaryono.

"Pak Yono ini juga yang ahli ilmu santet. Dia nyantet saya pakai tanah punden. 'Lailahaillallah, ini hukuman bagi amin.' Jadi keliru yang disantet mestinya Yai Mim, bunyinya amin," tuturnya.

"Saya nggak kena, makanya saya pura-pura kena, maka ketika mediasi saya bilang 'Pak Yono tolong diobati, saya stroke.' Itu gaya saya memecah konsentrasi Pak Yono supaya tidak melakukan praktik santet," imbuhnya.

Selain itu, Yai Mim juga menyebut bahwa di rumahnya tercium bau bangkai yang tak kunjung hilang selama 10 hari.

Saat menelusurinya, Yai Mim menemukan daging sapi yang sudah membusuk.

Ia pun membakar daging sapi yang busuk tersebut.

"Besoknya ada bau bangkai, sampai seminggu lebih, hampir 10 hari saya nggak nemu," kata dia.

"Saya babati, saya itu nggak punya rasa takut, santet itu nggak ada. Ini doktor kok. Sahara ini mahasiswa S3 doktor UB (Universitas Brawijaya), universitas ternama, kok mahasiswanya main dukun dan santet."

"Daging sapi yang sudah sangat membusuk di situ saya temukan. Baunya itu tiap sepanjang 24 jam. Saya bakar udah hilang," paparnya.

Baca juga: Disebut Problematik, Yai Mim Tak Beri Ampun Kini Balik Laporkan Sahara Saya Sakit Hati

Kronologi Versi Sahara

Akhirnya Sahara muncul pertama kali usai perseteruannya dengan Yai Mim disorot di media sosial.

Jika Yai Mim menyebut bahwa awal mula perseteruannya dengan Sahara adalah karena masalah parkir, namun Sahara ternyata tak sependapat dengan apa yang disampaikan Yai Mim tersebut.

Dalam pengakuannya, Sahara tak terima karena Yai Mim sudah empat kali melontarkan perkataan yang bersinggungan dengan pelecehan terhadap dirinya.

"Jadi permasalahan utamanya itu, bagi saya pribadi pelecehan seksual, beliau menganggap saya dan teman-teman yanga da digarasi itu terlalu santai menyikapi guyonan beliau sehinga dari situ beliau mulai ada gurauan yang mengarah kesitu sehingga saya merasa itu pelecehan tapi bagi beliau itu bukan, ada empat kali saya dilecehkan," kata Sahara, dilansir Youtube Cumi-cumi, Jumat (3/10/2025).

Sementara, perseteruan soal parkir diakui Sahara terjadi setelah dirinya bertengkar.

"Kalo persoalan pakir itu terjadi setelah kita bertengkar dan parkir itu sebenarnya yang dimasukan dalam TikTok itu tidak parkir di jalan umum tetapi parkir di tanah," jelas Sahara.

Selain itu, Sahara mengatakan baru mengenal Yai Mim tiga bulan saat baru pindah ke tempat tersebut.

"Saya dan Yai Mim baru kenal paling lama tiga bulan, saya tidak sembarangan memberikan akses fasilitas perusahaan termasuk kunci kepada orang lain, saudara saya saya belum tentu apa lagi orang lain," ujarnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama Zaky Chong, kuasa hukum Sahara menjelaskan soal alasan Shofwan bertindak kasar terhadap Yai Mim.

Selain istri yang dilecehkan, Zaky Chong mengatakan anak Shofwan diperlakukan kasar oleh Yai Mim.

"Berkaitan dengan mas Shofwan yang dianggap kasar itu dia punya alasan, sebagai seorang laki-laki melihat istrinya dilecehkan beliau tetap menahan karena menganggap Yai Mim ini kiai selama tidak menyentuh langsung dibiarkan, namun ternyata ada faktor lain pak Mim ini pernah memperlakukan anaknya dengan cara kurang baik ditambah ketika itu ia punya hak atas tanah itu," terangnya.

Lebih lanjut, Zaky Chong menjelasan akan melaporkan Yai Mim ke pihak yang berwajib soal kasus pelecehan ini.

"Kami tidak membuka objek aduan utama yang berkaitan dengan pelecehan seksual untuk menjaga kehormatan seorang kiai dan ulama namun kami memilih melaporkan pencemaran nama baik, berkaitan dengan pelecehan seksual ini kami akan melaporkan kepihak yang berwajib," terangnya.

Kronologi Versi Yai Mim

Yai Mim buka suara setelah berbagai tudingan yang mengarah kepadanya. 

Dalam klarifikasi yang disampaikan melalui akun media sosial istrinya, Rosida Vignesvari dan juga saat hadir di kanal YouTube Sumargo Denny, Yai Mim menegaskan seluruh tudingan Sahara tidak berdasar dan tidak benar. 

Akar persoalan itu berawal dari tanah miliknya yang digunakan Sahara untuk kandang kambing dan parkir mobil rental. 

Yai Mim menegaskan tidak pernah melakukan blokade jalan, apalagi pencabulan seperti yang dituduhkan. 

"RT, RW, dan warga hanya mendengar keterangan sepihak dari Sahara. Tidak pernah ada mediasi resmi," ujar Yai Mim.

Yai Mim mengisahkan kejadian yang membuat dirinya difitnah. 

Saat istrinya sedang berhaji, Sahara datang ke rumah membawa makanan dan mengunci pintu. 

Melihat tindakan Sahara, Yai Mim menegur agar pintu dibuka. Namun, situasi berujung ricuh hingga dirinya malah dituduh cabul. 

"Anaknya Nurul Sahara, namanya Sepim, masih kecil, suka main ke rumah saya. Karena dia sering main, ibunya (Sahara) ikut masuk sambil membawa makanan," kata Yai Mim.

Yai Mim menuturkan, Sahara bahkan menawarkan nasi kepadanya. Namun ia menolak karena sudah makan dari masakan istrinya, Rosidah.

"Dia bilang, ‘tapi ini lebih enak Kyai, saya jamin masakannya enak, saya sendiri yang masak.’ Lalu dia masuk, taruh nasi ke dalam, terus ngunci pintu," tutur Yai Mim.

Merasa tidak nyaman, Yai Mim langsung menegur.

"Saya bilang, ‘Mbak jangan dikunci dong, istri saya lagi nggak ada di rumah. 'Dia bilang,' biar Sepim anaknya nggak keluar,'"lanjutnya.

Setelah itu, Yai Mim naik ke lantai tiga untuk mencuci baju. Saat sedang mencuci hanya dengan celana pendek, Sahara tiba-tiba naik dan berteriak.

"Dia langsung bilang, 'woi Pak Kyai cabul!' Saya kaget banget, apalagi saya pakai celana pendek mau nyuci. Dari bawah juga terdengar suara suami Nurul Sahara, Pak Sofyan, dia manggil anaknya Sepim, suaranya keras," cerita Yai Mim.

"Saya kaget dituduh seperti itu. Padahal saya hanya sedang mencuci baju di lantai tiga," jelasnya.

Ia pun segera lari ke balkon rumah sebelah dan melakukan aktivitas lain untuk menghindari hal-hal yang bisa memperkeruh keadaan.

Saat ini, perseteruan keduanya telah berlanjut ke ranah hukum.

Yai Mim dan Sahara sama-sama melapor ke pihak kepolisian.    

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved