Berita Nasional

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Roboh: 53 Orang Tewas, Operasi Pencarian Diperpanjang  

Musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, roboh dan menelan korban jiwa hingga 53 orang.

Editor: Yunike Karolina
Tribunnews.com
MUSALA PONPES AMBRUK - Musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, roboh dan menelan korban jiwa hingga 53 orang. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Musala di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, roboh dan menelan korban jiwa hingga 53 orang.

Tragedi ini terjadi saat para santri tengah beraktivitas di dalam bangunan.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan.

Data terbaru, petugas berhasil mengevakuasi 53 korban meninggal dunia korban runtuhan musala Ponpes Al Khoziny.

Dari jumlah tersebut, delapan jenazah berhasil teridentifikasi. Proses evakuasi korban dan pengangkatan puing-puing runtuhan telah berjalan selama sepekan sejak kejadian pada Senin (29/9/2025).

Alat berat mulai dari crane, eskavator dan breaker telah diterjunkan. Korban-korban yang tertimbun di bawah runtuhan akhirnya terangkat.

Pada hari ketujuh evakuasi, tim SAR gabungan berhasil mengekstraksi sebanyak 27 korban meninggal dunia.

Korban yang ditemukan pada Minggu (5/10/2025) dari seluruh sektor dari A1 hingga A4.

Penemuan terakhir pukul 21.47 WIB satu korban meninggal dunia diekstraksi kemudian dilanjutkan evakuasi dari sektor A2.

Baca juga: Reaksi Presiden Prabowo, Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Tewaskan 36 Santri

“Total terdapat 27 korban dengan lima diantarnya body part berhasil diekstraksi dan dievakuasi,” kata Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Minggu (5/10/2025).

Lima body part tersebut bagian tubuh tanpa kaki kanan, pinggul sampai kaki, badan; kaki kiri; tangan kanan, badan dan kaki kiri, bagian tubuh tanpa kaki kanan.

“Proses evakuasi masih berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” ucap Bramantyo.

Sebelumnya, ia menegaskan bahwa proses evakuasi tetap dilanjut dan dimaksimalkan selama 24 jam hingga seluruh jenazah yang diduga tertimbun dinyatakan bersih.

“Kami akan tetap lanjutkan semaksimal mungkin jadi dalam arti kata mungkin akan kita perpanjang sampai dengan pelaksanaan kita yakinkan bahwa seluruh korban korban dari reruntuhan dapat kita temukan semaksimal mungkin,” terangnya.

Sejauh ini, puing-puing bangunan yang berhasil diangkat sebanyak 75 persen. Petugas mengerahkan alat berat berupa eskavator dan breaker untuk proses evakuasi ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved