Berita Viral

Yai Mim Tetap Akan Pindah dari Rumahnya, Meski sudah Minta Maaf pada Sahara

Meski sudah meminta maaf kepada Sahara, namun Yai Mim masih terus melanjutkan proses hukum terhadap Sahara.

Editor: Yuni Astuti
Instagram
PERSETERUAN YAI MIM - Kolase foto Yai Mim saat didatangai Dedi Mulyadi, meski sudah minta maaf ke Sahara, Yai Mim tetap ingin pindah dari rumahnya, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Meski sudah meminta maaf kepada Sahara, namun Yai Mim masih terus melanjutkan proses hukum terhadap Sahara.

Bahkan perseteruan Yai Mim dan Sahara ini membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun tangan.

Dedi Mulyadi mendatangi kediaman tumah Yai Mim dan Sahara usai keduanya mendatangi rumah sang gubernur.

Dedi Mulyadi berkunjung langsung ke rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, Kota Malang, pada Senin (6/10/2025) sore.

Dalam kesempatan itu, Yai Mim langsung menunjuk ketua RW yang telah mengusir dirinya dari rumah. 

"Pak Wahyu ini yang ngusir saya. Ya ini yang ngusir saya," katanya.

Yai mengatakan bahwa Wahyu menuduhnya bersalah karena identitasnya tidak sesuai dengan domisili.

"Dia yang menyalahkan saya bahwa anda mengalami kesalahan fatal karena tidak punya KTP sini," katanya.

Tak mau dijatuhkan depan KDM, Wahyu melakukan pembelaan.

Dia berkata telah menyarankan Yai Mim untuk mengubah identitas sesuai domisili.

"Saya menyarankan anda untuk segera mengurus KTP," katanya.

Namun menurut Yai Mim, ia sudah mencoba mengurus, tapi ditolak.

"Tapi kenapa ketika diurus gak ditandatangani oleh RT sampean ?" tanya Yai Mim.

"Monggo, komunikasi anda," kata Wahyu.

Dedi Mulyadi pun meminta agar permohonan Yai Mim untuk mengurus identitas segara disetujui,

"Sekarang tanda tanganin aja apa susahnya," kata Dedi.

Kendati demikian, Yai Mim tetap bersikeras untuk pindah dari rumahnya itu. 

"Gak akan aku sudah gak boleh pindah di sini," katanya

Mahasiswa Yai Mim Laporkan Sahara

Mahasiswa Yai Mim turut buka suara dan akan melaporkan Sahara ke pihak berwajib.

Hal ini dilakukan oleh mahasiswa Yai Mim usai mereka dipersekusi oleh Sahara.

Akibat dari perseteruan Yai Mim dan Sahara banyak pihak yang terlibat termasuk mahasiswa Yai Mim.

Perseteruan Yai Mim dan Sahara yang makin memanas, Yai Mim mengalami persekusi di lingkungan tempat tinggalnya, termasuk dilarang mengikuti kelas oleh mahasiswanya dan dilarang salat di musala oleh ketua takmir. 

Melalui unggahan di akun instagram Yai Mim, dijelaskan jika mahasiswa Yai Mim yang dipersekusi oleh Sahara akan melaporkan kejadian ini ke polisi.

' Akhirnya Mahasiswa yang ikut dipersekusi oleh Sahara akan melaporkan ke polisi', tulis caption, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Mahasiswa Yai Mim yang Dipersekusi Sahara Kini Lapor ke Polisi, Pemilik Rental Mobil Ketar-Ketir

Yai Mim Skakmat Ketua RW

Kini giliran Ketua RT diskak mat Yai Mim langsung dihadapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Persetruan antara Yai Mim dan Sahara membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi rumah Yai Mim.

Saat itu, Dedi Mulyadi bertemu langsung dengan ketua RT yang diadukan Yai Mim karena telah mengusirnya dari rumah miliknya itu.

Momen tersebut terjadi saat KDM berkunjung langsung ke rumahnya di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, Kota Malang, pada Senin (6/10/2025) sore.

Di hadapan KDM, Yai Mim langsung skakmat ketua RT, Wahyu.

"Pak Wahyu ini yang ngusir saya. Ya ini yang ngusir saya," katanya.

Yai mengatakan bahwa Wahyu menuduhnya bersalah karena identitasnya tidak sesuai dengan domisili.

"Dia yang menyalahkan saya bahwa anda mengalami kesalahan fatal karena tidak punya KTP sini," katanya.

Tak mau dijatuhkan depan KDM, Wahyu melakukan pembelaan.

Dia berkata telah menyarankan Yai Mim untuk mengubah identitas sesuai domisili.

"Saya menyarankan anda untuk segera mengurus KTP," katanya.

Namun menurut Yai Mim, ia sudah mencoba mengurus, tapi ditolak.

"Tapi kenapa ketika diurus gak ditandatangani oleh RT sampean ?" tanya Yai Mim.

"Monggo, komunikasi anda," kata Wahyu.

KDM pun meminta agar permohonan Yai Mim untuk mengurus identitas segara disetujui,

"Sekarang tanda tanganin aja apa susahnya," kata Dedi.

Namun begitu, Yai Mim rupanya sudah ogah tinggal di rumah tersebut.

"Gak akan aku sudah gak boleh pindah di sini," katanya

Sosok Ini Juga Turut Dilaporkan Yai Mim

Baru-baru ini Yai Mim mengungkap sosok yang menjadi sumber utama yang memfitnah dirinya, ternyata bukan Sahara.

Hal ini diungkapkan Yai Mim saat melakukan konferensi pers.

Dalam konferensi pers tersebut, Yai Mim mengatakan jika meski dirinya meminta maaf pada Sahara, proses hukum masih akan terus berlanjut.

Terbaru, Yai Mim mengatakan jika sumber utama yang memfitnah dirinya bukanlah Sahara melainkan orang lain.

Orang ini juga turut akan dilaporkan oleh Yai Mim.

'Pak Mujani, ini justru sumber utamanya yang pertama meletupkan fitnah besar ini adalah Mujani dan istrinya, beliau adalah guru MIN di Jalan Bandung, ini supaya dilaporkan, ungkap Yai Mim dilansir dari Youtube MIM Ngaji Tasawuf, Selasa (7/10/2025).

Tak hanya Sahara dan Mujani, Yai Mim juga akan melaporkan nama lain atas perseteruan yang menimpa dirinya.

'Banyak yang dilaporkan tapi menyusul ya, diantaranya itu ada Robert atau Faiz, kemudian pak Mujani, terus siapa lagi buanyak pokoknya, hampir seluruh, terus pak Profesor Dr Hidayat, ungkap Yai Mim.

Yai Mim Lanjut Proses Hukum Lawan Sahara

Permasalahan antara Sahara dan Yai Mim ternyata masih terus berlanjut meskipun Yai Mim sudah meminta maaf kepada pihak Sahara.

Melalui unggahan instagram Yai Mim sebelumnya, Yai mendatangi rumah Sahara untuk meminta maaf atas apa yang telah terjadi.

Namun begitu proses hukum terus belanjut.

Yai Mim akan melanjutkan proses hukum agar semua masyarakat tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Hal ini diketahui saat Yai Mim didampingi kuasa hukumnya mengadakan konferensi pers.

'Terkait pelaporan kami sampai sekarang tidak ada keputusan untuk mencabut (laporan) memaafkan inikan urusannya pak Yai dengan terlapor, sementara untuk urusan hukum biar kami yang selesaikan,' ujar Agustian Anggi Siagian dilansir dari youtube MIM Ngaji Tasawuf, Selasa (7/10/2025).

Kemudian Yai Mim melanjutkan perkataan dari sang kuasa hukumnya, dengan tegas ia sudah menyerahkan semuanya pada kuasa hukumnya.

'Saya gak tahu pasal berapa ayat berapa, yang saya tahu hukuman, ini pasukan saya dalam perang, apa itu perang? perang melawan Sahara, kenapa perang, karena Sahara sudah memukul benderang perang,' ujar Yai Mim.

Alasan Yai Mim tetap melanjutkan prose hukum ini karena ia tak mau berperang dengan pendukungnya karena mengalah demi Sahara.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved