Berita Viral

Farhat Abbas Siap Pasang Badan Untuk Yai Mim Lawan Sahara: Saya Somasi Dia Pasti Nangis 

Lagi-lagi Farhat Abbas  angkat bicara soal perseteruan Yai Mim dan Sahara yang menghebohkan publik. 

Editor: Rita Lismini
Istimewa
KASUS YAI MIM - Foto Farhat Abbas yang mengomentari pedas terhadap Sahara soal dirinya ngaku dilecehkan sebanyak 4 kali tapi tanpa bukti, Senin (6/10/2025). 

Menurut Farhat, konflik antara Yai Mim dengan Sahara harus dibawa ke jalur hukum untuk keadilan dan pembuktian berbagai tudingan.

Pasalnya, lanjut Farhat, perkara fitnah termasuk dalam hukum pidana serta termasuk pencemaran nama baik.

"Saya rasa Pak Yai Mim orang yang jujur, semua orang baik ya kalau dilihat dari bahasanya, cuma memang mereka sudah kepalang tanggung awalnya mungkin gara-gara banyak dapat dukungan jadi RT/RW bahkan kampus pun memecat dia jadi dosen," kata Farhat.

Selain itu, Farhat mengingatkan bahwa persoalan ini harus diselesaikan. Bila tidak, Farhat khawatir akan mempengaruhi pariwisata di Malang.

"Masa Malang tidak bisa menyelesaikan persoalan antar tetangga. apa perlu Farhat Abbas turun ke Malang untuk mendamaikan mereka," katanya.

Yai Mim Siap Perang Lawan Sahara

Disisi lain, sang suami Yai Mim menegaskan tak akan membuka pintu damai untuk Nurul Sahara, tetangganya usai ribut diduga persoalan lahan.

Yai Mim mengungkapkan dirinya tidak pernah menuntut agar tetangganya itu meminta maaf.

Sebaliknya, ia menuturkan bahwa secara pribadi tidak pernah menganggap Sahara bersalah.

"Secara pribadi saya dan istri, Rosida, tidak ada masalah. Bagi saya, Ibu Sahara bukanlah kesalahan, tapi sebuah kebenaran. Maka saya tidak menuntut Ibu Suhara untuk minta maaf, karena bagi saya ia tidak salah,” kata Yai Mim, seperti dikutip dari Instagram resminya pada Rabu (1/10/2025). 

Meski begitu, ia menilai tindakan yang dilakukan Sahara menimbulkan keresahan hingga berdampak pada kalangan keluarganya maupun masyarakat luas setelah viral di media sosial. 

“Dampaknya terasa bagi anak dan istri lama saya, mantan istri, menantu, santri, bahkan masyarakat luas sampai Papua. Mereka resah,” terangnya.

Dalam pernyataannya, Yai Mim menegaskan bahwa dirinya berpegang pada prinsip perang ala Majapahit yang tidak mengenal kata mundur maupun mediasi.

Pasukan Majapahit selalu menyerang habis-habisan tanpa mengenal gencatan senjata. 

Bahkan, Yai Mim telah menunjuk "Panglima Perangnya" bernama Agustian Anggi Siagian untuk menghadapi kasus hukum yang menimpanya. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved