Kasus Pembunuhan
Febrianto Ungkap Kronologi Bunuh Anti, Ibu Hamil Tewas di Hotel, Geram Tak Dikasih Jatah 2 Kali
Kepada penyidik, Febri menceritakan caranya membunuh Anti yang tengah hamil muda.
TRIBUNBENGKULU.COM - Anti Puspitasari (22), ibu hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis, Palembang, Sabtu (11/10/2025).
Pelaku pembunuhan adalah Febrianto (22), sempat 4 hari buron, petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskirm Polrestabes Palembang akhirnya menangkap Febrianto di Desa Sido Mulya Jalur 18, pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB.
Febrianto mengaku nekat menghabisi nyawa Anti karena ia telah mengingkari janjinya yakni menolak hubungan badan sebanyak dua kali sesuai perjanjian di awal dengan tarif Rp 300 ribu untuk dua kali 'main'.
Atas kekesalannya itulah, Febri emosi dan berbuat nekat.
Kepada penyidik, Febri menceritakan caranya membunuh Anti yang tengah hamil muda.
"Saya dari belakang, saya bungkam pakai baju korban. Terus dianya enggak bisa bicara, aku ikat. Dia masih gerak," pungkas Febri.
"Saya habis ngiket enggak main (hubungan badan) sama sekali, langsung pergi ke rumah, naik motor korban," sambungnya.
Penangkapan ini pun membuka masa lalu Anti yang ternyata fotonya pernah kepergok ada di akun open BO tiga tahun silam.
Kabar bahwa foto Anti pernah digunakan di akun open BO sekitar tiga tahun lalu pun akhirnya mencuat kembali.
Saat itu Anti tak tinggal diam, ia pun segera membantah keras tuduhan miring yang dilayangkan kepadanya.
Ia pun menegaskan jika akun tersebut bukan miliknya.
Dalam unggahan di Facebook pada 19 Desember 2022, Anti menulis klarifikasinya.
“Di sini aku nak klarifikasi ee klo misalnya kamu buka mi chat trus ketemu akun atas nama Sindy Permata Sari trus fotonyo makek foto aku, itu bukan aku ee. Karno aku dak meraso maen mi chat… Aku bakal bawa ini ke jalur hukum. Jadi aku minta kalian jangan gampang percoyo.”
Tiga tahun kemudian, Anti ternyata ketahuan melakukan open BO lewat media sosial.
Hal ini terungkap ketika korban ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis.
Pelaku pembunuhannya adalah Febrianto, pelanggan Anti di platform open BO.
Ia mengaku bertemu dengan Anti melalui media sosial khusus open BO di Palembang, lalu mengobrol dan merencanakan pertemuan.
Akhirnya, pada Jumat (10/10/2025), mereka bertemu dan check in hotel bersama.
Sebelum pertemuan, Febrianto menanyakan tarif kepada Anti.
Korban menyebut Rp300 ribu untuk dua kali main, dan negosiasi pun disepakati.
CCTV menunjukkan mereka check in pukul 16.00 WIB menggunakan KTP Febrianto.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Febrianto keluar sendiri, meninggalkan Anti di kamar.
Keesokan harinya, petugas hotel yang hendak mengecek karena waktu check out menemukan Anti sudah tewas.
Pengakuan Suami Anti Puspitasari
Kini suami Anti Puspita Sari mengaku sangat terpukul sekaligus malu soal kelakuan istrinya itu.
“Saya tidak tahu harus bicara apa lagi. Rasa sakitnya masih terasa,” kata Adi dengan suara bergetar, Kamis (16/10/2025).
“Saya masih tidak percaya, apalagi setelah tahu pelaku tega membunuh istri saya yang sedang hamil.”
Menurut Adi, ia pertama kali mendapat kabar penangkapan pelaku dari aparat kepolisian.
Sejak awal, ia berharap polisi segera mengungkap pelaku karena kematian Anti dianggap tidak wajar.
“Waktu polisi bilang pelakunya sudah ditangkap di Banyuasin, saya cuma bisa sujud syukur. Tapi rasa kehilangan itu tetap nggak hilang,” ujarnya.
Adi mengaku hancur ketika mengetahui fakta bahwa istrinya tewas saat sedang bersama pria lain di kamar hotel. Ia mengatakan, sebelumnya Anti tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan melakukan hal seperti itu.
“Jujur saya kaget dan malu juga. Tapi bagaimanapun, dia istri saya. Saya tetap ingin dia dapat keadilan,” ucapnya lirih.
Ia menegaskan tidak mengenal Febrianto sama sekali dan baru mendengar nama itu setelah polisi mengungkap kronologi pembunuhan.
Menurut pengakuan Adi, rumah tangganya dengan Anti memang mengalami sedikit masalah belakangan ini, namun ia tidak pernah terpikir akan berakhir seperti ini.
“Kami memang sempat pisah rumah beberapa hari karena ada masalah kecil. Tapi kami masih komunikasi, saya kira semua bisa diselesaikan baik-baik,” tambahnya.
Kronologi Pembunuhan
Diberitakan sebelumnya, jenazah Anti Puspita Sari ditemukan pertama kali oleh salah seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk cek out, Sabtu (11/10/2025).
Saat itu pintu kamar terkunci dari dalam.
Kemudian, beredar rekaman CCTV saat AP dan pria tersebut check ini hotel.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, salah satu diunggah Instagram @palembang_kucarkacir, Senin (13/10/2025) pria yang bersama AP tampak melakukan pembayaran di kasir.
Pria tersebut tampak mengenakan sweater dan memakai masker yang diselipkan di dagu.
Sementara, AP terlihat mengenakan hijab berwarna pink dan memakai rok.
Gelagat AP tampak melihat ke arah luar hotel sambil membawa sesuatu yang di tangannya.
Makam wanita hamil dibongkar, suami tak kuat
Makam Anti Puspita Sari alais AP (22) dibongkar untuk proses autopsi, membuat sang suami, Adi Rosadi (36) mengaku tak kuat.
Adi Rosadi menyebut dirinya hanya berani menunggu dari luar tanpa melihat proses itu.
Menurutnya, proses pembongkaran makam istrinya itu membuat dirinya sedih.
Ia juga takut teringat momen yang membuatnya sedih.
"Saya tidak kuat melihatnya, takut teringat kembali. Ketika melihat diangkat saja saya sudah sedih," ujarnya, selasa (14/10/2025).
Diakui Adi, proses pembongkaran makam istrinya tersebut sudah diizinkan.
"Benar hal ini Ekshumasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian sudah diizinkan keluarga besar kami," ungkap Adi.
Dengan dilakukan ekshumasi ini ia dan keluarganya berharap agar kasus ini dapat terbongkar dan pelakunya bisa cepat tertangkap.
"Saya berharap dengan dilakukan autopsi ini kasus ini terang dan pelaku cepat terungkap. Karena sore saya diberitahu akan dilakukan Ekshumasi ini ," katanya.
Sementara itu, Adi mengaku tak mengenal sosok pria yang bersama istrinya di hotel tersebut.
"Tak kenal pak, tak ada tanda-tanda pak. Apalagi mendapatkan mimpi ketika tidur sudah bebearapa hari ini, dari malam pertama hingga tadi malam, " ungkapnya.
Adi mengungkapkan, memang istrinya saat terakhir terlihat berbeda.
"Itulah yang saya rasakan istri saya terlihat berbeda wajah nya saat saat terakhir, apalagi waktu mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ini selalu ceria. Tapi waktu ini terlihat beda," tutupnya.
Sedikit informasi, Ekshumasi adalah tindakan penggalian kembali jenazah yang telah dikubur, biasanya untuk keperluan penyelidikan medis dan hukum, seperti untuk menentukan penyebab kematian yang tidak wajar atau untuk mengidentifikasi mayat.
Hasil Ekshumasi, Penyebab Tewas AP Dikuak
Kasat Reskrim Polresabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan mengatakan, hasil dari Ekshumasi pada jenazah korban didapati korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen dan ada pukulan benda tumpul dibagian leher.
"Korban meninggal dunia akibat lemas kurang oksigen, jadi lemas dan meninggal dunia, akibat sumbatan jalan napas atas, dan juga ada pukulan benda tumpul dibagian leher korban, " bebernya.
"Hasil ekshhumasi ini bakal dijadikan bahan proses penyelidikan dan fakta-fakta," tambahnya.
Andrie menerangkan, korban diketahui ditemukan 1x24 jam setelah terjadi pembunuhan.
Sementara ekshumasi ini juga dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Disinggung soal kehamilan, Andrie menyebutkan jika korban kini tengah hamil trisemester pertama.
"Berarti korban hamil kurang lebih kisaran 1, hingga 2 bulan kehamilan," bebernya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa sebanyak 8 saksi untuk mengungkap kasus ini.
"Ada 8 saksi yang sudah kita periksa hingga hari ini. 2 orang resepsionis hotel, suami korban, warga dilokasi kejadian dan teman korban ," tutupnya.
Kronologi Penemuan
Korban AP ditemukan pertama kali oleh salah seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk cek out.
Pintu kamar terkunci dari dalam.
AP diketahui masuk ke hotel bersama pria pada Jumat (10/10/2025) pukul 16.00 WIB.
Sayangnya, identitas pria tersebut tak dicatat oleh saksi.
Lalu, pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Saksi mengetok kamar hotel untuk memberitahu batasan check out, hanya saja saat itu tak ada respon dari kamar hotel.
Pukul 12.00 WIB, saksi kembali mengetuk kamar dan kembali tak ada respon.
Akhirnya, saksi mematikan saklar listrik kamar yang bertujuan agar mereka keluar karena kepanasan.
Tak ada respon, sekitar pukul 14.00 WIB, saksi menyuruh rekannya untuk membuka pintu kamar dengan kunci duplikat.
Saat itu korban ditemukan tergeletak di lantai dengan ditutup selimut.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com
| Terbongkar Chat Anti Ibu Hamil Tewas di Hotel, Terlilit Utang Layani Pria Lain? Suaminya Akui Malu |
|
|---|
| Peran Ayah Briptu Rizka Dalam Pembunuhan Esco Menantunya, Sekongkol Bantu Anak Lakukan Ini |
|
|---|
| Tegarnya Suami Wanita Hamil Tewas di Hotel Usai Open BO, Ungkap Tanda Aneh saat Terakhir Bertemu |
|
|---|
| Terungkap! Peran Briptu Rizka, Ayah, Ibu dan Adiknya di Balik Kematian Brigadir Esco |
|
|---|
| Drama Briptu Rizka Rekayasa Kematian Brigadir Esco Seolah Akhiri Hidup Terkuak, Dibantu Ayah dan Ibu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.