Kasus Pembunuhan

Permintaan Terakhir Anti, Ibu Hamil Tewas di Hotel Usai Layani Pria Lain, Suaminya Buka Suara 

Keinginan terakhir Anti Puspitasari yang ditemukan tewas di di hotel Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Palembang.

Editor: Rita Lismini
Sripoku.com
PEMBUNUHAN ANTI PUSPITASARI - Foto Anti Puspitasari bersama suami tercintanya sebelum dikabarkan tewas di hotel usai layani pria lain, Senin (20/10/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Keinginan terakhir Anti Puspitasari yang ditemukan tewas di di hotel Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan. 

Kematian Anti meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi keluarganya, terutama suaminya, Adi. 

Bagaimana tidak, Adi harus menelan fakta yang sangat pahit. 

Istrinya Anti ditemukan tewas di hotel setelah melayani pria lain bernama Febrianto. 

Padahal Febrianto dan Anti awalnya sudah sepakat uang Rp 300 ribu untuk melakukan layaknya hubungan suami istri di salah satu hotel di Palembang. 

Namun setelah keduanya check-in di Hotel Lendosis Palembang pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, korban hanya bersedia berhubungan sebanyak satu kali.

Korban menolak permintaan pelaku untuk berhubungan dua kali dan memintanya keluar dari kamar. 

"Pelaku yang tersinggung dan marah kemudian menyumpal mulut korban menggunakan manset hitam, mencekik leher korban hingga korban tak berdaya, lalu mengikat kedua
tangan korban dengan jilbab wama pink," isi data dari kepolisian. 

Setelah memastikan korban tidak bergerak, pelaku mengambil handphone dan sepeda motor milik korban, kemudian melarikan diri ke Banyuasin.

Kini suami Anti Puspita Sari mengaku sangat terpukul sekaligus malu soal kelakuan istrinya itu. 

“Saya tidak tahu harus bicara apa lagi. Rasa sakitnya masih terasa,” kata Adi dengan suara bergetar, Kamis (16/10/2025).

 “Saya masih tidak percaya, apalagi setelah tahu pelaku tega membunuh istri saya yang sedang hamil.”

Menurut Adi, ia pertama kali mendapat kabar penangkapan pelaku dari aparat kepolisian. 

Sejak awal, ia berharap polisi segera mengungkap pelaku karena kematian Anti dianggap tidak wajar. 

“Waktu polisi bilang pelakunya sudah ditangkap di Banyuasin, saya cuma bisa sujud syukur. Tapi rasa kehilangan itu tetap nggak hilang,” ujarnya.

Adi mengaku hancur ketika mengetahui fakta bahwa istrinya tewas saat sedang bersama pria lain di kamar hotel. Ia mengatakan, sebelumnya Anti tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan melakukan hal seperti itu.

“Jujur saya kaget dan malu juga. Tapi bagaimanapun, dia istri saya. Saya tetap ingin dia dapat keadilan,” ucapnya lirih.

 Ia menegaskan tidak mengenal Febrianto sama sekali dan baru mendengar nama itu setelah polisi mengungkap kronologi pembunuhan.

Menurut pengakuan Adi, rumah tangganya dengan Anti memang mengalami sedikit masalah belakangan ini, namun ia tidak pernah terpikir akan berakhir seperti ini.

“Kami memang sempat pisah rumah beberapa hari karena ada masalah kecil. Tapi kami masih komunikasi, saya kira semua bisa diselesaikan baik-baik,” tambahnya.

Disisi lain Adi juga mengungkapkan keinginan terakhir Anti. 

Diketahui semasa hidup Anti bekerja sebagai kurir makanan untuk aplikasi online, sedangkan suaminya Adi Rosadi (36), bekerja sebagai seorang cleaning service di sebuah perusahaan.

Gaji suami dianggap anti tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup

Adi Rosadi, menduga, istrinya menjajakan diri melalui aplikasi online karena ingin mengumpulkan uang lebih banyak.

Sebab, setau Adi, sang istri memiliki banyak keinginan yang belum bisa dia penuhi

Menurut Adi, satu di antara keinginan Anti Puspita yakni memiliki usaha sendiri.

Sayangnya, keinginan tersebut tak sempat terwujud karena Anti Puspita telah berpulang untuk selamanya seusai ia melayani tamunya.

Publik di media sosial merasa heran atas tindakan Anti. Ia memiliki suami namun tetap menjalankan praktik open BO.

Bahkan, Anti Puspitasari tetap melayani pria lain meski sedang hamil muda trimester pertama. Namun, kini terungkap bahwa Anti memang sedang memiliki sebuah keinginan.

"Permintaannya mau hidup bahagia. Seperti ingin bisa beli ini, beli itu. Banyak yang ingin dibeli," kata Adi Rosiadi mengutip dari Tribun Sumsel.

"Ada rencana buat usaha," katanya.

Kini, kerja keras Anti justru pupus saat sedang mengupayakan segala keinginannya.

"Keinginan itu banyak, tapi belum terkabul memang," katanya.

Kronologi Pembunuhan

Diberitakan sebelumnya, jenazah Anti Puspita Sari ditemukan pertama kali oleh salah seorang pegawai hotel yang hendak mengecek ke kamar korban, karena sudah waktunya untuk cek out, Sabtu (11/10/2025). 

Saat itu pintu kamar terkunci dari dalam.

Kemudian, beredar rekaman CCTV saat AP dan pria tersebut check ini hotel.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, salah satu diunggah Instagram @palembang_kucarkacir, Senin (13/10/2025) pria yang bersama AP tampak melakukan pembayaran di kasir.

Pria tersebut tampak mengenakan sweater dan memakai masker yang diselipkan di dagu. 

Sementara, AP terlihat mengenakan hijab berwarna pink dan memakai rok.

Gelagat AP tampak melihat ke arah luar hotel sambil membawa sesuatu yang di tangannya.

Makam wanita hamil dibongkar, suami tak kuat

Makam Anti Puspita Sari alais AP (22) dibongkar untuk proses autopsi, membuat sang suami, Adi Rosadi (36) mengaku tak kuat.

Adi Rosadi menyebut dirinya hanya berani menunggu dari luar tanpa melihat proses itu.

Menurutnya, proses pembongkaran makam istrinya itu membuat dirinya sedih.

Ia juga takut teringat momen yang membuatnya sedih.

"Saya tidak kuat melihatnya, takut teringat kembali. Ketika melihat diangkat saja saya sudah sedih," ujarnya, selasa (14/10/2025).

Diakui Adi, proses pembongkaran makam istrinya tersebut sudah diizinkan.

"Benar hal ini Ekshumasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian sudah diizinkan keluarga besar kami," ungkap Adi.

Dengan dilakukan ekshumasi ini ia dan keluarganya berharap agar kasus ini dapat terbongkar dan pelakunya bisa cepat tertangkap.

"Saya berharap dengan dilakukan autopsi ini kasus ini terang dan pelaku cepat terungkap. Karena sore saya diberitahu akan dilakukan Ekshumasi ini ," katanya. 

 Sementara itu, Adi mengaku tak mengenal sosok pria yang bersama istrinya di hotel tersebut.

"Tak kenal pak, tak ada tanda-tanda pak. Apalagi mendapatkan mimpi ketika tidur sudah bebearapa hari ini, dari malam pertama hingga tadi malam, " ungkapnya. 

Adi mengungkapkan, memang istrinya saat terakhir terlihat berbeda.

"Itulah yang saya rasakan istri saya terlihat berbeda wajah nya saat saat terakhir, apalagi waktu mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ini selalu ceria. Tapi waktu ini terlihat beda," tutupnya.

Sedikit informasi, Ekshumasi adalah tindakan penggalian kembali jenazah yang telah dikubur, biasanya untuk keperluan penyelidikan medis dan hukum, seperti untuk menentukan penyebab kematian yang tidak wajar atau untuk mengidentifikasi mayat.

Hasil Ekshumasi, Penyebab Tewas AP Dikuak

Kasat Reskrim Polresabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan mengatakan, hasil dari Ekshumasi pada jenazah korban didapati korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen dan ada pukulan benda tumpul dibagian leher.

"Korban meninggal dunia akibat lemas kurang oksigen, jadi lemas dan meninggal dunia, akibat sumbatan jalan napas atas, dan juga ada pukulan benda tumpul dibagian leher korban, " bebernya.

"Hasil ekshhumasi ini bakal dijadikan bahan proses penyelidikan dan fakta-fakta," tambahnya.

Andrie menerangkan, korban diketahui ditemukan 1x24 jam setelah terjadi pembunuhan.

Sementara ekshumasi ini juga dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Disinggung soal kehamilan, Andrie menyebutkan jika korban kini tengah hamil trisemester pertama.

"Berarti korban hamil kurang lebih kisaran 1, hingga 2 bulan kehamilan," bebernya. 

Hingga kini, polisi telah memeriksa sebanyak 8 saksi untuk mengungkap kasus ini.

"Ada 8 saksi yang sudah kita periksa hingga hari ini. 2 orang resepsionis hotel, suami korban, warga dilokasi kejadian dan teman korban ," tutupnya. 

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved