'Kritik Itu Gizi Bagi Saya' Ucapan Menteri ESDM Bahlil, Pantas Santai Dipaksa Mundur dari Jabatannya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut kritikan adalah gizi baginya, karena sudah terbiasa dihina sejak kecil,

Editor: Rita Lismini
Kompas.com/Irfan Kamil
Foto Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Bahlil menyebut kritikan adalah gizi baginya, karena sudah terbiasa dihina sejak kecil, Kamis (30/10/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia lagi-lagi menjadi sorotan publik. 

Seolah tak ada takutnya, Bahlil bahkan blak-blakan bahwa sebuah kritikan itu hal yang biasa baginya. 

"Saya dulu waktu jadi mahasiswa, Gubernur Menteri pidato saya sering protes di depan publik, jadi adik-adik saya kalian kritik itu gizi bagi saya," ungkap Bahlil saat memberikan kuliah umum dalam Pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025).

Dirinya menegaskan bahwa adik-adik mahasiswa adalah bagi dari dirinya. 

"Kalian adalah bagian dari saya semua," tegasnya. 

Ucapan Bahlil ini seolah mengingatkan dengan momen dirinya yang ramai dihujat. 

Bahkan meme Bahlil viral di media sosial. 

Namun, lagi-lagi dirinya menanggapinya dengan santai. 

Bahlil menyebut bahwa dirinya sudah sejak kecil sering dihujat. 

“Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan. Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu nggak apa-apalah,” ujar Bahlil.

Bahlil menegaskan bahwa kritik seharusnya diarahkan pada kebijakan, bukan pada fisik, ras, atau latar belakang pribadi seseorang.

“Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu nggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya nggak bagus lah,” katanya.

Menteri ESDM itu juga menyindir perilaku publik yang menilai seseorang dari penampilan fisiknya. Baginya, orang yang berpenampilan menarik belum tentu memiliki kecerdasan pikiran. 

“Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya,” kata Bahlil.

Bahlil menekankan bahwa ukuran kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh rupa. Akan tetapi, lanjut dia, kemuliaan hanya bisa diukur oleh moral dan tindakan yang baik.

“Yang bisa membedakan kemuliaan orang, manusia di muka bumi, hanyalah dia dengan Tuhan. Kita gak boleh menilai, melebihi batas kemampuan kita. Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia berharap masyarakat bisa lebih bijak dan menjaga etika dalam berekspresi di ruang publik, terutama menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda.

“Kita ini kan sumpah pemuda kan, 28 Oktober tahun 28 kan sudah, ini masih dalam suasana menjelang sumpah pemuda. Kita kan sudah mengikrarkan diri. Kita berbeda-beda, tetap satu. Satu bahasa, satu tanah air, satu nusa, satu bangsa,” pungkasnya.

Akun Medsos Dilaporkan Polisi

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) resmi melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran meme yang menghina Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

AMPG untuk berkonsultasi soal beberapa akun media sosial yang menyerang dan menghina Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, pada (20/10/2025). 

"Kedatangan kami hari ini untuk melaporkan beberapa akun media sosial yang secara terstruktur dan masif belakangan ini menyerang pribadi, marwah, dan martabat Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia,” kata Waketum AMPG, Sedek Bahta kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (20/10/2025). 

Sedek mengaku telah berkonsultasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya sambil membawa sejumlah barang bukti, termasuk tangkapan layar konten berisi hinaan yang ditujukan kepada Bahlil. 

"Berdasarkan hasil diskusi kami, akun-akun tersebut dengan konten-kontennya diduga telah melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam Pasal 27, Pasal 28 Undang-Undang ITE, serta Pasal 310 KUHP," kata dia. 

Laporan tersebut dibuat karena serangan terhadap Bahlil dan Partai Golkar tidak beretika. 

Pihaknya juga telah lebih dulu melayangkan somasi sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum. 

“Sebelum kami melakukan laporan ini, terhadap konten-konten itu kami sudah melakukan somasi. Ada beberapa akun yang kooperatif dan sudah men-take down unggahannya,” kata Sedek. 

Ada lima hingga tujuh akun yang dilaporkan pada tahap awal. 

Namun, jumlah itu bisa bertambah karena pihaknya masih menelusuri akun lain yang turut menyebarkan konten serupa. 

"Ada yang menulis 'wudhu pakai bensin', ada yang melempar dengan batu bara, ada juga yang membenarkan penyerangan secara fisik terhadap beliau,” ucap dia.

“Nah, terhadap akun-akun itu kami tidak akan menyampaikan secara publik siapa pemiliknya, karena semuanya sudah kami serahkan secara resmi ke penyidik dalam bentuk bukti tangkapan layar, identitas akun, dan sebagainya," tambah dia. 

Menurut Sedek, laporan tersebut bukan bentuk penolakan terhadap kritik, baik dari pihaknya maupun Partai Golkar. 

Tim hukum AMPG akan melengkapi sejumlah dokumen tambahan yang diminta penyidik dalam satu hingga dua hari ke depan. 

"Laporan sudah kami buat. Tahapannya nanti setelah ini penyidik akan memberikan ruang kepada kami untuk melengkapi beberapa dokumen. Satu atau dua hari ke depan kami akan kembali untuk menyerahkan dokumen tambahan,” tegas dia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved