Duduk Perkara Andre Azhar Anak Menteri Imigrasi Jadi Korban Penipuan Bisnis Tas Mewah 

TRIBUNBENGKULU.COM - Duduk perkara Prima Andre Rinaldo Azhar, anak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, dikabarkan menjadi korban penipuan bisnis tas mewah Hermes senilai Rp800 juta.

Pelakunya adalah Muhammad Darmawanto yang berasal dari Surabaya.

Darmawanto divonis 1 tahun 5 bulan pada Selasa (28/10/2025) dalam kasus ini.

Informasi yang dihimpun, penipuan terhadap anak Menteri Imigrasi ini bermula dari tawaran kerja sama bisnis tas Hermes impor.

Andre, anak Menteri Imigrasi, kemudian menyetorkan modal bisnis Rp800 juta namun disalahhunakan pelaku untuk membayar utang kepada pihak lain.

Kasus ini kemudian masuk ke ranah hukum dan pelaku sudah menjalani sidang vonis dengan putusan 1 tahun 5 bulan penjara.

Terlepas dari itu, siapa Prima Andre Rinaldo Azhar lebih jauh?

Andre Azhar atau Prima Andre Rinaldo Azhar adalah anak pertama Menteri Imigrasi Agus Andrianto sekaligus merupakan seorang polisi lulusan Akpol 2019.

Baca juga: Alasan MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Keputusan Diambil dari Rapat Internal

Sejauh informasi yang dihimpun, ia kini berpangkat Iptu.

Prima Andre Rinaldo Azhar lahir pada 1 Januari 1996, sehingga saat ini berusia 27 tahun.

Ia memiliki dua saudara perempuan, Starrisya Andhita dan Flowrenia Andhyta.

Sebelum melanjutkan ke Akpol, Andre Azhar menempuh pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus) jurusan Hubungan Internasional dan Universitas Trisakti jurusan Hukum.

Setelah lulus dari Akpol, Andre Azhar sempat dikabarkan mendapat penugasan sebagai Kanit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto, dan saat ini diketahui telah berpindah tugas ke Polres Jakarta Selatan.

Belum diperoleh update terkini mengenai jabatannya sekarang.

Andrea Azhar memiliki istri bernama Asyifa Dewi, putri dari pasangan Andrew Mark Page dan Beto Ernawati Dewi.

Ibunya adalah salah satu dosen di Universitas Indonesia, dengan gelar Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D, dan mengajar di Fakultas Kedokteran.

Selain berperan aktif dalam mengajar mahasiswa, beliau juga terlibat dalam beberapa penelitian di bidang virologi, khususnya penelitian mengenai virus dengue.

Sementara itu, ayahnya merupakan seorang bule, namun belum diketahui secara pasti mengenai profesinya.

Asyifa Dewi menempuh pendidikan kuliah di Universitas Indonesia (UI), salah satu universitas ternama di Indonesia. Ia mengambil jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI dari tahun 2015.

Kemudian ia lulus pada tahun 2019, meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE).

Sebelumnya, Asyifa menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 38 Jakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan kuliah, Asyifa mengawali karirnya sebagai intern marketing di Tiket.com pada periode September-Desember 2019.

Selanjutnya, ia bergabung dengan PwC Indonesia sebagai associate dari Desember 2019 hingga April 2021.

PwC Indonesia adalah bagian dari firma akuntan terkemuka dunia, PwC Global, yang telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial Indonesia sejak tahun 1971.

Selain karirnya di bidang akuntansi, Asyifa juga memiliki keterlibatan di dunia bisnis fashion.

Ia terafiliasi dengan brand fashion bernama to.kart, yang dikenal menjual berbagai jenis pakaian dengan potongan cantik dan warna-warna netral.

Dikabarkan bahwa melalui akun Instagram dan TikTok-nya, ia aktif mempromosikan to.kart.

Tidak hanya sukses dalam karirnya, Asyifa Dewi juga dikenal sebagai selebgram di Instagram dan selebtok di TikTok, dengan puluhan ribu pengikut yang antusias menyaksikan kesehariannya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com