Berita Viral
Kembali Jadi Pusat Perhatian, Aksi Agam Rinjani Evakuasi Korban Diberi Medali Kofi Annan
Agam Rinjani yang pernah mengevakuasi jasad Juliana Marins, kini kembali jadi pusat perhatian bahkan mendapat medali kofi annan.
TRIBUNBENGKULU.COM - Agam Rinjani, salah satu relawan di Gunung Rinjani kembali jadi pusat perhatian.
Tepatnya 25 Juni 2025 lalu, Agam Rinjani melakukan aksi evakuasi terhadap Juliana Marins.
Dirinya rela nginap dan tidur di pinggir tebing curam bersama jasad Juliana Marins.
Saat itu Juliana Marins terjatuh mencapai kedalaman 800 meter di Gunung Rinjani.
Sepanjang malam itu, Agam berada di sisi Juliana agar jasadnya tidak meluncur lagi ke tebing yang lebih dalam.
"Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana 1 malam dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter," tulis Agam di akun Instargamnya.
Hal itu juga diceritakan oleh rekannya, @tyo_survival melalui akun Instagramnya.
Pada video itu, terlihat Agam bersama rekan-rekannya tidur di pinggir tebing dengan alat seadanya.
Mereka tampak berlindung di dalam kantung tidur dan bangun saat matahari mulai keluar.
Tebing itu dipenuhi dengan bebatuan besar dan runcing.
Tim relawan pun mengikat tubuh mereka ke batu agar tidak tergelincir.
Agam dan tim tidur di dekat jasad korban yang berjarak sekitar tiga meter.
Mereka memastikan agar jasad Juliana tidak tergelincir lagi ke bawah.
Esok paginya, barulah Agam dan tim membawa jasad Juliana ke atas dengan menggunakan tali.
Kini Agam Rinjani kembali mendapatkan perhatian internasional.
Agam baru saja dianugerahi Medali Kofi Annan, sebuah penghargaan internasional prestisius.
Informasi ini dibagikan oleh aktivis lingkungan Silverius Onte melalui akun Instagram @ontesilverius, yang turut menandai akun Agam.
Silverius Onte sendiri merupakan tokoh penting di bidang konservasi, menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan IAR Indonesia serta Penasihat Utama di Kementerian Kehutanan RI.
Ia dikenal sebagai figur senior dalam perjuangan pelestarian lingkungan dan pengakuan hutan adat.
"Hari ini saya jadi saksi, penyerahan medali Kofi Annan kepada @agam_rinjani.
Penyerahan dilakukan di pavilion Indonesia di Belem dalam rangkaian COP 30, oleh Global ESG Institute, Brazil.
Medali ini adalah medali yang prestisius diberikan karena Agam dianggap memperlihatkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Ini pelajaran yang luar biasa, ketika kita dipertontonkan orang-orang yang semakin mementingkan diri sendiri, Agam memberikan contoh bahwa masih ada orang yang rela berkorban untuk sesama.” ungkap Paola Comin, Director of International Relationship Global ESG Institute.
Sementara dalam sambutannya Agam mengucapkan terima kasih atas pemberian medali.
“Ini kehormatan sekaligus tanggungjawab yg besar bagi saya.”
Disamping itu Agam juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Menhut @rajaantoni yang memberikan kesempatan Agam berkunjung ke Brazil dan ikut dalam COP 30.
“Disini saya jadi tau, orang Brazil sama baiknya dengan orang Indonesia, sama-sama murah senyum dan ramah. Mudah-mudahan kita bisa saling belajar satu sama lain untuk kemajuan bersama," demikian caption postingan Silverius Onte dikutip Tribun-Timur.com, Rabu.
Apa itu Medali Kofi Annan?
Penelusuran Tribun-Timur.com, Medali Kofi Annan adalah sebuah penghargaan internasional yang diberikan untuk menghormati kontribusi luar biasa dalam bidang perdamaian, diplomasi, kemanusiaan, dan tata kelola global, sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Kofi Annan.
Kofi Annan merupakan Sekretaris Jenderal PBB (1997–2006) dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian.
Medali Kofi Annan diberikan kepada individu atau organisasi yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyelesaikan konflik, memperjuangkan hak asasi manusia, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia.
Penghargaan ini dikeluarkan oleh yayasan, institusi internasional, atau organisasi yang menjalankan program berdasarkan warisan pemikiran Kofi Annan.
Medali ini bersifat simbolis dan sangat prestisius.
Bukan sekadar penghargaan fisik, tetapi simbol pengakuan atas kontribusi global yang berpengaruh luas, terutama dalam isu perdamaian, demokrasi, tata kelola pemerintahan, dan solidaritas kemanusiaan.
Kisah Agam Rinjani
Agam Rinjani putra asli Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia lahir 22 Desember 1988 dan menghabiskan masa kecilnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar.
Lingkungan keras yang memaksa dirinya tumbuh cepat dan mandiri.
Dulu dikenal dengan julukan “Ucok”, ia mengganti namanya sebagai penghormatan setelah wafatnya ayahnya.
Agam lulusan S1 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas)
Kini, Agam menetap di Sembalun, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia tinggal di sebuah rumah kayu ukuran 4x3 meter.
Rumah itu dibangun di tanah milik seniornya, anak Mapala Aranyacala.
Agam berprofesi sebagai pemandu wisata gunung, khususnya di jalur Rinjani.
Ia dikenal piawai mengelola logistik, menjejak jalur vertikal, serta memberdayakan wisatawan untuk mengeksplor alam secara aman dan bertanggung jawab.
2 Hari Jadi Tukang Cuci Piring di Warung Lalapan
Untuk sampai di titik ini, Agam melalui jalan cukup berliku.
Dengan uang pas-pasan, Agam nekat merantau.
Tahun 2016 kala itu, usai menyelesaikan pendakian ke-2 di Rinjani, Agam hendak pulang ke Makassar.
Namun saat di bandara, ia berubah pikiran.
"Saya sobek tiketku. Anak-anak (teman-teman Agam) masuk semua pulang," kata Agam Rinjani, saat jadi narasumber Podcast Deddy Corbuzier yang tayang di kanal YouTube, Selasa (1/7/2025).
Video berjudul AGAM RINJANI EXCLUSIVE! KAMI TIDUR DAN HUJAN BATU MULAI TURUN berdurasi 1 jam lebih 31 menit.
Dikutip dari video, nyatanya hidup Agam di Bali tidak mudah.
Di Bali, Agam bingung mau ngapain.
"Uangku 10 ribu rupiah bang," kata Agam.
"Serius?," timpal Deddy tercengang.
"Ada ada orang saya kenal. Eh ada ilmu ko maksudnya mau saya kerja apapun bisa bertahan hidup," kata Agam.
"Ku cari makan. Sudah lapar itu ku beli rokok lagi, uang Rp 10 ribu," ujar Agam disambut tawa Deddy dan staffnya.
"Emang preman," timpal Deddy.
Setelahnya, Agam masuk ke kawasan Universitas Udayana dengan harapan bisa bertemu teman-teman jurusan Antropologi pernah ditemuinya dahulu saat ada kegiatan nasional.
Agam berharap bisa menumpang makan di situ.
Nyatanya, tidak ada yang mengenali Agam.
Agam lalu membeli kopi seharga Rp3 ribu.
"Diusir saya," kata Agam.
"Kenapa?," tanya Deddy.
"Ternyata kampus di sana gak bisa nginap," jawab Agam.
"Oh lu mau nginap?," tanya Deddy lagi.
"Iya numpang tidur," jawab Agam.
"Jadi lu tuh duit Rp10 ribu tuh tidak termasuk penginapan?," tanya Deddy lagi.
"Nda ada. Saya saja dari bandara jalan kaki," ujar Agam.
"Gila lu," timpal Deddy sambil tertawa.
Akhirnya Agam keluar dari kampus.
Agam pun menemukan penjual lalapan.
Ibu penjual lalapan mengira Agam preman.
"(Saya) bilang bu, saya orang baik bu. Ini kartu mahasiswaku. Tapi saya sudah sarjana. Ini KTP ku. Boleh numpang makan saya bu. Saya bantu cuci piring apa," kata Agam menirukan ucapannya kepada ibu penjual lalapan.
Ibu penjual lalapan lantas menatap Agam.
"Bu orang baik saya bu ini," lanjut Agam
Ibu penjual lalapan pun mengizinkan.
"Jadi rajin saya bantu. Cuci piring apalah. Ladeni tamu," kata Agam.
"Dikasih makan saya. Nda usah dibayar uang. Makan saya," lanjut Agam.
Tak hanya makanan, Agam juga diberi rokok oleh ibu penjual lalapan.
"Ow baik dia," timpal Deddy.
"Baik. Rajin saya. Tapi ku bilang kalau di sini terus, jadi penjual lalapan saya ini," kata Agam.
Lagi-lagi Deddy dan seisi ruangan tertawa.
"Gila orang hidup ini ya," kata Deddy.
Agam pun pergi setelah dua malam kerja di warung lalapan.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
| Nasib Tragis SF Guru Muda di OKU: Baru Diangkat PPPK, Ditemukan Tewas dengan Kaki & Tangan Terikat |
|
|---|
| Fantastis! Terkuak Keuntungan Yasika Aulia Anak Yasir Machmud Kelola 41 Dapur MBG di Sulsel per Hari |
|
|---|
| Tangis Pecah 2 Guru yang Dipecat Akhirnya Mengajar Lagi, Rasnal dan Abdul Muis Disambut Haru |
|
|---|
| 'Pejabat Kok Bikin Malu' dr Tan Langsung Skakmat Ucapan Cucun Soal MBG Tak Perlu Ahli Gizi |
|
|---|
| Sayembara Yudo Sadewa! Anak Purbaya Janjikan Rp167 Juta yang Bisa Penjarakan Penghina Keluarganya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Detik-Detik-Menegangkan-Agam-Rinjani-Evakuasi-Juliana-Marins-Ungkap-Kesulitan-di-Medan-yang-Curam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.