Makan Bergizi Gratis di Bengkulu

Heboh! Menu MBG Diduga Basi di Rejang Lebong, DPRD Kecewa Dengan Janji SPPG

Menu MBG di Rejang Lebong Diduga Basi, DPRD Kecewa Dengan Janji SPPG. Karena tetap menggunakan bahan makanan olahan.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Hendrik Budiman
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
KECEWA - Foto saat hearing antara anggota DPRD dengan perwakilan SPPG Rejang Lebong pada 12 September 2025 lalu. DPRD Kecewa karena janji SPPG Rejang Lebong tidak ditepati. 

Cerita guru temukan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tak layak konsumsi di SMPIT Khoiru Ummah (KU) Rejang Lebong, Bengkulu, pada Jumat (3/10/2025).

Salah satu makanan dalam menu MBG diterima pihak sekolah yang berada di Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan ini diduga basi atau tidak layak konsumsi.

Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMPIT KU Rejang Lebong, Purba Sentosa, menceritakan kronologi temuan menu tak layak konsumsi.

Bermula saat ia mendapat informasi ada salah satu menu MBG yang bermasalah, yakni pada kentang.

Saat dicicipi, ternyata tidak ada masalah. Namun sebagai penanggung jawab sebelum MBG dibagikan kepada siswa, ia tetap melakukan pemeriksaan menyeluruh.

"Awalnya saya dapat informasi itu kentangnya yang bermasalah, pas saya cicip itu tidak ada masalah," ucap Purba. 

Saat giliran memeriksa bakso yang menjadi bagian dari menu somay, Purba kaget lantaran kondisi bakso sudah berbau, berair, dan lengket.

Bahkan saat ia melihat bakso itu langsung teringat kejadian keracunan MBG di Kabupaten Lebong. 

"Saya langsung teringat kejadian keracunan di Kabupaten Lebong, jadi segera saya laporkan ke kepala sekolah dan memutuskan untuk mengembalikan MBG itu," ujarnya.

Purba tidak bisa memastikan apakah makanan tersebut benar-benar sudah basi atau tidak.

Namun menurutnya jelas makanan itu tidak layak konsumsi. Ia khawatir jika tetap dibagikan akan menimbulkan kasus keracunan massal.

"Kalau basi atau tidaknya, saya tidak tahu, yang jelas itu tidak layak konsumsi," lanjutnya. 

Bukan hanya satu kotak saja yang bermasalah. Dari hasil pemeriksaan terhadap sekitar 19 ompreng MBG, ia menemukan masalah yang sama pada bakso somay.

Di mana sekolah tersebut menerima total 338 ompreng MBG sesuai jumlah siswa penerima.

"Lebih baik dikembalikan daripada membahayakan kesehatan anak-anak," tegas Purba.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved