3 Tahun Tanpa Festival dan Barongsai, Perayaan Imlek di Bengkulu Hanya Dirayakan Dengan Ibadah

Sudah 3 tahun sejak perayaan tahun baru Imlek tahun 2020 lalu, perayaan Imlek di Kampung Cina kota Bengkulu dirayakan tanpa festival dan barongsai.

Penulis: Beta Misutra | Editor: prawira maulana
BETA MISUTRA
Peribadatan warga Tionghoa Kota Bengkulu dalam rangka Perayaan Tahun Baru Imlek 2573, Selasa (1/2/2022) di Vihara Buddhayana Kota Bengkulu. 

Laporan Beta Misutra, Report TribunBengkulu.com

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sudah 3 tahun sejak perayaan tahun baru Imlek tahun 2020 lalu, perayaan Imlek di Kampung Cina kota Bengkulu dirayakan tanpa festival dan barongsai.

Termasuk juga Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 tahun 2022 yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022) hanya dirayakan dengan ibadah dan doa saja.

"Karena masih ada imbauan dari pemerintah terkait dengan pandemi Covid-19, maka kita rayakan secara sederhana saja, mengingat hingga saat ini pandemi masih belum berakhir," ungkap Pandhita Vihara Buddhayana Kota Bengkulu, Joni Ciandratana kepada sejumlah wartawan usai melaksanakan peribadatan, Selasa (1/2/2022)

Joni yang juga merupakan Pengurus Majelis Buddhayana Indonesia Bengkulu menyebutkan di tahun ini pihaknya juga sudah mengimbau terutama kepada masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek di Kota Bengkulu agar merayakannya secara sederhana.

"Kita sudah mengimbau agar perayaan Imlek ini hanya diisi oleh peribadatan dan ritual yang telah digariskan oleh para leluhur kami," kata Joni.

Ada beberapa kegiatan peribadatan memperingati Tahun Baru Imlek yang telah mereka lakukan sejak Senin (31/1/2022) malam. Peribadatan sendiri akan dilanjutkan nanti malam dan juga besok pagi pada hari Rabu (2/2/2022)

"Tadi malam kita sudah melakukan pembukaan Pelita, pagi hari ini kita melakukan ibadah Kheng. Kemudian nanti malam akan kita lanjutkan dengan ibadah Paritta dan diakhiri besok pada Rabu pagi dengan penutupan Pelita yang juga akan dilanjutkan dengan ibadah Kheng kembali," ujarnya.

Terpisah Ketua Vihara Buddhayana Bengkulu, Romo Pandita Chandra Metta mengatakan meskipun pandemi, masyarakat Tionghoa masih cukup antusias. Walaupun memang antusiasmenya tidak terlalu tinggi seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Jumlah yang beribadah hari ini di Vihara Buddhayana ini juga cukup banyak. Tadi jumlahnya mencapai 50 orang," katanya.

Dengan diperingatinya Tahun Baru Imlek ini, Ia berharap semua keturunan Tionghoa di Kota Bengkulu dapat merayakannya dengan penuh makna. Ia juga berpesan agar terus menjaga kerukunan antar umat beragama, dengan toleransi dan saling menghargai. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved