3 Kasus Omnicron di Bengkulu, Pemerintah Belum Berlakukan WFH
Virus Covid-19 varian Omnicron telah masuk ke Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan provinsi Bengkulu mencatat ada 3 yang baru terkonfirmasi
Laporan Panji Destama, Reporter TribunBengkulu.com
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Virus Covid-19 varian Omnicron telah masuk ke Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan provinsi Bengkulu mencatat ada 3 yang baru terkonfirmasi covid-19 varian Omnicron.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan, untuk memberlakukan Work Form Home (WFH), pihaknya melihat perkembangan terlebih dahulu.
"Kita lihat perkembangan kasus sesuai dengan level yang ditentukan oleh satgas penanganan covid-19 pusat, kalau level kita mewajibkan kita akan sesuaikan," kata Hamka kepada TribunBengkulu.com, pada Jumat (11/2/2022) melalui via WhatsApp.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, untuk Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu 10 Februari 2022 mencatat adanya 55 kasus tambahan terkonfirmasi covid-19 menjadi 23.412 kasus terkonfirmasi.
"Kita masih berstatus PPKM level 2," ujar Herwan Antoni.
Herwan menambahkan, untuk pemberlakuan WFH nanti, kita akan lihat perkembangan covid-19 di provinsi Bengkulu.
"Untuk pemberlakuan WFH kita akan mengumpulkan data dari satgas Covid-19 provinsi Bengkulu, lalu kita akan melakukan evaluasi, nanti saat evaluasi apa upaya yang harus dilakukan kedepannya," jelas Herwan.
Sebelumnya, ketiga pasien positif Covid-19 varian Omnicron ini, yaitu, seorang perempuan umur 34 tahun, Ibu Rumah Tangga (IRT).
Pasien ini terapapar baru pulang dari Jakarta yang sebelumnya memiliki kontak erat dengan warga Jakarta yang terkonfirmasi positif.
Kedua, perempuan umur 22 tahun, bekerja sebagai ASN, KTP berdomisili di Tanggerang Selatan, alamat tinggal di Bengkulu , Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung. Kontak riwayat sama seperti pasien pertama, baru pulang dari Jakarta.
Ketiga, laki-laki umur 53 tahun dengan alamat KTP Bogor dan berdomisili di Singaran Pati, ASN vertikal yang bekerja di Kota Bengkulu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat mengurangi kegiatan atau aktivitas di pusat-pusat keramaian di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dan Varian Omicron.
"Jika Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian, jika tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian," kata Jokowi dalam pernyataan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (18/1/2021).
Selain itu, Presiden meminta para karyawan atau pekerja untuk bekerja dari rumah, apabila pekerjaan tersebut bisa dilakukan jarak jauh alias work from home (WFH).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Ilustrasi-Omicrom131414.jpg)