Dikbud Kota Bengkulu Tunggu Laporan, Sehmi: Tak Bisa Semua Sekolah Belajar Daring
Kepala Dinas Dikbud Kota, Sehmi mengatakan, sekolah di kota baik itu SD dan SMP, terkait Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka 50 persen atau
Penulis: Achmad Fadian | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Achmad Fadian
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kepala Dinas Dikbud Kota, Sehmi mengatakan, sekolah di kota baik itu SD dan SMP, terkait Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka 50 persen atau daring lagi, menurutnya, tidak bisa dipukul rata.
"Kita melihat itu, perunit sekolah. Kalau ada sekolah banyak siswa dan guru sakit, ya harus 50 persen, bahkan bisa daring lagi," ujar Sehmi kepada TribunBengkulu.com, (1/3/2022).
Lebih lanjut dikatakan Sehmi, SMP yang full belajar daring, SMPN 1, 3, 7, dan 2. Terkait SD, belum ada sekolah full daring.
"Kalau SD, kita terapkan 50 persen, waktu belajar juga diperpendek. Seperti, seminggu kelas tinggi, seminggu kelas rendah, atau bisa juga, pagi dan siang. Rata-rata SD sudah menerapkan itu," ucapnya.
Disisi lain, masih ada SD KBM tatap muka Full 100 persen. Di SDN 8 Kota. Kepala SDN 8 Kota, M. Herta membenarkan jika murid tetap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap 100 persen.
"Alhamdulillah, murid dan guru tetap kondusif, namun prokes ketat kami lakukan. Orang tua murid juga mendukung penuh KBM tatap muka ini," ujar Herta kepada TribunBengkulu.com, (1/3/2022).
Terlebih lagi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2022.
Mengenai penerapan status Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk daerah kabupaten/kota.
Kota Bengkulu PPKM level 3, bersama Kabupaten Bengkulu Selatan,Seluma, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, dan Bengkulu Tengah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Dikbud-Kota-Sehmi.jpg)