Bengkulu Krisis BBM

Akhirnya Pertamina Mengakui Terlambat Suplai BBM ke Bengkulu hingga Picu Krisis, Tapi Tak Minta Maaf

Pertamina akui suplai BBM ke Bengkulu terlambat akibat cuaca buruk, tapi tak sampaikan permintaan maaf.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Ricky Jenihansen
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
SBM PERTAMINA – Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Bengkulu, Rifqi Maimun, saat mendampingi Sekda meninjau SPBU, Sabtu (8/11/2025). Ia menjelaskan keterlambatan suplai BBM ke Bengkulu disebabkan cuaca buruk di perairan. 

Ringkasan Berita:
  1. Pertamina mengakui keterlambatan suplai BBM ke Bengkulu yang memicu antrean panjang di SPBU.
  2. Perusahaan tidak menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan tersebut.
  3. Keterlambatan disebabkan cuaca buruk yang menghambat kapal pengangkut BBM menuju Pelabuhan Pulau Baai.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Pertamina akhirnya mengakui adanya keterlambatan suplai bahan bakar minyak (BBM) ke Bengkulu yang memicu antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dalam beberapa hari terakhir.

Meski demikian, perusahaan pelat merah itu tidak menyampaikan permintaan maaf, dan menyebut keterlambatan terjadi akibat cuaca buruk yang menghambat kedatangan kapal pengangkut BBM ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Kondisi ini berdampak pada proses distribusi BBM yang semestinya berjalan lancar melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Bengkulu, Rifqi Maimun, menjelaskan bahwa jadwal kedatangan kapal pengangkut BBM mengalami kemunduran sekitar dua hari dari jadwal seharusnya.

Perubahan jadwal ini terjadi di luar kendali Pertamina karena faktor cuaca di wilayah pelayaran, yang menyebabkan pengiriman tidak dapat dilakukan sesuai rute dan waktu yang direncanakan.

“Jadwalnya mundur sekitar dua hari yang sebetulnya mulainya di tanggal 3–4 November 2025, makanya kita alihkan ke rute Lubuklinggau. Itulah yang menyebabkan adanya keterlambatan dan membuat beberapa SPBU terlambat disuplai,” ungkap Rifqi, Sabtu (8/10/2025).

Dalam keterangannya, Rifqi menegaskan bahwa suplai BBM Bengkulu sebenarnya tidak mengalami penurunan jumlah.

Namun karena suplai utama yang biasanya datang melalui Pelabuhan Pulau Baai harus dialihkan sementara melalui Terminal BBM Lubuklinggau menggunakan jalur darat, proses distribusi menuju SPBU di Bengkulu menjadi lebih lama.

“Sementara kita masih lewat Lubuklinggau sampai estimasi kapal akan datang pada dini hari nanti. Mudah-mudahan besok sudah dari Pulau Baai semua,” ujar Rifqi.

Gubernur Minta Pertamina Minta Maaf

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, meminta Pertamina lebih terbuka dalam menyampaikan informasi terkait stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu.

Permintaan itu disampaikan Gubernur Helmi saat rapat Forkopimda yang digelar di Balai Semarak Bengkulu, Sabtu (8/11/2025) malam.

Helmi menilai, keterbukaan informasi sangat penting karena krisis BBM bukan pertama kali terjadi di Bengkulu.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved