Minyak Goreng Masih Sulit Ditemukan di Pasar Tradisional, Pedagang Tulis Pesan Ini

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Minyak goreng masih sulit ditemukan di pasar tradisional di Kota Bengkulu.

Hasil penelusuran TribunBengkulu.com pada sejumlah toko yang berada di Pasar Panorama, salah satu pasar tradisional, Kota Bengkulu, Kamis (10/3/2022), tidak satupun memiliki stok minyak goreng.

Kurang lebih 15 pertokoan disambangi, dan semua menjawab kosong.

Bahkan ada yang sampai menulis minyak kosong, dan kata-kata yang cukup menggelitik 'bukan ku menolak mu atau tak mencintai mu tapi karena keadaan yang memaksa'.

Coretan itupun tertuang di atas lembar kardus yang dipasang depan tokonya.

Ani (32) mengatakan sudah dua minggu terakhir dia tidak mendapatkan pasokan minyak.

"Jangankan untuk menjual, untuk masak sendiri saja susah," ujarnya.

Penelusuran kembali dilakukan, kali ini Ferry (44) Ia mengatakan stok minyak goreng saat ini kosong terakhir empat hari yang lalu tersedia minyak di tokonya itu pun hanya 5 dus atau 60 liter.

"Memang diberi jatah dari Disperindagnya dan juga ada berkas-berkas yang harus dilengkapi," ujarnya.

Satu di antara pedagang sayur mayur di Pasar Panorama, Leli (38) mengaku sulit menemukan minyak goreng selama dua minggu terakhir.

Kalaupun ada harganya mahal dan Ia tidak mampu membeli.

"Mending beli beras dari pada beli minyak kalau harganya sudah mencapai Rp 40 ribu," tambahnya.

Janda anak 5 ini berharap harga kembali normal dan minyak goreng tidak langka.

"Minyak goreng langka ini membuat penjualan kita menurun, soalnya orang mau beli terong tapi tidak bisa goreng akhirnya tidak jadi beli terong," tambahnya.