Giliran Minyak Goreng Curah yang Langka di Bengkulu, Ini Kata Kepala Disperindag

Pemerintah akan mengeluarkan minyak curah bersubsidi Rp 14.000 perliter, pasca dicabutya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/Tribunbengkulu.com
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful saat diwawancarai beberapa waktu yang lalu 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Setelah kelangkaan minyak goreng kemasan, hingga menimbulkan kerusuhan setiap ada antrean masyarakat di Bengkulu.

Kini giliran minyak goreng curah bersubsidi yang baru dikeluarkan pemerintah Rp 14 ribu perliter yang sulit dicari masyarakat.

Pantauan Tribunbengkulu.com di pasar tradisional dan beberapa toko manisan di Kota Bengkulu, Sabtu (19/3/2022) . Beberapa pedagang sudah tidak memiliki stok minyak goreng curah.

"Kalau saat ini masih kosong bang, adanya minyak goreng kemasan sederhana ataupun minyak goreng kemasan premium saja," ungkap Dani salah satu pekerja di toko manisan yang ada di Pasar Panorama Kota Bengkulu kepada TribuBengkulu.com.

Dikatakannya, bahwa memang beberapa waktu yang lalu memang ada pendataan untuk toko yang mau mengambil minyak goreng curah. Akan tetapi hingga saat ini masih belum ada kabarnya lebih lanjut terkait kapan minyak goreng curah tersebut akan masuk.

"Tapi itu baru sekedar ditanyai saja mau atau tidak jika ada minyak goreng curah, tapi belum tau juga itu yang subsidi atau bukan," katanya.

Sementara saat dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Provinsi Bengkulu, Yenita Syaiful menyebutkan bahwa sebenarnya di Bengkulu sendiri sudah ada minyak goreng curah yang masuk. Akan tetapi jumlahnya masih benar-benar sangat minim, sehingga tampak seperti tidak ada di pasaran.

"Masih sedikit, ada di Pasar Panorama tapi benar-benar sangat sedikit. Itu asalnya dari Padang," ungkap Yenita saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (19/3/2022)

Sementara Yenita juga turut mengomentari terkait dengan minyak goreng kemasan, baik kemasan sederhana maupun kemasan premium yang saat ini sudah muncul kembali di pasaran.

Menurut Yeni wajar jika harga minyak goreng cukup tinggi pasca pencabutan HET oleh Kementrian Perdagangan RI. Mengingat harga memang diserahkan kepada harga pasar.

"Harga minyak goreng kemasan tentu akan menjadi beragam. Tinggal lagi tergantung dengan keunggulan dari merek minyak goreng itu masing-masing," ujarnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved