Kenapa Suami Tega Bunuh Istri? Berikut Penjelasan Kriminolog dari Unib

Kasus KDRT yang berujung pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istri kerap menjadi sorotan dan menggegerkan warga. Berikut penjelasan kriminolog.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
HO
Korban Vini semasa hidup. Almarhumah dibunuh oleh suaminya sendiri di Desa Apo Kabupaten Rejang Lebong, Sabtu (26/3/2022). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kasus Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT) yang berujung pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istri kerap menjadi sorotan dan menggegerkan warga.

Seperti baru-baru ini pembunuhan istri di Kepahiang dan Rejang Lebong. Kenapa suami yang seharusnya melindungi tega membunuh istri?

Menurut kriminolog, pelaku tak bisa mengatur emosi dan ego dirinya.

Sehingga tak berpikir panjang yang berujung tindak pidana pembunuhan.

Analisis ini disampaikan kriminolog dari Universitas Bengkulu (Unib), Zico Junius Fernando.

Menurut Zico dosen yang mengajar kriminologi dan viktimologi, dari sisi kriminologis, ada dua faktor penyebab terjadinya pembunuhan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

"Faktor intern ini adalah kepribadian buruk seseorang sehingga menimbulkan tindak pidana. Berasal dari dalam diri," kata Zico kepada TribunBengkulu.com, Selasa (30/3/2022).

Faktor intern atau kepribadian buruk ini, kata Zico, juga disebabkan beberapa aspek.

Pertama, tingkat pendidikan seseorang, yang akan mempengaruhi pola pikir dan tindakannya.

Kemudian, pengetahuan agama. Seseorang dengan pengatahuan agama rendah cenderung melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hati nurani, seperti membunuh orang terdekatnya dalam hal ini isterinya sendiri.

Aspek lain adalah himpitan ekonomi, dan terakhir ada aspek lingkungan pergaulan.

"Aspek-aspek ini sangat mempengaruhi, seperti kejadian di Bengkulu belakangan ini, adanya penghilangan nyawa atau pembunuhan," ujar Zico.

Jika sang suami beralasan cemburu sebagai alibi membunuh istri, Zico mengatakan hal itu juga merupakan faktor intern dari pelaku.

"Kalau aspek yang empat itu kuat, pendidikannya bagus, agamanya bagus, lingkungan pergaulan bagus, kita kesampingkan faktor ekonomi, maka dengan alibi apapun, tidak akan terjadi pembunuhan itu," kata Zico.

Ditambahkan Zico, kejadian pembunuhan istri ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, untuk memperhatikan aspek-aspek intern tersebut.

Teruntuk suami atau ayah, Zico mengatakan harus mulai memperbaiki diri, terutama soal agama dan lainnya.

"Ini untuk mencegah hal yang sama terulang," ungkap Zico.

Sebagaimana diketahui, selama kurun waktu 4 tahun, di Provinsi Bengkulu telah terjadi 8 kasus pembunuhan suami bunuh istri maupun sebaliknya.

Sabtu (26/3/2022) warga Desa Air Apo Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong dibunuh suaminya sendiri. Korbannya Nova Anjar Sarah alias Vini dengan pelaku suaminya Apik.

Padahal, belum genap dua minggu tepatnya pada Kamis (17/3/2022) juga terjadi pembunuhan istri oleh suaminya di Desa Lubuk Penyamun Kabupaten Kepahiyang Provinsi Bengkulu. Korbannya Rita Srianti (32), meninggal dunia di tangan suaminya ES.

TribunBengkulu.com, telah merangkum beberapa peristiwa pembunuhan atau penganiayaan terhadap pasangan suami istri di Provinsi Bengkulu dalam kurun waktu 4 tahun terakhir selain dua kejadian ini sebelumnya.

12 Januari 2019

Pada 12 Januari 2019 lalu, Seorang Pria berinisial JM melakukan pembunuhan berencana terhadap mantan istri dan dua anak tirinya.

Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku usai diceraikan korban.
Ia pun melakukan rencana pembunuhan terhadap mantan istrinya itu. 

Saat subuh ia memasuki rumah korban melewati pintu samping. Saat korban bangun untuk melakukan sholat subuh, kepala korban pun di pukul dengan balok kayu.

Anaknya yang mendengar kejadian itu pun bangun dan mencoba melawan kemudian juga dipukul dan ditusuk.

 
Anak kedua pun bangun, namun dengan sigap pelaku juga melakukan penusukan terhadap anaknya.

Belum selesai sampai disitu, ia pun memastikan kematian ketiga korban dengan kabel charger gaway dan laptop.

21 Februari 2019

Di Kota Bengkulu, Istri yang sedang hamil tua pun menjadi korban pembunuhan oleh suaminya sendiri. Pembunuhan yang terjadi pada Kamis (21/2/2019) itu terjadi lantaran pelaku menuduh korban berselingkuh.

 
Korban yang tak terima pun mencoba membela diri, cek cok mulut pun terjadi.
Pelaku yang kalap pun menebas leher istrinya dengan parang yang dipinjam dari tetangga dengan alasan membuka kelapa.

Tidak cukup sampai di situ, Pelaku juga menebas perut istrinya yang sedang hamil 8 bulan. Bayi yang masih berada dalam kandung berhasil selamat.

26 Januari 2020
 
Tersulut emosi karena disebut pemalas, EL (22) tega menghabisi nyawa istrinya sendiri. Peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB di sebuah pondok kebun di Desa Sekayun, Kecematan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Minggu (26/1).


Pembunuhan berawal ketika pelaku EL terlibat cekcok mulut dengan RP (20) yang tak lain adalah istrinya sendiri. Saat cekcok itu korban menyebut pelaku pemalas. Pelaku yang tak terima kemudian mengambil sebilah parang dan kemudian membacok leher istrinya. 

12 Februari 2021

Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong, kejadian ini terjadi pada Jumat (12/2/2021) .

Istri yang berstatus sebagai ASN pun dibunuh suaminya karena cekcok mulut.

 
Pelaku sengaja menggantung korban dengan kain gendong di depan pintu supaya korban terlihat meninggal karena gantung diri. Hal tersebut dilakukan untuk menutupi perbuatannya terhadap sang istri.

22 Februari 2022

Pada Selasa (22/2/2022) kali ini suami membakar istrinya hidup-hidup dengan menggunakan minyak lampu tempel.

Kejadian ini terjadi di Kabupaten Rejang Lebong.

 
Meski terbakar, sang istri berhasil selamat usai menceburkan diri kedalam kolam yang berada di dekat rumahnya. Namun, luka bakar memenuhi seluruh tubuh korban dan harus dirawat intensif.

Kejadian ini ditengarai karena suami tak kuat terus-terusan diomeli sang istri.

15 Februari 2022

Di Desa Semambang Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko, seorang suami dengan tega membacok istrinya lantaran terbakar api cemburu.

Akibat bacokan pelaku, korban mengalami luka di beberapa bagian kepala, jari tangan kiri, dan kanan. Korban dibawa ke Puskesmas, selanjutnya dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu, Kota Bengkulu.

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved