Arti Mantra, Sikap Pengucapan Mantra dan Tujuan serta Fungsi Mantra dalam Agama Hindu

Sebagai orang yang beragama Hindu, dalam melakukan aktifitas sehari-hari sebaiknya membacakan mantra sesuai dengan fungsinya

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Yunike Karolina
canva
Ilustrasi. Arti mantra dalam Agama Hindu serta cara pengucapan dan sikap yang baik yang harus dilakukan ketika membacakan mantra 

TRIBUNBENGKULU.COM- Sebagai orang yang beragama Hindu, dalam melakukan aktifitas sehari-hari sebaiknya membacakan mantra sesuai dengan fungsinya.

Agar kekuatan mantra yang diucapkan mencapai tujuannya dan lebih baik lagi jika kita mengerti arti dari mantra yang diucapkan.

Di artikel ini kami akan menuliskan tentang arti mantra dalam Agama Hindu, cara dan sikap pengucapannya, serta tujuan dan fungsi mantra dalam Agama Hindu yang perlu kalian ketahui.


Arti Mantra Dalam Agam Hindu

Dikutip dari Mutiara Hindu, secara literal “Mantra” artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” (Mantra Samhita, 2013 : 6).

Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu.

Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu. Secara etimologi Mantra berari “itu yang melindungi” (tra = melindungi) ketika diulang-ulang atau direnungkan (man= berpikir, merenungkan).

Kata mantra memiliki dua arti: bagian puitis dari Veda dan, nama-nama dan suku kata yang dipergunakan untuk melakukan permohonan kepada Tuhan atau para Dewa.

Yang pertama bersifat Ceda dan yang kedua Tantrik (Mantra Samhita, 2013 : 6).

Di dalam buku berjudul A Concise of Indian Philosophy Dictionary of Indian Philosophy karya John Grimes (1948 : 187) dijelaskan bahwa menurut filsafat Sakta, mantra menyelamatkan orang yang merenungkan makna dari mantra itu.

Cara dan Sikap Ketika Pengucapan mantra Yang Baik

Di dalam melakukan mantra atau pemujaan kepada Sanghyang Widhi Wasa ada beberapa cara antara lain:

1. Dengan mengucapkan kata suci atau Mantra

2. Dengan menggunakan bahasa simbol dalam bentuk Upakara.

3. Dengan menggunakan Upakara dan Mantra sekaligus, yang lazim disebut Yajna Upakara (Mantra Samhita, 2013 : 15).

Mengenai sikap dalam mengucapkan mantara dilakukan dengan tangan berbentuk kojong yang disebut Deva Pratistha, yang mengandung arti filosofis manunggaling (menyatukan) bayu, sabda, idhep.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved