Kasatpol PP Jadi Otak Pembunuhan Berencana ASN Dishub, Motifnya: Dipicu Asmara Cinta Segitiga

Seorang pejabat di Kota Makassar menjadi otak pembunuhan berencana terhadap Najamuddin Sewang (40), ASN Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar.

Editor: Yunike Karolina
Tribunnews.com
Tangkapan layar video yang beredar terkait penangkapan Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan, Sabtu (16/4/2022) sore. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Seorang pejabat di Kota Makassar menjadi otak pembunuhan berencana terhadap Najamuddin Sewang (40), ASN Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar.

Lalu apa motifnya? ternyata dipicu asmara cinta segitiga hingga membuat Muhammad Iqbal Asnan (MIA) Kasatpol PP dibutakan cinta hingga mendalangi pembunuhan Najamuddin Sewang.

Dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (17/4/2022), nyawa Najamuddin Sewang dihabisi eksekutor di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Minggu (3/4/2022), sekitar pukul 10.45 Wita.

Awalnya, korban diduga meninggal karena kecelakaan lalu lintas tunggal sebab terjatuh dari sepeda motor.

Namun, belakangan terungkap jika korban tewas ditembak sebab di bawa ketiak kirinya bersarang proyektil peluru.

Polisi lalu membawa proyektil peluru tersebut ke laboratorium forensik untuk diperiksa.

Guna mengungkap siapa pelaku penembakan dan apa motifnya, polisi memeriksa 20 saksi dalam tempo hampir 2 pekan.

Polisi bergerak cepat mengusut kasus tersebut, awalnya menetapkan tiga tersangka hingga akhirnya merujuk pada satu tersangka selaku otak pembunuhan.

Siapa sangka, otak pembunuhan itu adalah seorang pejabat di Kota Makassar.

Belakangan diketahui, Iqbal menjadi dalang penembakan karena korban dan pelaku disebut terlibat hubungan cinta segitiga dengan seorang wanita berinisial R.

Lalu siapa sosok wanita yang jadi rebutan di balik pembunuhan tersebut?

Kakak korban, Juni Sewang mengungkap sosok perempuan tersebut dalam wawancara dengan jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba di Mapolrestabes Makassar, Sabtu malam.

Juni Sewang menceritakan jika sebenarnya dirinya berteman dengan Iqbal Asnan sejak dulu.

"Kami satu almamater," kata Juni Sewang.

Suatu ketika Juni Sewang ditelepon Iqbal Asnan agar mengingatkan Najamuddin Sewang tak menganggu sosok perempuan tersebut.

Saat itu, Iqbal Asnan menjabat Plt Kadis Perhubungan Makassar.

"Pak Iqbal telepon langsung ke saya, 'Jun, ini adikmu cari gara-gara sama saya. Kalau bukan ini adikmu, saya sudah habisi'. Itu yang dilontarkan," ujar Juni Sewang.

Jurnalis senior di sebuah media lokal di Makassar itu kemudian mencari tahu sebab Iqbal Asnan marah kepada adiknya.

"Kenapa ada bahasa seperti itu yang keluar (dari Iqbal Asnan), Pak Kadis (Kadis Perhubungan) saat itu," kata Juni Sewang lebih lanjut.

"Setelah dia jelaskan, ada (perempuan) yang didekati (Najamuddin Sewang) dan yang didekati itu punya hubungan dekat dengan Pak Kadis pada saat itu. (Yang didekati) salah satu kepala seksi di Dishub."

Juni Sewang kemudian menyebut perempuan tersebut berinisial RCH.

"Perempuan yang dimaksud itu benar inisial RCH," kata Juni Sewang.

Diketahui Iqbal Asnan ditangkap di rumahnya di Jalan Muh Tahir, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/4/2022).

Penangkapan Iqbal Asnan berselang 2 pekan setelah kematian Najamuddin Sewang.

"Adapun saksi yang sudah kita periksa sebanyak 20 orang. Untuk tersangka kita tetapkan 4 orang. Keempat pelaku beriinisial S, MIA (M Iqbal Asnan), AKM dan A," ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kota Makassar, Sulsel.

Mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Jateng tersebut mengungkap peran keempat tersangka.

Iqbal Asnan disebutkan merupakan otak dari pembunuhan berencana pada 3 April lalu itu.

Sementara S, AKM, dan A disebut berperan sebagai eksekutor, pemantau, atau penggambar di lokasi.

"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar (M Iqbal Asnan)," kata Kombes Budhi Haryanto.

Motif asmara pun disebut menjadi latar belakang pembunuhan Najamuddin Sewang.

Menurutnya, Iqbal Asnan dan almarhum Najamuddin Sewang terlibat cinta segitiga dengan seorang perempuan.

"Untuk motif dari para pelaku ini adalah cinta segitiga, maupun motif pribadi," kata Kombes Budhi Haryanto.

Atas dasar itu, ia pun memastikan kasus penembakan itu bukanlah aksi teror.

"Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," kata perwira menengah Polri itu.

Kapolrestabes pimpin penangkapan

Kapolrestabes Kota Makassar memimpin langsung penangkapan terduga pelaku, Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan, Sabtu (16/4/2022).

Polrestabes Makassar butuh lebih dari dua pekan melakukan pengembangan atas kasus penembakan ASN Dishub Makassar ini.

Iqbal Asnan juga diketahui sebelumnya menjabat sebagai Plt Kadishub Makassar.

Saat hendak ditangkap, Iqbal Asnan diketahui berada di salah satu rumah di Jl Muhammad Tahir, Makassar.

Personel dari Polrestabes Makassar pun mendatangi lokasi keberadaan Iqbal Asnan sekitar Pukul 16.00 Wita.

Iqbal Asnan tampak tengah duduk di ruang depan rumah tersebut mengenakan kaos hitam.

Sementara personel dari Polrestabes Makassar berjumlah belasan orang tanpa seragam mengelilingi Iqbal Asnan.

Bahkan di antara belasan Personel Polrestabes Makassar ini, hadir pula Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.

Iqbal Asnan pun terlihat tenang dan diminta langsung menandatangi surat dalam map berwarna merah yang diduga sebagai surat perintah penangkapan.

Usai menandatangi surat tersebut, Iqbal Asnan pun langsung digiring ke Mapolrestabes.

Rangkaian penangkapan atau penjemputan Iqbal itu, dibenarkan Kombes Pol Budhi Haryanto.

"Iya (saya pimpin langsung penangkapan di rumahnya," kata Kombes Pol Budhi Haryanto kepada tribun, Sabtu (16/4/2022) sore.

Respon Walikota Makassar

Wali Kota Makassar Danny Pomanto memberikan tanggapan atas ditetapkanya Kasatpol PP Makassar M Iqbal Asnan sebagai tersangka pembunuhan pegawai Dinas Perhubungan.

Danny Pomanto mengatakan dirinya akan mencopot M Iqbal Asnan dari jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP).

"Itu pemberhentian sementara sampai penetapan pengadilan," ucap Danny Pomanto di kediamannya Jalan Amirullah, Sabtu (16/4/2022).

Rencananya Iqbal akan digantikan oleh Sekretaris Satpol PP Arya Purnabawa atau salah satu asisten Pemkot Makassar.

"Antara wakilnya (Sekretaris Satpol) atau dari asisten," kata Danny Pomanto.

Surat Keputusan (SK) pengisian jabatan Kasatpol PP sementara akan dikeluarkan pada Senin (18/4/2022) mendatang.

Setelah ditetapkan di pengadilan atau berstatus inkrah, maka statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) akan lepas atau dipecat sebagai ASN.

"Kalau pengadilan langsung terdakwa, maka berhenti dari ASN," katanya.

Danny juga membenarkan benang merah dari kasus kriminal ini diduga karena persoalan asmara.

"Inikan sifatnya pribadi. Jadi memang persoalan cinta itu pribadi masalahnya," ujarnya.

"Makanya jangan main cinta segitiga. Segi dua mo atau sekalian segi empat," sambungnya.

Bagi Danny, Iqbal adalah sosok loyal, bagus dalam menjalankan tugas.

Tetapi perbuatannya yang menghilangkan nyawa orang tidak bisa ditolerir.

"Tapi sayang dia khilaf soal pribadi seperti ini. Karena kalau benar dugaan itu menghilangkan nyawa orang tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Danny juga mengapresiasi kepolisian yang telah mengungkap kasus ini.

Apalagi pembunuhan misterius ini sudah lebih dua pekan.

Masyarakat juga semakin takut dengan adanya kasus tersebut, seolah-olah Makassar dianggap tidak aman.

"Ini luar biasa progres yang dicapai oleh pihak kepolisian. Dua hari setelah penangkapan sudah banyak yang ditangkap. Dan itu banyak publik tidak tahu. Dan itu sudah didiskusikan," katanya.

 

Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dipicu Cinta Segitiga, Kasatpol PP Makassar Diduga Otaki Pembunuhan, Siapa Wanita yang Jadi Rebutan? dan Respons Wali Kota Makassar Sikapi Keterlibatan Kasatpol PP Dalam Pembunuhan Pegawai Dishub

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved