Petani di Lampung Masih Panen, Stok Beras di Bengkulu Aman hingga Lebaran
Pedagang beras di Bengkulu mengatakan stok beras akan aman selama puasa hingga lebaran tahun ini.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pedagang beras di Bengkulu mengatakan stok beras akan aman selama puasa hingga lebaran tahun ini.
Salah satu pedagang beras di Jalan Raden Fatah, Kota Bengkulu, Uwin (44 tahun) mengatakan sebagian besar stok beras untuk Bengkulu disuplai dari Lampung.
Dan saat ini, petani di Lampung tengah masa panen.
"Jadi, untuk puasa dan lebaran tahun ini, beras aman. Stok ada dan tidak ada kenaikan harga," kata Uwin kepada TribunBengkulu.com, Minggu (17/4/2022).
Ditambahkan Uwin, selain dari Lampung, stok beras di Bengkulu juga disuplai dari Padang dan beras lokal dari Lebong.
Namun, untuk beras dari Padang dan Lebong jumlahnya tidak sebanyak beras Lampung.
"Ada berbagai macam merek beras Lampung, seperti Cap Jempol dan Kembang Kol," ujar dia.
Untuk harganya sendiri, untuk beras Lampung dengan merek Kembang Kol berada di harga Rp 10,850, per kilogram.
Sementara, untuk merek Cap Jempol, harganya pas di Rp 10 ribu, per kilogram.
Lalu, beras Bulog seperti beras Dolog, harganya tetap, Rp 15 ribu, per cupak (kaleng ukuran 1,6 kilogram).
"Untuk kualitas, lebih bagus beras Lampung, dibandingkan beras Bulog, atau beras lokal Lebong," kata Uwin.
Pedagang lain, Wulan (37 tahun) mengatakan hal yang sama. Menurut dia, kalaupun nanti ada kenaikan harga beras di Bengkulu, diperkirakan terjadi setelah lebaran.
"Saat masa panen di Lampung selesai, harga naik. Setelah lebaran biasanya," ujar dia.
Jika beras Lampung kosong, lanjut Wulan, pedagang biasanya mengambil beras dari Pulau Jawa dan juga Medan. Namun, harganya akan melonjak naik.
"Karena ongkos kirimnya mahal, jadi harganya pun mahal," ujar Wulan.
Wulan mengatakan beberapa bulan ini belum terjadi kelangkaan beras di Bengkulu. Namun, akhir tahun lalu, sempat terjadi kelangkaan.
"Stok banyak yang kosong waktu itu. Selain itu, harganya juga sangat mahal," ungkap Wulan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Beras-Dolog.jpg)