Kesedihan Pedagang Sayur Tewas Ditabrak Innova, Rumah Duka Dipadati Para Pelanggan Heri
Heri Irawan (31) penjual sayur yang meninggal dunia usai di tabrak pengendara Innova pada Selas (19/4/2022) lalu sudah dimakamkan.
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Heri Irawan (31) penjual sayur yang meninggal dunia usai di tabrak pengendara Innova pada Selasa (19/4/2022) lalu sudah dimakamkan.
Heri dimakamkan di TPU Desa Jayakarta diiringi keluarga dan warga yang turut berdukacita, Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.
Sempat kritis dan dirujuk di RSUD M. Yunus Bengkulu, Heri menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (19/4/2022) sekitar pukul 22.45 WIB.
Selanjutnya, almarhum dibawa menuju rumah duka di Desa Kembang Seri untuk didoakan. Tak lama jasad Heri pun diboyong ke kediaman orang tuanya di Desa Jayakarta untuk dimakamkan.
Suasana duka pun masih terlihat di kediaman orang tua korban.
Heri meninggalkan dua orang anak, yang satu masih berumur 7 tahun pelajar kelas 3 SD dan si bungsu yang masih bayi berumur 1 tahun 8 bulan.
Ayah almarhum, Sutikno (57) saat ditemui di kediaman duka, mengungkapkan kesedihannya setelah kehilangan satu-satunya anak laki-lakinya itu.
"Yoga ini sering nanya sama saya, kenapa tuk (datuk/kakek), ayah lama banget tidurnya," ungkap sutikno
Menurutnya juga, Heri anaknya itu orang baik selalu menurut dengan orang tua.
"Dia itu orangnya baik, tidak pernah macem-macem, sejak dulu sebelum nikah pun dia orangnya penurut sekali," ucapnya sembari sesekali tersenyum.
Menurutnya, saat kabar meninggal anaknya itu tersebar, banyak masyarakat yang mendatangi rumah duka hingga memenuhi halaman rumah.
"Penuh rumahnya itu, mulai dari ibu-ibu yang sering langganan sama dia sampai bos tempat dia ngambil sayur pun datang," ujarnya.
Di samping itu, ibunda almarhum, Ida Hariyani (50) mengungkapkan tidak ada firasat atau tanda-tanda apapun akan terjadi musibah ini.
"Tidak ada tanda-tanda, makanya kami semua kaget dan sampai sekarang masih merasa kehilangan," ungkapnya sembari menahan tangis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Rumah-Duka-Penjual-Sayur.jpg)