Harga Sawit di Pabrik Rp 2.070, Pengepul Hanya Mampu Beli Rp 1.500 Karena Takut Harga Anjlok

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sudah mengalami kenaikan sejak usai libur lebaran.

Sebelumnya, harga beli terendah di pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp 1.670.

Namun untuk saat ini harga TBS di tingkat pabrik mencapai Rp 2.070.

Akan tetapi, meski harga TBS di tingkat pabrik Rp 2.070, para pengepul sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah hanya mampu membeli TBS kelapa sawit di petani hanya Rp 1.500.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Petani Anjlok hingga Rp 1.500, Pengepul: Antisipasi Harga di PKS Turun Tiba-tiba

Hal tersebut disebabkan kekhawatiran para pengepul jika harga TBS di pabrik kelapa sawit mengalami penurunan secara tiba-tiba.

Yudha (27) satu di antara pengepul sawit di Bengkulu Tengah mengungkapkan, saat ini dirinya harus membeli TBS di petani dengan jarak harga yang cukup jauh, untuk mengantisipasi penurunan harga secara tiba-tiba di PKS.

Baca juga: Warga 3 Daerah Ini yang Tertinggi Beli Mobil Baru Saat Harga Sawit Meroket di Bengkulu

"Takutnya seperti sebelum lebaran, kita beli Rp 2.500, kita jual hanya Rp.1.500, untuk mengantisipasi itu terpaksa kita membeli di petani dengan jarak harga yang cukup jauh," ujar Yudha kepada TribunBengkulu.com, Rabu (11/5/2022).

Terkait harga TBS di sejumlah PKS di Bengkulu Tengah, menurut Yudha, diprediksi akan mengalami penurunan harga akibat dari adanya penumpukan TBS.

Baca juga: Harga Sawit Tinggi Dongkrak Penjualan Mobil di Bengkulu, Penjualan Mistsubishi Naik Capai 50 Persen

"Kalau jumlah TBS kelapa sawit masih meningkat, biasanya harga akan turun kembali," kata Yudha yang sudah mengantre selama dua hari ini.

Menurutnya, saat ini antrean truk pengangkut TBS kelapa sawit ini mengular diakibatkan penuhnya kapasitas penampungan TBS di PKS.

Baca juga: Harga Sawit Meroket, Penjualan Mobil Mitsubishi di Lautan Berlian Bengkulu Ikut Naik

"Kalau penampungannya tidak penuh, mungkin antrean ini sudah berkurang," tambah Yudha.

Usai libur lebaran 2022 lalu, di sejumlah PKS mengalami penumpukan TBS akibat banyaknya petani yang melakukan panen secara serentak.