Harga Sawit Anjlok di Tengah Harga CPO Dunia yang Tinggi, Apkasindo: Larangan Ekspor Tak Tepat

DPD Apkasindo Bengkulu Tengah menyatakan sikap tidak menyetujui keputusan pemerintah terkait pelarangan CPO.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi/TribunBengkulu.com
Sejumlah pekerja yang sedang melakukan penambahan muatan sawit agar terhindar dari antrean yang panjang, Rabu (11/5/2022).  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu Tengah menyatakan sikap tidak menyetujui keputusan pemerintah terkait pelarangan CPO. 

Irsan, Ketua DPD Apkasindo Bengkulu Tengah menjelaskan, imbas dari keputusan pemerintah yang tidak tepat yakni pelarangan ekspor CPO sangat dirasakan para petani terutama di Kabupaten Bengkulu Tengah

"Kami sangat prihatin dengan kondisi harga TBS yang anjlok saat ini, jika melihat dari harga pupuk dan pestisida yang semakin melonjak," ujar Irsan kepada TribunBengkulu.com, Kamis (12/5/2022). 

Menurut Irsan, selain petani para pengepul sawit juga sangat merasakan anjloknya TBS, terutama saat beberapa waktu lalu, saat pihak pabrik kelapa sawit (PKS) menurunkan harga TBS secara sepihak. 

"Pengepul (toke) sawit menengah ke bawah yang lebih kasihan lagi, beberapa waktu lalu mereka membeli TBS dengan harga Rp 3,000 namun menjual dengan harga Rp. 1.500, kerugian mereka mencapai 1 miliar," sambung Irsan. 

Di samping itu, menurut Irsan, para petani merasa tidak terima dengan penurunan harga TBS ini dikarenakan harga CPO dunia yang masih tinggi. 

"Kalau harga CPO dunia ini turun, pasti kita para petani memaklumi, tapi saat ini harga CPO dunia sedang tinggi, tapi malah TBS turun," ujar Irsan. 

Demi menurunkan harga minyak goreng di pasaran, dikatakan Irsan, pemerintah mengambil langkah yang tidak efektif dalam mengeluarkan kebijakan. 

"Jangan gegara persoalan minyak goreng, para petani menerima imbas yang besar, tapi nyatanya sekarang minyak goreng tetap mahal juga, artinya keputusan pemerintah tidak berjalan dengan baik," ungkap Irsan. 

Pihaknya pun berharap agar pemerintah mampu membuat harga TBS kembali bertengger diatas Rp 3000.

"Kita sudah berkoordinasi dengan DPRD Bengkulu Tengah dalam waktu dekat akan melakukan sidak ke sejumlah PKS yang ada di Bengkulu Tengah, agar kita bisa menemukan solusi terbaik, antara PKS dan petani," jelas Irsan. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved