Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik Bersama, Cara IKA SeMaKu Lestarikan Tradisi Bengkulu
Ikatan Keluarga Seluma Manna Kaur (IKA SeMaKu) menggelar event bernuansa budaya yang dikemas dalam acara Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Kartika Aditia
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dalam rangka silaturahmi dan halal bihalal, Ikatan Keluarga Seluma Manna Kaur (IKA SeMaKu) menggelar event bernuansa budaya yang dikemas dalam acara Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik.
Dikatakan Ketua Umum IKA SeMaKu Pihan Pino, alasan dilakukannya kegiatan Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik ini adalah untuk melestarikan tradisi yang ada di Seluma, Manna dan Kaur.
"Karena Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik ini kan tradisi yang dilakukan warga Seluma, Manna dan Kaur ketika hajatan besar, terus lebaran, biasanya ada proses pembuatan makanan khas yang sedang dibuat ini," ujar Pihan Pino pada TribunBengkulu.com, Selasa (17/5/2022).
Selain itu, Ketua Umum Ika SeMaKu menerangkan, kegiatan tersebut diadakan untuk menumbuhkan kebersamaan, budaya gotong royong yang dilakukan oleh warga Seluma, Manna dan Kaur.
Dijelaskan Pihan, acara tersebut dimulai sejak pagi. Mulai dari proses menyiapkan alat dan bahan-bahan hingga proses Ngidak Gelamai dan Ngibat Bajik.
"Jadi acara dimulai dari pagi, kita siapkan alat dan bahan-bahannya, kemudian nanti itu prosesnya bisa memakan waktu sampai 8 jam," jelas Pihan.
Selain untuk dinikmati bersama, gelamai yang sudah jadi ini nantinya akan dinikmati bersama dan dibagikan oleh warga kota termasuk ke panti asuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum IKA SeMaKu, Syafriandi berharap dengan dilakukannya kegiatan ini, akan tumbuh rasa kekeluargaan yang erat antar komunitas yang ada di Bengkulu.
Baik Ikatan Warga Seluma, Manna dan Kaur maupun komunitas lainnya.
"Di sini kami berharap seluruh ikatan keluarga yang ada di Provinsi Bengkulu ini menonjolkan tradisi daerah mereka masing-masing," ujar Syafriandi.
Gelamai sendiri merupakan masakan berbahan dasar tepung ketan, gula merah, santan kelapa, Daun Pandan sebagai pewangi dan bumbu khas yang diracik sedemikian rupa.
Proses pembuatannya ini memakan waktu hingga 8 jam termasuk proses mengaduk hingga gelamai jadi.
Uniknya adalah proses pengadukan yang dilakukan bersama-sama dan secara bergantian.
Gelamai yang sudah jadi nantinya dibungkus dengan daun pinang kering.
Sementara itu, untuk proses pembuatan Bajig cukup mudah dan tidak memakan waktu lama seperti Gelamai.
Bahan dasar untuk membuat Bajik adalah Beras Ketan dan gula merah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Ngidak-Gelamai.jpg)